Kaskus

News

gofivik130Avatar border
TS
gofivik130
Dunia Terkejut: Teror Trump Baru Dimulai, Dolar Sudah Mengamuk
Dunia Terkejut: Teror Trump Baru Dimulai, Dolar Sudah Mengamuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan yang signifikan beberapa pekan terakhir. Hal ini berujung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah belakangan ini.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah tampak anjlok dari Rp15.120/US$ (27 September 2024) menjadi Rp15.775/US$ (12 November 2024) atau terdepresiasi 4,33%.
Di saat yang bersamaan, indeks dolar AS (DXY) tampak melonjak dari 100,38 menjadi 106,02 pada periode yang sama atau terapresiasi 5,62%. Posisi indeks saat ini adalah yang tertinggi sejak Juni 2024. 


Dunia Terkejut: Teror Trump Baru Dimulai, Dolar Sudah Mengamuk

Menanjaknya DXY ini tak lepas dari ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang tampak tidak seagresif sebelumnya.

Survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga tampak cukup agresif pada 27 September 2024 untuk menjadi 4,25-4,50% (cut rate 50 basis poin) yakni sebesar 53,3%. Namun kenyataannya, The Fed hanya memangkas 25 basis poin (bps) pada pertemuan November 2024. 

Dunia Terkejut: Teror Trump Baru Dimulai, Dolar Sudah Mengamuk

Sedangkan untuk pertemuan Desember 2024, pelaku pasar juga tampak semakin tidak yakin bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas sebesar 25 bps.

Sebelumnya pada 1 November 2024, pasar berekspektasi cut rate sebesar 25 bps menjadi 4,25-4,50% sebesar 82,73%. Sedangkan saat ini, pasar semakin pesimis terjadi pemangkasan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan depan yakni hanya 58,7%. 

Dunia Terkejut: Teror Trump Baru Dimulai, Dolar Sudah Mengamuk

Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Pesimisme pasar terjadi akibat kondisi tenaga kerja AS pada saat itu tampak mengalami kenaikan dengan angka non-farm payroll (NFP) yang sempat melonjak di atas ekspektasi hingga angka laju pengangguran yang lebih rendah.

Di samping itu, kemenangan Donald Trump melawan Kamala Harris dalam pemilu AS juga membuat DXY semakin melambung tinggi karena pasar menilai dengan kemenangan Trump maka inflasi akan semakin sulit ditekan khususnya karena barang impor ke AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi sehingga berujung pada keseluruhan harga barang di AS menjadi lebih mahal.

Ketika inflasi tak dapat ditekan ke level yang lebih rendah dan menemui target The Fed di angka 2%, maka The Fed tampak akan membiarkan suku bunga berada di level yang cukup tinggi di waktu yang lebih lama atau dengan kata lain bahwa pemangkasan suku bunga akan menjadi lebih sulit terjadi.

Dilansir dari Reuters, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari menyampaikan bahwa ada akan ada kejutan di sisi inflasi untuk mengubah prospek secara dramatis.

Hal ini semakin mempertegas bahwa inflasi AS berpotensi kembali mengalami lonjakan untuk sementara waktu.
Konsensus memperkirakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan tumbuh lebih tinggi untuk periode Oktober 2024 yang akan dirilis malam hari ini (13/11/2024) yakni menjadi 2,6% yoy dari sebelumnya 2,4% yoy.
Jika hal ini terjadi, maka target The Fed untuk membuat inflasi di angka 2% akan semakin jauh dan hal ini akan semakin memperbesar kemungkinan The Fed untuk menahan suku bunganya di pertemuan Desember akan semakin besar.


Inflasi AS YoY (%)

Dunia Terkejut: Teror Trump Baru Dimulai, Dolar Sudah Mengamuk

[url]https://www.cnbcindonesia.com/research/20241113101659-128-587823/dunia-terkejut-teror-trump-baru-dimulai-dolar-sudah-mengamuk [/url]

ngamuk terus kapan bisa tenangnya ini emoticon-Shakehand2
rizkync108
rizkync108 memberi reputasi
-1
325
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
678.5KThread47.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.