- Beranda
- Berita dan Politik
Heboh! 10,5 Juta Hektare Hutan Hilang, Indonesia Jadi Jawara Deforestasi
...
TS
lowbrow
Heboh! 10,5 Juta Hektare Hutan Hilang, Indonesia Jadi Jawara Deforestasi

Indonesia kembali mendapat sorotan dunia. Dalam dua dekade terakhir, negeri ini kehilangan 10,5 juta hektare hutan primer tropis.
Menjadikannya negara dengan kehilangan hutan primer terbesar kedua setelah Brasil.
Data ini dirilis oleh Global Forest Watch (GFW), program pemantauan hutan global milik World Resources Institute (WRI).
Yang selama bertahun-tahun mengukur tren deforestasi di berbagai negara.
Angka tersebut memantik kekhawatiran besar karena hutan primer merupakan kawasan paling berharga dalam ekosistem bumi.
Hutan tua yang belum pernah terganggu, memiliki keragaman hayati sangat tinggi, dan berfungsi sebagai penyerap karbon alami.
Ketika hutan primer hilang, dampaknya bukan hanya lokal, tetapi ikut memperburuk krisis iklim global.
GFW menegaskan bahwa sebagian besar hilangnya hutan Indonesia bukan disebabkan bencana alam, melainkan oleh campur tangan manusia. Penyebab utamanya meliputi:
Ekspansi perkebunan industri, terutama kelapa sawit, penebangan komersial skala besar.
Konversi lahan untuk kawasan industri dan pemukiman serta proyek-proyek pembangunan yang memakan luas kawasan berhutan.
Situasi ini membuat banyak ahli menilai bahwa kerusakan tersebut dapat dicegah andai tata kelola hutan lebih tegas dan pengawasan lebih ketat.
Sayangnya, ketika permintaan pasar global meningkat, tekanan terhadap kawasan hutan pun ikut melonjak.
Selain data GFW, perhatian publik kini tertuju pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut data resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pelepasan kawasan hutan produksi untuk pembangunan IKN telah mencapai 36.832 hektare.
Meskipun pemerintah menegaskan bahwa pembangunan IKN mengedepankan konsep “kota hutan”.
Faktanya angka pelepasan kawasan hutan tersebut menambah daftar panjang hilangnya tutupan hutan dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak organisasi lingkungan menyebut bahwa “hutan kota” tidak pernah bisa menggantikan hutan primer yang ekosistemnya terbentuk selama ratusan tahun.
Dengan catatan ini, Indonesia kini ditempatkan kokoh sebagai peringkat kedua dunia dalam kehilangan hutan primer.
Sebuah posisi yang jauh dari membanggakan, bahkan dianggap sebagai peringatan keras bahwa paru-paru dunia sedang tersengal.
Hutan primer yang hilang hampir mustahil pulih seperti sedia kala.
Proses pemulihan ekosistem hutan perawan membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun jika pun tidak terganggu lagi di masa depan.
Kehilangan hutan primer membawa dampak panjang, diantaranya:
Satwa liar kehilangan habitat, mendorong konflik satwa-manusia, perubahan iklim lokal, menyebabkan cuaca ekstrem makin sering terjadi.
Penurunan kemampuan tanah menyerap air, meningkatkan risiko banjir dan longsor, penurunan karbon sink, memperparah pemanasan global.
Serta hilangnya spesies langka yang hanya hidup di kawasan tertentu.
Organisasi lingkungan juga mengingatkan bahwa generasi di masa mendatang mungkin tak lagi merasakan wujud asli hutan-hutan megah.
Yang selama ini menjadi kebanggaan Indonesia.
Kita akan sampai pada titik di mana hutan hanya bisa dilihat lewat wallpaper laptop.
Pemerintah sering menyampaikan bahwa angka deforestasi Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, catatan data jangka panjang 20 tahun terakhir tetap menunjukkan kecenderungan deforestasi masif yang menggerus kualitas lingkungan nasional.
Dalam konteks ini, hilangnya 10,5 juta hektare hutan primer bukan sekadar angka.
Melainkan penanda bahwa Indonesia tengah menghadapi krisis ekologis besar.
Yang membutuhkan solusi bukan hanya jangka pendek, tetapi langkah struktural dan strategis.***
https://www.pojoksatu.id/nasional/10...restasi?page=3
Diubah oleh lowbrow 01-12-2025 06:24
tepsuzot dan 8 lainnya memberi reputasi
9
534
42
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya