Kaskus

Regional

whyabd08Avatar border
TS
whyabd08
Presiden Prabowo: Kukira Maung, Ternyata Meong.
{thread_title}


Baru-baru ini, video yang diunggah oleh Ahmad Luthfi @ahmadluthfi_official dan Taj Yasin @tajyasinmz, di Instagram telah menciptakan gelombang polemik di masyarakat. Dalam tayangan tersebut, Presiden Prabowo Subianto tampak berperan sebagai juru kampanye salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah. Momen ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah seorang presiden seharusnya terlibat dalam kampanye politik di tingkat daerah saat masa jabatannya?

Prabowo, yang baru saja menjabat sebagai presiden, meminta masyarakat Jawa Tengah untuk memberikan suara kepada pasangan Ahmad Luthfi - Taj Yasin dengan dalih percepatan pembangunan. Namun, ucapan ini justru menjadi ironi ketika kita mempertimbangkan konteks kekuasaan yang dimilikinya. Bagaimana mungkin seorang presiden yang seharusnya menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia justru mengarahkan dukungan ke calon tertentu? Ini jelas merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

Pernyataan Prabowo tentang perlunya menghindari penyalahgunaan kekuasaan menjadi semakin kontradiktif ketika dia sendiri terlibat dalam tindakan yang sangat dipertanyakan ini. Tindakan tersebut menunjukkan ketidakpahaman atau bahkan ketidakpedulian akan legitimasi dan integritas jabatan yang diembannya. Di tengah tantangan besar yang dihadapi bangsa ini, dari masalah ekonomi hingga ketidakadilan sosial, presiden seharusnya fokus pada tugas utamanya: memimpin dan melayani rakyat, bukan terjun ke dalam arena politik praktis yang seharusnya dikelola oleh para calon pemimpin daerah.

Mirisnya, situasi ini menggambarkan kondisi politik Indonesia yang semakin membingungkan. Alih-alih menghadirkan harapan dan kepemimpinan yang kuat, tindakan Prabowo justru membuat masyarakat merasa skeptis. Kita berharap pemimpin negara ini bisa memberikan contoh yang baik, menciptakan ruang bagi demokrasi yang sehat tanpa intervensi dari kekuasaan yang ada.

Prabowo, dengan segala pengaruh yang dimilikinya, seharusnya menyadari bahwa ada batasan yang harus dihormati ketika menjalankan amanah jabatan publik. Dalam hal ini, dia seakan menunjukkan bahwa harapan rakyat akan perubahan yang nyata dan substansial masih jauh dari kenyataan. "Kukira Maung, Ternyata Meong", sebuah pernyataan yang pas untuk menggambarkan harapan yang tinggi namun berujung pada kekecewaan. Di sinilah kita, sebagai bangsa, harus terus berjuang untuk menuntut pemimpin yang bukan hanya berjanji, tetapi juga menepati janji dengan tindakan yang sesuai.

Oleh : Wahyu Abadi
papareng
maryantingeteh
coretanabadi
coretanabadi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
290
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Coretan Abadi Group
Coretan Abadi Group
70Thread103Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.