- Beranda
- Berita dan Politik
Aceh Timur Kolaps, Al-Farlaky Menangis Memohon Bantuan Presiden
...
TS
mabdulkarim
Aceh Timur Kolaps, Al-Farlaky Menangis Memohon Bantuan Presiden
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Al-Farlaky-Menangis.jpg)
Tayang: Minggu, 30 November 2025 13:39 WIB
Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
zoom-inlihat fotoAceh Timur Kolaps, Al-Farlaky Menangis Memohon Bantuan Presiden
Serambinews.com
USAP AIR MATA - Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky mengusap air matanya saat rapat membahas langkah penanganan darurat bencana alam di Aceh Timur, Sabtu (29/11/2025).
Bupati Iskandar Usman Al-Farlaky menangis memohon Presiden segera mengirim bantuan logistik dan tenaga penyelamat.
SERAMBINEWS.COM, ACEH TIMUR – Kabupaten Aceh Timur diambang kolaps setelah mengalami rusak parah dihantam banjir besar dan tanah longsor.
Pelayanan publik lumpuh (kantor tutup, listrik padam, jaringan komunikasi mati). Akses transportasi terputus total sehingga distribusi logistik gagal.
Keuangan daerah tidak mampu membiayai layanan dasar dan kondisi darurat bencana yang membuat Pemkab Aceh Timur tak bisa menjalankan fungsi koordinasi.
Sementara jumlah korban jiwa belum bisa diprediksi, meski angka perkiraan disebut mencapai puluhan jiwa.
Gambaran tentang kondisi Aceh Timur baru diketahui pada Sabtu (29/11/2025), setelah Pemkab menyewa perangkat Starlink. Bupati Iskandar Usman Al-Farlaky mengambarkan situasi Aceh Timur yang cukup parah dan nyaris kolaps.
Dalam suasana darurat yang mencekam, Al-Farlaky, tak mampu menahan tangis saat memohon bantuan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Dalam sebuah video rapat bersama Forkopimkab membahas penanganan darurat bencana, Al-Farlaky tampak beberapa kali mengusap air matanya.
"Kita harus terus bergerak meski dengan segala keterbatasan yang ada. Kita harus bergerak," kata Al-Farlaky.
Ada Desa yang Hilang
Saat menghubungi wartawan Serambinews.com di Banda Aceh, Al-Farlaky mengatakan bahwa saat ini Aceh Timur sudah lumpuh total.
Ia menyebutkan, seluruh kecamatan (24 kecamatan) di Aceh Timur terdampak banjir, yang sebagiannya menerima dampak terparah.
Di antaranya yang cukup parah dialami Kecamatan Simpang Jernih dan Serbajadi yang dihantam banjir bandang.
"Di Kecamatan Serbajadi kita mendapat kabar ada tiga desa yang hilang dihantam banjir bandang[/],"
"Tetapi kami belum menerima kepastiannya, karena askes transportasi dan komunikasi terputus. Beberapa ruas jalan tertimbun longsor," ungkap Al-Farlaky.
Sejauh ini, pihaknya belum mendapat gambaran sejauh mana dampak keparahan yang terjadi akibat banjir yang menerjang.
Tetapi Al-Farlaky mengambarkannya seperti bencana tsunami 2004 silam. Jalan-jalan rusak parah dengan kondisi aspal terkelupas.
Arus air juga cukup kencang dan berputar, yang sangat membahayakan keselamatan.
"Persis seperti bencana tsunami dulu," imbuh Al-Farlaky yang juga penyintas tsunami 2004 ini.
Stok Logistik Menipis
Sementara itu, akses jalan nasional yang menghubungan Banda Aceh-Medan juga belum bisa ditembus, baik dari Medan maupun dari Banda Aceh.
Sedangkan di sisi lain, logistik masyarakat sudah sangat menipis. Al-Farlaky bahkan harus mengeluarkan uang dari kantong pribadinya sendiri untuk membantu masyarakat.
"Bantuan belum ada satu pun, baik dari pusat maupun provinsi, karena akses jalan tidak bisa ditembus,"
[b]"Bantuan logistik yang diangkut dengan kapal perang kita dengar sudah berangkat dari Pelabuhan Belawan, dan semoga bisa segera tiba," harapnya.
Al-Farlaky sangat berharap bantuan itu tiba secepatnya. Sebab apabila sampai dua hari belum juga ada bantuan yang masuk ke Aceh Timur, diyakininya akan ada masyarakatnya yang meninggal kelaparan.
Di samping itu, rumah sakit juga lumpuh total, alat-alat medis rusak.
"Jadi jangan dianggap bencana di Aceh Timur ini sepele," tambahnya.
Korban Jiwa di Aceh Timur
Saat ditanyakan tentang jumlah korban jiwa, Bupati memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan orang.
