Wow! Rusia Dilaporkan Rekrut Ratusan Tentara Bayaran dari Yaman, Simbiosis Mutualisme?

Selain konflik yang hangat dibicarakan di Palestina dan Lebanon, perhatian dunia saat ini terjadi pada pertempuran di Yaman, di mana milisi Houthi berhadapan dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Selain itu, perang di Ukraina juga terus menjadi sorotan, dengan berbagai perkembangan terbaru yang selalu menarik perhatian.

Saat ini, Rusia dilaporkan telah merekrut ratusan tentara bayaran dari Yaman untuk terlibat dalam konflik di Ukraina. Informasi ini disampaikan oleh Financial Times, yang menyebutkan bahwa para rekrutan tersebut ditawari gaji yang tinggi serta peluang untuk mendapatkan kewarganegaraan Rusia.

Menurut laporan dari Kyiv Independent dan RBC-Ukraina, para tentara bayaran ini direkrut melalui perusahaan yang memiliki koneksi dengan militan Houthi. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya situasi di Yaman dan dampaknya terhadap konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.







Pertanyaan yang muncul adalah apakah merekrut tentara bayaran dari Yaman akan memberikan dampak yang signifikan bagi Rusia. Hal ini menjadi penting untuk dipertimbangkan, terutama dalam konteks strategi militer yang lebih luas.

Sebelumnya, Rusia juga pernah mendapatkan dukungan dari tentara Korea Utara. Namun, ada perbedaan penting antara kedua kelompok ini. Tentara dari Yaman memiliki pengalaman yang lebih banyak, karena mereka telah terlibat dalam berbagai konflik di negara mereka sendiri.

Pengalaman tempur yang dimiliki oleh tentara Yaman bisa menjadi aset berharga bagi Rusia. Dengan latar belakang yang kuat dalam peperangan, mereka mungkin dapat memberikan kontribusi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan militer Rusia dibandingkan dengan tentara dari Korea Utara.


Sumber Tulisan dan Gambar:

CNBC Indonesia

Kompas

Sumber Gambar Judul:

WSJ