Kaskus

Games

sadelihasann21Avatar border
TS
sadelihasann21
5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup
5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup

Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup


Dalam industri game, tidak sedikit studio yang telah menciptakan mahakarya luar biasa namun harus menutup pintu karena berbagai alasan: masalah finansial, keputusan korporat, atau kegagalan proyek tertentu. Namun, karya mereka tetap hidup dalam ingatan para gamer. Berikut adalah 5 game terbaikdari developer yang kini sudah tidak aktif, sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan yang mereka tinggalkan.

1. Dead Space (2008) – Visceral Games
Tentang Game:

5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup

Dead Space


Dead Space adalah game horor survival sci-fi yang revolusioner. Kamu bermain sebagai Isaac Clarke, seorang insinyur yang terjebak di kapal luar angkasa penuh dengan makhluk mengerikan bernama Necromorph. Dengan atmosfer yang menegangkan, desain suara yang memukau, dan sistem "strategic dismemberment", Dead Space sukses menciptakan ketegangan psikologis yang intens.

Pujian:
[ul][li]Dinobatkan sebagai salah satu game horor terbaik sepanjang masa.[/li][li]Memperkenalkan HUD (heads-up display) yang imersif dan minimalis.[/li][/ul]Kisah Studiumnya:
Visceral Games (dulu EA Redwood Shores) ditutup oleh Electronic Arts pada 2017 saat mereka sedang mengembangkan game Star Wars dengan pendekatan naratif yang lebih linear. Banyak fans kecewa karena studio ini dianggap sebagai salah satu yang paling kreatif dalam tubuh EA.

2. BioShock (2007) – Irrational Games
Tentang Game:

5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup

BioShock


BioShock membawa pemain ke kota bawah laut bernama Rapture — sebuah distopia dengan narasi filosofis dan atmosfer art-deco yang ikonik. Game ini memadukan elemen FPS, RPG, dan moral choice dengan cerita penuh twist, termasuk salah satu plot-twist paling legendaris di dunia game: "Would you kindly..."

Pujian:
[ul][li]Masuk ke banyak daftar “Game Terbaik Sepanjang Masa”.[/li][li]Dianggap sebagai simbol “video game as art”.[/li][/ul]Kisah Studiumnya:
Irrational Games berubah menjadi Ghost Story Games pada 2017 setelah mengalami restrukturisasi internal. Ken Levine, sang kreator, kini memimpin tim kecil dan tidak lagi mengembangkan game berskala besar seperti BioShock.

3. Sleeping Dogs (2012) – United Front Games
Tentang Game:

5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup

Sleeping Dogs


Sleeping Dogs adalah open-world action game berlatar di Hong Kong, di mana kamu berperan sebagai polisi undercover yang menyusup ke triad lokal. Game ini berhasil menggabungkan elemen kung-fu fighting, kejar-kejaran mobil, dan cerita penuh intrik ala film aksi Asia.

Pujian:
[ul][li]Dipuji karena sistem combat-nya yang mirip film laga Hong Kong.[/li][li]Atmosfer kota Hong Kong yang hidup dan otentik.[/li][/ul]Kisah Studiumnya:
United Front Games tutup pada 2016 secara tiba-tiba. Padahal mereka sempat mengembangkan spin-off online berjudul Triad Wars, yang akhirnya dibatalkan. Banyak yang menyesalkan karena Sleeping Dogs dianggap layak mendapatkan sekuel.

4. L.A. Noire (2011) – Team Bondi
Tentang Game:

5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup

L.A. Noire


L.A. Noire adalah game detektif unik yang memadukan elemen open-world ala GTA dengan investigasi dan interogasi berbasis mimik wajah realistis — berkat teknologi MotionScan. Kamu akan memecahkan kasus demi kasus di Los Angeles tahun 1940-an dengan atmosfer noir klasik.

Pujian:
[ul][li]Inovatif dalam pemanfaatan animasi wajah untuk mendeteksi kebohongan.[/li][li]Cerita detektif yang matang dan realistis.[/li][/ul]Kisah Studiumnya:
Team Bondi ditutup tak lama setelah rilis L.A. Noire karena masalah internal, termasuk laporan manajemen buruk dan konflik dengan publisher. Hak cipta akhirnya dipegang oleh Rockstar, tapi sekuel penuh tak pernah dirilis.

5. The Saboteur (2009) – Pandemic Studios
Tentang Game:

5 Game Terbaik dari Developer yang Kini Sudah Tutup

The Saboteur


The Saboteur adalah game aksi open-world berlatar Nazi-occupied Paris. Uniknya, dunia dalam game dimulai dalam warna hitam-putih dan perlahan menjadi penuh warna saat pemain membebaskan area dari cengkeraman Nazi. Kombinasi stealth, ledakan, dan atmosfer Perang Dunia II membuat game ini sangat berkesan.

Pujian:
[ul][li]Estetika visual yang unik dan simbolis.[/li][li]Salah satu game bertema WWII yang tidak klise.[/li][/ul]Kisah Studiumnya:
Pandemic Studios ditutup oleh Electronic Arts pada 2009 hanya beberapa bulan sebelum rilis The Saboteur. Studio ini juga dikenal lewat seri Mercenaries dan Star Wars: Battlefront klasik.


Meskipun studio-studio ini telah tutup, warisan yang mereka tinggalkan tetap hidup. Mereka menunjukkan bahwa bahkan dalam waktu yang terbatas, karya yang hebat bisa lahir dan membekas di hati gamer. Dunia game terus berubah, tapi kreasi yang ikonik akan selalu dikenang.
“Developer mungkin tutup, tapi game hebat tak akan pernah mati.”

0
37
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Zona Gamer
Zona Gamer
408Thread1.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.