- Beranda
- Berita dan Politik
Kunjungi Bumi Cenderawasih, Gibran: Papua Bukan Tempat Pengasingan, Tapi NKRI
...
TS
mabdulkarim
Kunjungi Bumi Cenderawasih, Gibran: Papua Bukan Tempat Pengasingan, Tapi NKRI
Kunjungi Bumi Cenderawasih, Gibran: Papua Bukan Tempat Pengasingan, Tapi Bagian Penting NKRI

Wapres menegaskan bahwa Papua bukanlah wilayah pinggiran atau tempat pengasingan.
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Mas Alamil Huda
Wapres Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan kerja di Papua, Selasa (4/11/2025).Foto: Muhammad Noor Alfian Choir/Republika
Wapres Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan kerja di Papua, Selasa (4/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa Papua bukanlah wilayah pinggiran atau tempat pengasingan. Gibran menegaskan Papua adalah bagian penting dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus mendapat perhatian dan pembangunan setara dengan wilayah lain di Tanah Air.
“Saya tegaskan jangan sampai ada anggapan bahwa Papua itu tempat pengasingan, Papua itu adalah bagian dari NKRI, Papua itu harus kita berikan perhatian khusus,” kata Gibran saat membuka rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
Menurut Gibran, pemerintah pusat memiliki komitmen besar terhadap kemajuan Papua. Ia menyebut sejak 2002 hingga 2024, total dana otonomi khusus (Otsus) yang digelontorkan untuk Tanah Papua mencapai Rp 190,9 triliun. Dana sebesar itu belum termasuk transfer ke daerah (TKD) dan belanja kementerian/lembaga (KL).
Gibran meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan anggaran tersebut benar-benar dirasakan masyarakat dan tidak salah sasaran. “Ini adalah tugas kita bersama untuk mengawal dan memastikan sekali lagi. Memastikan anggaran pembangunan dapat dirasakan masyarakat secara maksimal dan tidak salah sasaran,” tegasnya.
Dalam arahannya, Wapres juga menekankan pentingnya memperkuat partisipasi masyarakat lokal, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan anak muda Papua dalam setiap program pemerintah. Menurutnya, hal tersebut bisa memunculkan rasa memiliki atas program-program yang digagas Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming.
“Dan terakhir saya titip Bapak-Ibu, setelah rapat ini saya juga akan bertemu tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama Mohon perkuat peran dari masyarakat lokal. lokal champion, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, anak-anak muda Papua. Jadi nanti ke depan masyarakat Papua memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap program-program yang ada?” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Tanah Papua. “Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Papua di enam provinsi di Tanah Papua, di mana Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia beserta ibu dan rombongan melakukan kunjungan. Follow up dari beberapa kunjungan yang sudah dilakukan di Tanah Papua adalah dari Merauke, kemudian juga Provinsi Papua Induk, dan kali ini Provinsi Papua Barat,” ujar Ribka.
Ribka menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kunjungan Wakil Presiden di berbagai wilayah Papua. Ia menambahkan, sesuai tugas dan fungsi BP3OKP serta Komite Eksekutif Percepatan Otonomi Khusus yang baru dilantik oleh Presiden sekitar satu bulan lalu, rapat pleno ini menjadi momen penting untuk menyatukan langkah antara badan pengarah dan para pengambil kebijakan.
“Setelah ini sebagaimana tugas dan fungsi daripada BP3OKP dan tim Komite Percepatan Otonomi Khusus yang sudah diberikan dan dilantik satu bulan oleh Bapak Presiden, kemudian akan melakukan pleno bersama pada hari ini, bersama para pengarah. Untuk itu waktu ini sangat penting bagi kita semua secara seksama,” katanya.
https://news.republika.co.id/berita/t570ta487/kunjungi-bumi-cenderawasih-gibran-papua-bukan-tempat-pengasingan-tapi-bagian-penting-nkri
Wapres Ajak Gotong Royong Bangun Infrastruktur dan Trans Papua

Selasa, 4 November 2025 | 18:00 WIB
TS
IC
Gibran saat memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat, Selasa 4 Noovember 2025. (Istimewa/Istimewa)
Manokwari, Beritasatu.com — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memaparkan perkembangan pembangunan Jalan Trans Papua. Berdasarkan data yang diterimanya, total panjang jalur Trans Papua mencapai 3.377 kilometer (km), terdiri atas 2.235 km yang sudah beraspal, 1.132 km masih berupa tanah, dan sekitar 10 km masih berupa hutan.
“Jalan Trans Papua memiliki panjang 3.377 km. Yang sudah teraspal 2.235 km, sementara 1.132 km masih tanah, dan 10 km masih hutan. Ini harus kita kerjakan bersama untuk memperkuat daerah penyangga,” ujar Gibran saat memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
Gibran mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong mempercepat pembangunan ruas Trans Papua, sehingga fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, hingga pusat layanan masyarakat dapat dibangun dan lebih mudah diakses.
