- Beranda
- Berita dan Politik
Blak-blakan Budi Arie Sebut T Tersangka Teman Eks Menhub, Kini Timses Pramono-Rano
...
TS
sadorpandian963
Blak-blakan Budi Arie Sebut T Tersangka Teman Eks Menhub, Kini Timses Pramono-Rano
Blak-blakan Budi Arie Sebut Sosok T Tersangka Judi Online Teman Eks Menhub, Kini Jadi Timses Pramono-Rano Karno
Suara.com - Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya buka-bukaan terkait skandal judi online yang menyeret sejumlah pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Ia bahkan berani mengungkap sosok T, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pengendali bandar judi online.
T juga disebut sebagai orang yang membawa atau merekomendasikan tersangka AK kepada Budi Arie untuk masuk sebagai tim Tenaga Pengawasan dan Penindakan Take Down Situs Judi Online di Kominfo.
Disebutkan, bahwa sosok T sebagai aktivis politik, mantan Komisaris BUMN dan dekat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Di mana di Pilpres 2024 lalu, T masuk dalam tim sukses pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Bahkan disebutkan juga, sosok T kini masuk dalam tim sukses Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
“Iya betul Zulkarnain Apriliantony alias Tony,” kata Budi Arie kepada Suara.com, Senin (11/7/2024).
Sementara itu, Denden Imadudin adalah salah satu pegawai lama Komdigi yang terlibat dalam kasus ini.
“Iya (Denden Imadudin) sudah lama kami curigai sejak saya masuk setahun lalu,” imbuhnya.
Lalu bagaimana nama keduanya itu muncul? Berikut wawancara khusus dengan Budi Arie.
1. Denden, Ketua Tim Pengendalian Take Down Situs Judi Online di Komdigi
Denden Imadudin itu siapa?
Denden itu Ketua Tim Pengendalian Take Down lantai delapan Kominfo
Dia bersama Zulkarnaen?
Oh enggak, dia pegawai Kominfo sudah lama pas saya masuk saya geser dia karena saya udah curiga dia
Yang bersangkutan masih di kominfo?
Masih
Kenapa bisa mempercayai Zulkarnaen?
Semua orang saya kasih kesempatan, jadi yang atas rekomendasi saya bukan cuma AK tapi ada sepuluhan orang lah
Selama mereka bekerja, bapak ada curiga gak?
Banyak, ada beberapa kali ada momentum saya gembok, saya take down sendiri. Saya pernah Sabtu Minggu saya datang ke tempat take down itu “tolong take down semua ini!”
Itu di mana?
Di Kominfo lantai delapan
2. Budi Arie tak heran Denden Imadudin ditangkap
Artinya bapak sudah pernah sidak sebelumnya?
Dari awal saya sudah curiga makannya saya buka tim baru, ternyata beberapa teman kasih masukan ke saya buat ngebantu gitu loh
Nama bapak terseret, tanggapannya?
Itu framing dan fitnah, disebut-sebut sebagai apa? Kalau secara kerja sudah jelas, menteri dirjen direktur. Disebut-sebut sebagai apa? Sama media atau sama siapa? Semua udah ada penjelasan saya yang 15 poin itu.
Jangan diframing lagi, cuma apa ada perintah dari saya untuk menutup situs? Kalau mau jelas kamu tanya Polda dan PDIP, jawaban dari dia gantian jangan dari kita terus.
Kenapa hanya inisial T yang bapak sebut?
Denden mah dari dulu udah saya curigain, saya gak kaget dia ditangkep, hidupnya mewah.
3. Merekrut orang di luar Komdigi karena keterbatasan SDM
Budi menjelaskan, adanya sosok Tony dalam kasus ini bermula ketika ia terkendala kekurangan kuantitas dan kualitas di Kominfo. Hal itu disebabkan setelah ia merotasi sejumlah pegawai Kominfo yang dicurigai terlibat melindungi judi online.
Untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia (SDM), dilakukanlah rekrutmen petugas-petugas di bawah Direktur Pengendalian. Mereka diambil dari non pegawai Kominfo.
“Puluhan calon diseleksi oleh Direktorat Pengendalian. Tim awalnya hanya mampu melakukan takedown 10.000 situs per hari. Jelas jauh dari memadai untuk memenuhi target pemberantasan judi online,” ujar Budi.
4. Budi mengenal Tony sebagai orang dekat Menhub
Dalam masa rekrutmen inilah beberapa pihak banyak mengajukan diri, termasuk Tony yang dikenal Budi sebagai aktivis politik dan teman dekat dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri dari kalangan profesional atas usulan partai PDIP.
“Tidak ada kerja sama apapun sebelumnya. T kemudian masuk Timses resmi Ganjar Mahfud dan Pramono-Rano, Calon Kepala Daerah Jakarta dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten Sosmed,” kata Budi.
Tony menawarkan beberapa orang yang disebutnya sebagai hacker-hacker muda NKRI yang ‘merah putih’. Termasuk AK dan 10 tenaga muda.
“Saudara AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men-take down 50 ribu sampai 100 ribu per hari. Sebenarnya ada beberapa nama lagi yang masuk tapi belakangan mereka mundur,” kata Budi.
Budi menjelaskan, dirinya terbuka untuk menerima usulan dari berbagai pihak yang pro pemberantasan judi online saat Kominfo membutuhkan banyak SDM ahli. Ia membenarkan bahwa AK sempat tidak lolos dari rekrutmen karena lulusan SMK.
Namun, AK tetap direkrut karena disebut memiliki kemampuan untuk menurunkan situs judi online dalam jumlah besar.
“AK diterima karena yang bersangkutan mengklaim punya skill IT mumpuni, di mana dalam dunia IT, sudah umum bahwa ijazah terkadang bukan menjadi hal yang utama,” kata Budi.
5. Tony dan AK ternyata pengendali bandar judi online
Seiring berjalannya waktu, Tony, AK serta sejumlah PNS Kominfo diketahui menjadi operator bandar judi online. Mereka bahkan bekerja di kantor satelit Bekasi untuk melindungi seribu situs judi online dari take down Kominfo.
“T pun ternyata bermain tanpa sepengetahuan Direktur, Dirjen Aptika apalagi Menteri. Perintah untuk menumpas judol tidak dilaksanakan, malah mereka tergoda bersekongkol dengan bandar judol,” kata Budi.
https://www.suara.com/news/2024/11/1...ono-rano-karno
Konten Sensitif
Diubah oleh sadorpandian963 11-11-2024 12:22
aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
743
35
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
678.6KThread•47.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya