Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Jokowi Sebut Cari Kerja di Masa Depan Makin Sulit, Ini Alasannya!
Jokowi Sebut Cari Kerja di Masa Depan Makin Sulit, Ini Alasannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan beberapa tantangan untuk membuka lapangan pekerjaan di masa depan. Menurutnya tantangan ini juga dirasakan oleh semua negara.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024). Saat itu ia bicara mengenai pentingnya penciptaan lapangan pekerjaan demi bonus demografi yang akan terjadi di tahun 2030 mendatang.

"Padahal saat ini untuk membuka lapangan kerja kita menghadapi tantangan yang berat. Semua negara menghadapi tantangan ini," kata Jokowi dalam sambutannya. 


Tantangan pertama yaitu perlambatan ekonomi global. Jokowi mengatakan pada tahun 2023 lalu bank dunia hanya memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2,7%, di 2024 sebesar 2,6%, dan di 2025 mencapai 2,7%. Itu masih jauh diharapkan semua negara

Namun menurutnya patut disyukuri bahwa Indonesia bisa tumbuh kurang lebih 5,1% di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global 2,6% - 2,7%.

Selain itu ia juga melihat banyak negara yang memperketat kebijakan moneter, supaya bisa meredam laju inflasi.

"Artinya apa kalau moneter di rem? artinya industri pasti akan turun produksinya. otomatis. Perdagangan global juga akan turun kapasitasnya. Jadi yang pertama perlambatan ekonomi global tantangan kita di situ," kata Jokowi.

Kedua, mengenai peningkatan otomasi di berbagai sektor kerja. Jokowi menjelaskan kemajuan teknologi membuat kegiatan otomasi tidak hanya pada sektor mekanik, melainkan ke semua hal. Hal itu akan membuat 85 jenis pekerjaan hilang.

"muncul AI, muncul otomasi analytic. Setiap hari muncul hal-hal baru, dan kalau kita baca 2025 pekerjaan yang hilang itu ada 85 juta. pekerjaan akan hilang 85 juta, sebuah jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut membuka lapangan kerja, justru di 2025, ada 85 juta pekerjaan akan hilang, karena tadi adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor," kata Jokowi.

Ketiga mengenai gig economy. Menurut Jokowi ekonomi serabutan atau paruh waktu ini akan menjadi hambatan. Karena perusahaan akan memilih pekerja independen, seperti freelancer, pekerja kontrak jangka pendek, untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang terjadi.

"Ini trennya kita lihat menuju ke sana. Dan yang bekerja itu bisa bekerja di sini bekerja di negara lain. Sehingga sekali lagi kesempatan kerja semakin semakin berkurang," katanya.

Sehingga Jokowi meminta kepada ISEI untuk memberikan desain taktis untuk menanggulangi masalah ini.

"Rencana taktis, strategi tapi strategi taktis yang detail, kalau ada ini kita harus belok kemana, kalau di cegat di sini kita harus menuju kemana itu hal-hal taktis seperti ini yang kita perlukan. Bukan rencana makro yang sulit diimplementasikan dalam situasi yang sulit," tutur Jokowi. 


sumber
CiApus
kakekane.cell
billy.ar15
billy.ar15 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
497
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.2KThread45.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.