“Rumah sakit, sekolah, puskesmas, pusat ekonomi, hingga jalan provinsi, kabupaten, dan kota ke depan diharapkan dapat terhubung melalui jalur ini,” tegasnya.
Selain infrastruktur dasar, Gibran juga menekankan pentingnya mengembangkan potensi ekonomi lokal Papua. Menurutnya, Papua memiliki kekayaan kuliner dan wisata yang harus dikelola agar masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan.
“Kita harus dorong produk lokal, mulai dari kopi, sagu, hingga hasil laut. Untuk pembiayaan, bisa menggandeng Koperasi Merah Putih, PNM Mekaar, KUR, serta kerja sama dengan pihak swasta,” ucapnya.
Gibran menambahkan, berbagai masukan dari tokoh masyarakat dan adat menunjukkan bahwa salah satu penyebab inflasi tinggi di Papua adalah keterbatasan akses infrastruktur. Oleh sebab itu, ia menilai percepatan pembangunan jalan menjadi faktor penting untuk menekan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang belum optimal itu karena akses infrastruktur belum memadai. Ini yang harus kita perbaiki bersama,” kata Gibran.
https://www.beritasatu.com/nasional/2937816/wapres-ajak-gotong-royong-bangun-infrastruktur-dan-trans-papua
Wapres Gibran Berharap Tak Ada Lagi Warga Papua Barat Berobat ke Luar Daerah
]img]https://asset.tribunnews.com/Iyk0uKiMe5j1btY5LpsHMP_lECI=/1200x800/filters:upscale():quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/BATAS-Wakil-Presiden-RI-Gibran-Rakabuming-la.jpg[/img[
Tayang: Selasa, 4 November 2025 18:35 WIT | Diperbarui: Selasa, 4 November 2025 18:36 WIT
Editor: Paul Manahara Tambunan
zoom-inlihat fotoWapres Gibran Berharap Tak Ada Lagi Warga Papua Barat Berobat ke Luar Daerah
Tribun-Papua.com/Kompas.com
RAPAT TERBATAS - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming langsung memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) usai tiba di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
Dalam kesempatannya, Gibran berharap tidak ada lagi masyarakat Papua yang pergi berobat ke luar kota.
Ia mendorong fasilitas dan tenaga kesehatan lengkap di Papua Barat, seperti di jayapura, Papua.
"Ini harapannya nanti ke depan warga Papua yang membutuhkan perhatian pasien-pasiennya tidak perlu diterbangkan lagi ke Makassar. Bisa ditangani semua di sini," kata Gibran.
Wakil Presiden menceritakan, hasil pengecekannya di Jayapura, sudah banyak rumah sakit dengan fasilitas modern dan lengkap.
Karena itu, Gibran berharap tidak lagi masyarakat setempat jauh-jauh berpergian untuk mendapat perawatan jika sakit.
"Bulan lalu saya sudah berkunjung ke rumah sakit yang ada di Jayapura, saya kira persiapannya sudah cukup baik."
"Alat-alatnya lengkap semua di situ, ada CT scan, MRI, head lab, mammography, digital panoramic, dokter spesialisnya sudah lengkap," ujarnya.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah berencana membangun 24 rumah sakit tipe C di wilayah Papua.
Gibran pun menekankan sejumlah indikator yang harus diperhatikan demi mewujudkan program Papua Sehat.
"Umur harapan hidup, prevalensi stunting, jumlah rumah sakit, jumlah puskesmas, jumlah peserta yang sudah dilayani oleh program cek kesehatan gratis. Ini nanti ke depan harus jadi perhatian kita semua," imbuh dia.
Selain sektor kesehatan, ia juga menyorot soal pendidikan di Papua yang juga harus diperhatikan.
"Papua produktif, angka kemiskinan, pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, inflasi, serapan belanja. Ini mohon jadi atensi Bapak-Ibu semua," ucap dia.
Dalam rapat yang sama, ia ingin jajaran BP3OKP dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua memiliki skala prioritas agar anggaran daerah yang ada bisa terasa manfaatnya di masyarakat.
"Jadi kalau anggarannya fokus, itu nanti ke depan pengawasannya juga bisa lebih mudah. Misalnya mungkin kita ambil salah satu saja, Papua Tengah. Kita keroyok ini nanti masalah pendidikan. Bisa kita intervensi bersama," kata Gibran.
"Kita keroyok dengan program MBG, revitalisasi sekolah, KIP, beasiswa, bus sekolah. Ini nanti jadi perhatian kita bersama," pungkasnya. (*)
https://papua.tribunnews.com/news/120660/wapres-gibran-berharap-tak-ada-lagi-warga-papua-barat-berobat-ke-luar-daerah.
