Ritual Mesum! Modus Hilangkan Aura Negatif, Dukun Cabul ini Rudapaksa 2 Pasien Wanita

Praktik perdukunan di Indonesia masih sangat sering terjadi, terutama di beberapa daerah. Walaupun pada dasarnya ada yang melakukan dengan cara yang wajar dan mungkin saja benar, namun ada pula yang menggunakannya untuk tujuan lain yang tidak terpuji.

Baru-baru ini, seorang pria berinisial ET ditangkap oleh pihak kepolisian di Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotawaringin Timur, karena terlibat dalam kasus pencabulan terhadap dua wanita. Pelaku mengaku sebagai dukun yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Tindakan tidak terpuji ini terungkap setelah salah satu korban melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Korban kedua, yang berinisial SA (20) dan SK (19), menjadi sasaran pelaku yang menggunakan trik ritual mesum untuk mengelabui mereka.







Kasus seperti ini bukanlah hal yang baru, di mana seseorang yang mengaku sebagai dukun malah melakukan tindakan cabul terhadap pasiennya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada orang yang mengklaim memiliki kemampuan khusus, terutama dalam situasi yang rentan.

Kita perlu selalu waspada dalam setiap aktivitas, terutama ketika kita menghadapi masalah kesehatan atau perkara lain sampai berpikiran untuk mencari pertolongan ke dukun atau yang semisalnya. Ketika kita merasa terdesak dan mencari bantuan, penting untuk memilih dengan bijak siapa yang kita percayai, agar tidak terjebak dalam situasi yang berbahaya.

Semoga pihak kepolisian dan otoritas terkait dapat memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku kejahatan ini. Tindakan tegas sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak berulang dan masyarakat merasa lebih aman dalam mencari bantuan.

Sebenarnya para aparat juga mengalami kendala dalam menghadapi, menangani atau memberantas masalah seperti ini, karena praktik perdukunan sudah menjadi hal yang biasa bagi sebagian masyarakat di negara Indonesia. Banyak orang yang percaya pada kekuatan dukun dan akhirnya mengandalkan mereka dalam berbagai situasi.

Namun, dibalik kepercayaan tersebut, ada banyak individu yang memanfaatkan keadaan ini untuk melakukan tindakan kriminal. Mereka menggunakan kepercayaan masyarakat terhadap dukun untuk menipu atau merugikan orang lain demi kepentingan pribadi.

Hal ini menimbulkan dilema bagi aparat penegak hukum, yang harus membedakan antara praktik perdukunan yang sah dan tindakan penipuan yang merugikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan berhati-hati dalam memilih siapa yang mereka percayai.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Radar Sampit

Berita Sampit