GAZA, suaramerdeka.com - Kabar yang viral di media sosial tentang pembakaran Rumah Sakit Indonesia di Gaza oleh Israel ternyata tidak benar.

Video dan foto yang beredar luas, termasuk yang diunggah oleh akun @lambe_turah, menunjukkan RS Indonesia terbakar.

Unggahan ini mengundang lebih dari 150 ribu suka dan ribuan komentar penuh kemarahan dari warganet.

Salah satunya dari akun @ichanggriani.

“Cuma bisa berdoa dan tetap boikot. Mereka benar-benar sudah kelewat batas,” tulisnya.

Namun, MER-C Indonesia segera memberikan klarifikasi pada 23 Oktober 2024 melalui siaran pers resmi.

Ada tujuh poin yang tertulis dalam unggahan Instagram resmi @mercindonesia sebagai berikut.

1. Musim dingin akan segera tiba di Gaza utara

2. Pihak penjajah terus mengusir semua masyarakat Palestina di sekolah dekat RS Indonesia, diikuti pembakaran

3. Informasi evakuasi terbaru adalah, warga yang terusir diminta berkumpul oleh militer penjajah di sekitar RS Indonesia

4. Kondisi RS Indonesia tidak terbakar, namun sempat dikhawatirkan sebaran api mencapai ruang generator yang dekat dengan sekolah

5. Gambar dan info yang beredar tentang RS Indonesia terbakar (lantai tiga dan empat) adalah kejadian Desember 2023

6. Saat ini seluruh staf medik dan pasien (sekitar 60 orang warga Palestina) tanpa pasokan makanan, air, dan obat-obatan.

7. Selasa pagi (22 Oktober waktu Gaza) generator RS berhasil dihidupkan dan sedang diusahakan mendapatkan sumber air dari sumur dekar rumah sakit.

Mereka menegaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia tidak terbakar.

Kebakaran terjadi di sekolah dekat rumah sakit, yang sempat menimbulkan kekhawatiran karena api hampir mencapai ruang generator rumah sakit.

MER-C juga menjelaskan bahwa foto kebakaran yang beredar sebenarnya berasal dari insiden pada Desember 2023.

Saat ini, RS Indonesia beroperasi dengan keterbatasan pasokan air, makanan, dan obat-obatan, tetapi generator sudah berhasil dihidupkan.

Klarifikasi ini membantah kabar yang sebelumnya menyebutkan bahwa RS Indonesia dibakar oleh militer Israel.

Hal ini mengingatkan pentingnya verifikasi informasi sebelum mempercayai berita yang beredar di media sosial