Soal isu Papua

Wapres menegaskan bahwa Papua bukanlah wilayah pinggiran atau tempat pengasingan.
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Mas Alamil Huda
Wapres Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan kerja di Papua, Selasa (4/11/2025).Foto: Muhammad Noor Alfian Choir/Republika
Wapres Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan kerja di Papua, Selasa (4/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa Papua bukanlah wilayah pinggiran atau tempat pengasingan. Gibran menegaskan Papua adalah bagian penting dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus mendapat perhatian dan pembangunan setara dengan wilayah lain di Tanah Air.
“Saya tegaskan jangan sampai ada anggapan bahwa Papua itu tempat pengasingan, Papua itu adalah bagian dari NKRI, Papua itu harus kita berikan perhatian khusus,” kata Gibran saat membuka rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
Menurut Gibran, pemerintah pusat memiliki komitmen besar terhadap kemajuan Papua. Ia menyebut sejak 2002 hingga 2024, total dana otonomi khusus (Otsus) yang digelontorkan untuk Tanah Papua mencapai Rp 190,9 triliun. Dana sebesar itu belum termasuk transfer ke daerah (TKD) dan belanja kementerian/lembaga (KL).
Gibran meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan anggaran tersebut benar-benar dirasakan masyarakat dan tidak salah sasaran. “Ini adalah tugas kita bersama untuk mengawal dan memastikan sekali lagi. Memastikan anggaran pembangunan dapat dirasakan masyarakat secara maksimal dan tidak salah sasaran,” tegasnya.
Dalam arahannya, Wapres juga menekankan pentingnya memperkuat partisipasi masyarakat lokal, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan anak muda Papua dalam setiap program pemerintah. Menurutnya, hal tersebut bisa memunculkan rasa memiliki atas program-program yang digagas Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming.
“Dan terakhir saya titip Bapak-Ibu, setelah rapat ini saya juga akan bertemu tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama Mohon perkuat peran dari masyarakat lokal. lokal champion, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, anak-anak muda Papua. Jadi nanti ke depan masyarakat Papua memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap program-program yang ada?” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Tanah Papua. “Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Papua di enam provinsi di Tanah Papua, di mana Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia beserta ibu dan rombongan melakukan kunjungan. Follow up dari beberapa kunjungan yang sudah dilakukan di Tanah Papua adalah dari Merauke, kemudian juga Provinsi Papua Induk, dan kali ini Provinsi Papua Barat,” ujar Ribka.
Ribka menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kunjungan Wakil Presiden di berbagai wilayah Papua. Ia menambahkan, sesuai tugas dan fungsi BP3OKP serta Komite Eksekutif Percepatan Otonomi Khusus yang baru dilantik oleh Presiden sekitar satu bulan lalu, rapat pleno ini menjadi momen penting untuk menyatukan langkah antara badan pengarah dan para pengambil kebijakan.
“Setelah ini sebagaimana tugas dan fungsi daripada BP3OKP dan tim Komite Percepatan Otonomi Khusus yang sudah diberikan dan dilantik satu bulan oleh Bapak Presiden, kemudian akan melakukan pleno bersama pada hari ini, bersama para pengarah. Untuk itu waktu ini sangat penting bagi kita semua secara seksama,” katanya.
https://news.republika.co.id/berita/t570ta487/kunjungi-bumi-cenderawasih-gibran-papua-bukan-tempat-pengasingan-tapi-bagian-penting-nkri
Wapres Ajak Gotong Royong Bangun Infrastruktur dan Trans Papua

Selasa, 4 November 2025 | 18:00 WIB
TS
IC
Gibran saat memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat, Selasa 4 Noovember 2025. (Istimewa/Istimewa)
Manokwari, Beritasatu.com — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memaparkan perkembangan pembangunan Jalan Trans Papua. Berdasarkan data yang diterimanya, total panjang jalur Trans Papua mencapai 3.377 kilometer (km), terdiri atas 2.235 km yang sudah beraspal, 1.132 km masih berupa tanah, dan sekitar 10 km masih berupa hutan.
“Jalan Trans Papua memiliki panjang 3.377 km. Yang sudah teraspal 2.235 km, sementara 1.132 km masih tanah, dan 10 km masih hutan. Ini harus kita kerjakan bersama untuk memperkuat daerah penyangga,” ujar Gibran saat memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
Gibran mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong mempercepat pembangunan ruas Trans Papua, sehingga fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, hingga pusat layanan masyarakat dapat dibangun dan lebih mudah diakses.
