Nah, pada acara Joint-Investment Promotion Event “Investment Opportunities And Business Regulations In The Batam, Bintan, And Karimun (BBK) Free Trade Zone)”yang digelar di Singapura, Selasa (18/11/2025), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir langsung dan ngomong blak-blakan soal komitmen Indonesia–Singapura buat bikin iklim bisnis makin kece. Acara ini bagian dari kerja bareng Working Group BBK.

Menko Airlangga juga cerita, waktu Pertemuan Tingkat Menteri ke-15 WG BBK bulan Juni 2025, doi bareng Wakil PM Singapura Gan Kim Yong ngebahas banyak hal. Mulai dari infrastruktur industri, ekonomi hijau, sampai layanan kesehatan. Intinya, dua negara sepakat kalau ketahanan rantai pasok dan pertumbuhan berkelanjutan itu wajib dijaga.

Di pertemuan itu juga, kedua negara ngasih Joint Report to Leader. Isinya komitmen buat bikin iklim investasi di BBK makin nyaman, mulai dari kemudahan visa, dorongan investasi berkelanjutan, pengembangan Nongsa Digital Park SEZ jadi pusat digital regional, sampai percepatan investasi lewat regulasi yang dipangkas dan infrastruktur yang ditingkatin.

Menko Airlangga nambahin lagi gan, Indonesia udah ngegas lewat beberapa regulasi kayak PP 28/2025, PP 25/2025, Perpres 1/2024, sama Perpres 21/2025 buat nguatkan kawasan BBK. Hasilnya keliatan: investasi naik dari USD 1,74 miliar (2023) jadi USD 3,26 miliar (2024). Wisman ke Kepri juga naik sampe 1,67 juta di 2024. Gokil sih.

Sekarang BBK juga jadi rumah buat lima KEK, lengkap dengan insentif fiskal dan non-fiskal yang bikin investor makin ngiler. Dengan banyak proyek prioritas siap jalan, kawasan ini makin strategis buat sektor manufaktur, digital, energi terbarukan, sampai logistik. Di akhir, Menko Airlangga ngajak perusahaan-perusahaan Singapura buat dateng dan jajal peluang investasi di BBK.

Sumber