Jakarta -

Berawal dari niatan membeli rumah  musim panas, pasangan muda ini malah membeli pulau pribadi. Nggak heran, penawarannya sangat menggiurkan karena harga pulau itu ternyata lebih murah dari deposit rumah.

Melansir dari Metro, pasangan bernama Oliver Russell (24) dan Helena Tomaszewska (20) menggunakan uang tabungan mereka untuk membeli sebuah pulau di Finlandia. Keduanya memang mau punya tempat untuk menghabiskan musim panas saat liburan kuliah.

Sejak kecil, Oliver yang berdarah Amerika dan Finlandia sudah biasa menghabiskan musim panas di Finlandia. Ia pun pindah dari Colorado ke Helsinki pada Agustus 2022 untuk kuliah dan mendapatkan pendidikan gratis.

Suatu ketika Oliver bertemu Helena dan tak lama setelah menjadi sepasang kekasih, mereka membeli pulau pribadi pada Maret 2024. Pulau tersebut sudah tidak berpenghuni selama sepuluh tahun.

'Saya saat itu iseng melihat-lihat (situs web agen real estate). Lalu saya menemukan pulau itu. Ternyata harganya lebih murah daripada harga tanah biasa yang bisa saya beli, jadi kami langsung membelinya," kata Oliver dikutip dari Metro, Kamis (19/9/2024).

Pulau seluas 2,5 hektare itu mereka beli seharga US$ 31.000 atau sekitar Rp 473,6 juta (kurs Rp 15.277). Oliver berhasil menawar lebih murah dari penawaran awal yang sebesar US$ 36.569 atau setara Rp 558,6 juta.

Meski berhasil menjadi pemilik properti, pasangan ini masih punya banyak PR. Mereka harus menyulap pulau itu menjadi 'surga' liburan seperti yang mereka bayangkan.

Sejauh ini, mereka sudah membangun dek untuk tenda dan jamban. Rencananya, mereka mau membangun properti dan sauna untuk liburan.

"Di Finlandia, kehidupan pondok musim panas adalah bagian besar dari budaya dan saya akan datang ke sini setiap musim panas," ucapnya.

"Setiap kali kami pergi ke pulau itu, rasanya tidak nyata bahwa itu milik kami - sangat menyenangkan berada di sana. Sangat tenang dan karena itu adalah pulau, tidak akan didatangi orang lain," jelasnya.

Pasangan itu pertama kali datang pada bulan Juni 2024. Tanahnya tertutup pepohonan dan lumut. Oliver harus menebang pohon-pohon untuk membuat tempat berkemah.

"Kami membuat rangka dari kayu gelondongan dan saya membeli beberapa dek dari toko perkakas," katanya.

"Kami kemudian membangun jamban dan sekarang saya mencoba membangun struktur pancuran agar kami bisa mandi saat berada di pulau," lanjutnya.

Mereka sedang mendirikan basecamp agar ada tempat tinggal yang nyaman saat pembangunan besar dilakukan tahun depan.

Oliver dan Helena menghabiskan sebagian besar akhir pekan mereka di pulau untuk mengerjakan rumah impian mereka. Meski nggak punya pengalaman konstruksi, mereka masih semangat membangun semuanya sendiri.

"Kami tidak menentukan tenggat waktu yang sangat ketat karena masih harus banyak belajar (konstruksi). Ini adalah komitmen yang sangat besar, terutama sekarang karena saya dan Helena sama-sama mahasiswa," kata Oliver.

"Waktu adalah hal yang penting, melakukan riset dan menyelesaikan pekerjaan di pulau itu sulit. Tetapi itu juga menyenangkan, hal-hal yang kami lakukan sangat baru bagi saya. Menebang pohon misalnya, saya belum pernah melakukan itu sebelumnya dan itu bisa sangat berbahaya," tuturnya.

detik.com