“Rumah sakit, sekolah, puskesmas, pusat ekonomi, hingga jalan provinsi, kabupaten, dan kota ke depan diharapkan dapat terhubung melalui jalur ini,” tegasnya.
Selain infrastruktur dasar, Gibran juga menekankan pentingnya mengembangkan potensi ekonomi lokal Papua. Menurutnya, Papua memiliki kekayaan kuliner dan wisata yang harus dikelola agar masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan.
“Kita harus dorong produk lokal, mulai dari kopi, sagu, hingga hasil laut. Untuk pembiayaan, bisa menggandeng Koperasi Merah Putih, PNM Mekaar, KUR, serta kerja sama dengan pihak swasta,” ucapnya.
Gibran menambahkan, berbagai masukan dari tokoh masyarakat dan adat menunjukkan bahwa salah satu penyebab inflasi tinggi di Papua adalah keterbatasan akses infrastruktur. Oleh sebab itu, ia menilai percepatan pembangunan jalan menjadi faktor penting untuk menekan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang belum optimal itu karena akses infrastruktur belum memadai. Ini yang harus kita perbaiki bersama,” kata Gibran.
https://www.beritasatu.com/nasional/2937816/wapres-ajak-gotong-royong-bangun-infrastruktur-dan-trans-papua
Wapres Gibran Berharap Tak Ada Lagi Warga Papua Barat Berobat ke Luar Daerah
]img]https://asset.tribunnews.com/Iyk0uKiMe5j1btY5LpsHMP_lECI=/1200x800/filters:upscale():quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/BATAS-Wakil-Presiden-RI-Gibran-Rakabuming-la.jpg[/img[
Tayang: Selasa, 4 November 2025 18:35 WIT | Diperbarui: Selasa, 4 November 2025 18:36 WIT
Editor: Paul Manahara Tambunan
zoom-inlihat fotoWapres Gibran Berharap Tak Ada Lagi Warga Papua Barat Berobat ke Luar Daerah
Tribun-Papua.com/Kompas.com
RAPAT TERBATAS - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming langsung memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) usai tiba di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
Dalam kesempatannya, Gibran berharap tidak ada lagi masyarakat Papua yang pergi berobat ke luar kota.
Ia mendorong fasilitas dan tenaga kesehatan lengkap di Papua Barat, seperti di jayapura, Papua.
"Ini harapannya nanti ke depan warga Papua yang membutuhkan perhatian pasien-pasiennya tidak perlu diterbangkan lagi ke Makassar. Bisa ditangani semua di sini," kata Gibran.
Wakil Presiden menceritakan, hasil pengecekannya di Jayapura, sudah banyak rumah sakit dengan fasilitas modern dan lengkap.
Karena itu, Gibran berharap tidak lagi masyarakat setempat jauh-jauh berpergian untuk mendapat perawatan jika sakit.
"Bulan lalu saya sudah berkunjung ke rumah sakit yang ada di Jayapura, saya kira persiapannya sudah cukup baik."
"Alat-alatnya lengkap semua di situ, ada CT scan, MRI, head lab, mammography, digital panoramic, dokter spesialisnya sudah lengkap," ujarnya.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah berencana membangun 24 rumah sakit tipe C di wilayah Papua.
Gibran pun menekankan sejumlah indikator yang harus diperhatikan demi mewujudkan program Papua Sehat.
"Umur harapan hidup, prevalensi stunting, jumlah rumah sakit, jumlah puskesmas, jumlah peserta yang sudah dilayani oleh program cek kesehatan gratis. Ini nanti ke depan harus jadi perhatian kita semua," imbuh dia.
Selain sektor kesehatan, ia juga menyorot soal pendidikan di Papua yang juga harus diperhatikan.
"Papua produktif, angka kemiskinan, pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, inflasi, serapan belanja. Ini mohon jadi atensi Bapak-Ibu semua," ucap dia.
Dalam rapat yang sama, ia ingin jajaran BP3OKP dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua memiliki skala prioritas agar anggaran daerah yang ada bisa terasa manfaatnya di masyarakat.
"Jadi kalau anggarannya fokus, itu nanti ke depan pengawasannya juga bisa lebih mudah. Misalnya mungkin kita ambil salah satu saja, Papua Tengah. Kita keroyok ini nanti masalah pendidikan. Bisa kita intervensi bersama," kata Gibran.
"Kita keroyok dengan program MBG, revitalisasi sekolah, KIP, beasiswa, bus sekolah. Ini nanti jadi perhatian kita bersama," pungkasnya. (*)
https://papua.tribunnews.com/news/120660/wapres-gibran-berharap-tak-ada-lagi-warga-papua-barat-berobat-ke-luar-daerah.
Soal isu Papua
Diubah oleh mabdulkarim 04-11-2025 19:31
0
179
16
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.2KThread•56.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya