Kaskus

News

panchreAvatar border
TS
panchre
Sujiwo Tejo Sebut Penjual Es Teh Ganggu: Mereka Cuma Mau Dikasihani
Sujiwo Tejo Sebut Penjual Es Teh Ganggu: Mereka Cuma Mau Dikasihani

Judul Asli: Usai Sindir Gus Miftah, Sujiwo Tejo Sebut Penjual Es Teh Ganggu: Mereka Cuma Mau Dikasihani

Suara.com - Usai membuat video satire untuk Gus Miftah dengan menyebut seorang wali terkait olok-olok ke penjual es teh, Sujiwo Tejo kembali bersuara. Dia mengatakan, keberadaan pedadang es teh dalam acara pengajian memang sering menganggu acara.

"Saya bukannya mau membela Gus Miftah, saya sering ikut ceramah dampingi Gus Mus dan kadang-kadang ceramah sendiri. Itu memang tukang teh kadang-kadang ganggu," kata Sujiwo Tejo dilansir dari Official iNews, Selasa (10/12/2024).

Menurut budayawan nyentrik ini, penjual es teh terkadang tak tahu waktu saat menjajakan dagangannya di acara pengajian.

Tak jarang, penjual es teh berteriak-teriak, padahal pengisi materi tengah mengajak jamaah berdoa atau bersalawatan.

"Ayo dong kita lagi ngajak jemaah buat berdoa, baru mau berdoa tiba-tiba kedengeran suara tukang es nawarin dagangannya di pengajian," ujar Sujiwo Tejo.

Karena itu, Sujiwo Tejo juga beranggapan sikap beberapa ulama hingga sinden, seperti Niken Salindry memborong dagangan penjual es teh tersebut adalah bentuk sindiran dan kekesalan mereka yang merasa terganggu.

"Makanya kalau lihat UAS membeli, Niken Salindry membeli, itu sebetulnya mungkin dalam tanda kutip. Ada kesalnya, karena mereka mengganggu," ujar dia.

Sujiwo Tejo pun sepakat dengan pendapat Felix Siauw bahwa sering kali para penjual itu bukan bermaksud menjual dagangannya, tetapi hanya berharap belas kasih dari para ulama yang mengisi pengajian.

"Saya setuju dengan Felix Siauw, mereka bukan jualan tapi minta dikasihani, minta diborong. Ayo kita jujur-jujuran," kata Sujiwo Tejo.

Hal tersebut terbukti dari acara pengajian akbar Gus Iqdam baru-baru ini yang mendadak dipenuhi penjual es teh, setelah viral kasus Gus Miftah hina penjual es teh "bodoh."

"Sekarang itu Gus Iqdam, pengajiannya diserbu pedagang es teh minta diborong," katanya.

https://www.suara.com/entertainment/...mau-dikasihani

Ya sudah berarti pihak penyelenggara pengajian akbar dan tabligh akbar harus mulai tegas bikin peraturan tertulis
PEDAGANG DILARANG MASUK AREA PENGAJIAN

emoticon-Ngakak

Puluhan tahun pengajian akbar tapi blunder besar sekarang karena harus diakui Miftah kurang pandai mengendalikan gangguan selama pengajian.

Lagipula Miftah orang Jawa tapi gak paham filosofi Jawa. Ismaya pemimpin para dewa dan anak dari Hyang Tunggal turun ke dunia menjadi manusia dan bernama Semar.

Segala kesaktian tertinggi ada di Semar. Segala kehormatan tertinggi ada di Semar. Tapi Semar lahir di dunia bukan dari golongan bangsawan melainkan golongan rakyat miskin.

Artinya Orang Jawa percaya bahwa rakyat miskin dalam naungan Semar. Raja-raja, dukun, bangsawan dengan segala pusaka mahalnya kalau berhadapan dengan rakyat pasti mental.

Dalam istilah Marvel Comics, Semar itu sudah bagaikan di atasnya TVA. Infinity Stones dan segala benda sakti dunia hanyalah barang sampah di TVA. Apalagi di hadapan Semar yang derajatnya di atas TVA.

Makanya Raja-raja jaman dulu kalau berpolitik pasti di golongan mereka doang. Intrik politik hingga bunuh-bunuhan hanya terjadi di golongan internal kerajaan. Rakyat pahamnya cuma tiba-tiba ada raja baru, tiba-tiba ada dinasti baru.

Pelajaran buat penceramah lain kalau mau roasting maka roastinglah golongan non rakyat miskin macam konglomerat, walikota, bupati, gubernur, hingga kepala negara beserta kementriannya. Jangan roasting hingga hina rakyat miskin. Terbukti Rocky Gerung dengan segala kata-kata pedesnya tetap aman
emoticon-Big Grin
atamlee
matt.gaper
aldonistic
aldonistic dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.8K
71
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
680.3KThread48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.