Tetapi hal itu masih sebatas perkiraan dan belum bisa dipastikan karena akses komunikasi yang terputus total.
"Saya baru bisa berkomunikasi sejak Sabtu setelah kita pasang starlink. Kita sewa 10 juta selama 10 hari," timpalnya.
Oleh sebab itu ia memohon bantuan Presiden RI agar segera secepatnya mengirimkan bantuan logistik dan tenaga ke Aceh Timur.
"Kita mohon bantu kami. Sekarang kami berjuang sendiri, dibantu TNI dan Polri lokal," kata Al-Farlaky memelas.(*)
https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...iden?page=all.
Aceh Timur Lumpuh: Logistik Menipis, Listrik Padam, Internet Mati, hingga BBM Kosong
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Idi-terkini-3011.jpg)
Tayang: Minggu, 30 November 2025 15:15 WIB
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nur Nihayati
zoom-inlihat fotoAceh Timur Lumpuh: Logistik Menipis, Listrik Padam, Internet Mati, hingga BBM Kosong
Serambinews.com/Maulidi Alfata
SITUASI TERKINI KOTA IDI- Situasi kota Idi dikepung banjir bandang, simpang empat lampu merah ljmpuh hingga 3 hari, akibat tergenang banjir, Minggu (30/11/2025).
A-
A+
Tribun
Baca Selanjutnya:
HRD Sarankan Gubernur Arahkan Kapal Aceh Hebat Layani Rute Banda Aceh - Lhokseumawe - Langsa - Medan
✕
Menurut Fata, listrik di kabupaten tersebut padam sejak banjir mengepung, jaringan internet terputus,
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, ACEH TIMUR — Banjir besar yang turut melanda Aceh Timur sejak Rabu (26/11/2025), membuat wilayah ini lumpuh total.
Kota Idi yang menjadi pusat aktivitas kabupaten masih terisolasi dan sulit diakses dari berbagai arah.
Wartawan Serambi Indonesia di Aceh Timur, Maulidi Alfata, mengaku kesulitan berkomunikasi.
Ia baru dapat mengirim laporan hari ini, Minggu (30/11/2025) melalui ponsel rekannya.
Menurut Fata, listrik di kabupaten tersebut padam sejak banjir mengepung, jaringan internet terputus, sementara pasokan BBM dari semua jenis habis sejak dua hari terakhir.
“Di Aceh Timur listrik dipadamkan sejak hari Rabu kemarin, semenjak banjir mengepung Kota Idi. Saat ini Idi masih lumpuh, belum bisa kita melintas antar kabupaten,” tutur Fata.
Hingga hari ini, menurut Fata, masyarakat Idi belum bisa melintas ke kabupaten atau kecamatan lain.
Akses antar kecamatan sangat terbatas.
“Banjir di Kecamatan Julok mencapai dua meter. Hingga saat ini diperparah karena tidak ada BBM semua jenis, mulai dari Pertalite, Bio Solar hingga Pertamax,” katanya.
“Masyarakat banyak memilih berjalan kaki hingga saat ini.
Akses BBM baru masuk hari ini, itu pun tidak mencukupi untuk semua masyarakat di Idi,” lanjutnya.
Fata menambahkan, informasi yang diterima sementara, banjir bandang yang melanda Aceh Timur memakan sejumlah korban jiwa, di mana korban paling banyak diduga berasal dari Gampong Meunasah Puuk, Gampong Blang, dan Gampong Aceh.
Di tiga gampong tersebut, ketinggian air dilaporkan mencapai tiga meter atau lebih, menenggelamkan rumah warga dan menghanyutkan berbagai harta benda.
“Kemarin kita dapat memperoleh informasi bahwa di awal-awal banjir ada korban jiwa dua orang, namun sampai saat ini BPBD belum merilis data yang akurat terkait korban jiwa dan kerugian materil yang disebabkan oleh musibah banjir,” katanya.
Fata melanjutkan, bahwa kondisi pusat Kota Idi saat ini masih lumpuh. Banyak ruko rusak akibat derasnya arus banjir.
Jalan utama simpang empat Idi juga tidak bisa dilalui kendaraan karena rusak parah.
Ia menambahkan, upaya pemerintah daerah untuk menyalurkan bantuan juga terhambat.
Bupati Aceh Timur bahkan sempat berusaha turun ke pedalaman, namun speadboat yang membawa rombongan terpental dan rusak dihantam arus banjir.
“Hari ini lintas Perlak sudah mulai bisa dilalui dengan truk besar karena air masih tergenang di badan jalan,” pungkasnya. (*)
https://aceh.tribunnews.com/nanggroe...song?page=all.
Kondisi di Aceh
Desakan agar ditetapkan bencana nasional sangat kuat khususnya dari Aceh
itkgid dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1K
68
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.1KThread•54.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya