Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Desain bangunan kantor desa di Kalimantan Barat yang mirip dengan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menarik perhatian luas di media sosial. Tak hanya karena keunikan desainnya, tetapi juga karena adanya elemen kepala burung Garuda yang tidak ada di bangunan aslinya di IKN. Reaksi netizen yang bervariasi, mulai dari pujian hingga kritik kreatif, mencerminkan betapa kuatnya kesan visual bangunan publik terhadap masyarakat. Desain ini juga menunjukkan bagaimana simbol-simbol nasional, seperti Garuda, dapat diinterpretasikan ulang dengan cara yang memancing diskusi publik.

"Lah bagusan ini ada kepalanya," puji netizen.

"Nah ini baru garuda, kalo yg di ikn entah kenapa rasanya lebih ke kelelawar sih, eh bahkan lebih mirip lagi karakter yg bernama jack di kartun oggy and cocroaches," imbuh yang lainnya.

Kehadiran kepala burung Garuda di kantor desa ini memberikan kesan lebih lengkap dan langsung dibandingkan dengan Istana Garuda di IKN yang hanya menampilkan sayap. Netizen pun banyak yang berkomentar bahwa kepala Garuda tersebut membuat bangunan tampak lebih ikonik dan jelas menyimbolkan lambang negara. Hal ini menunjukkan bahwa simbolisme dalam arsitektur memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi persepsi masyarakat, dan bagaimana elemen visual yang berbeda dapat menimbulkan interpretasi yang beragam, bahkan dibandingkan dengan bangunan yang lebih monumental seperti istana presiden di IKN.


Sumber Gambar

Dari sisi arsitektur, desain kantor desa ini patut diapresiasi karena mampu menghadirkan nuansa megah dan nasionalisme di tingkat lokal. Biasanya, kantor desa identik dengan bangunan yang sederhana dan fungsional, namun pembangunan ini menunjukkan ambisi untuk menonjolkan nilai-nilai kebangsaan dalam skala yang lebih kecil. Hal ini juga memperlihatkan bagaimana pembangunan infrastruktur di daerah mulai mengadopsi elemen-elemen yang mencerminkan kebanggaan nasional, yang sebelumnya mungkin hanya ditemukan di ibu kota atau pusat pemerintahan nasional.

Meskipun begitu, desain yang menyerupai istana presiden di IKN menimbulkan pertanyaan lebih luas tentang fungsi dan efisiensi bangunan publik. Apakah kantor desa memerlukan desain semegah ini untuk menjalankan fungsinya? Desain arsitektur yang indah memang dapat menjadi daya tarik visual dan kebanggaan masyarakat, tetapi harus dipastikan bahwa keindahan tersebut tidak mengorbankan aspek fungsional dan praktis dari bangunan tersebut. Pembangunan infrastruktur, terutama di tingkat desa, haruslah tetap mengedepankan efisiensi penggunaan anggaran, yang kadang menjadi perhatian dalam proyek-proyek yang terlalu mewah.


Sumber Gambar

Selain itu, viralnya video ini juga menunjukkan betapa cepatnya masyarakat bereaksi terhadap simbol-simbol yang mereka lihat di media sosial. Respons netizen yang kreatif dan kadang bercanda, seperti membandingkan bangunan dengan karakter dalam kartun, mencerminkan bagaimana masyarakat saat ini menilai arsitektur tidak hanya dari segi keindahan, tetapi juga dari relevansinya dengan budaya pop dan simbolisme visual. Ini adalah fenomena yang semakin sering kita temui dalam era digital, di mana segala sesuatu dapat menjadi bahan diskusi dan viral dalam hitungan menit.

Pada akhirnya, kantor desa di Kalimantan Barat ini bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga simbol dari bagaimana pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat menjadi cermin identitas nasional yang berbeda-beda di setiap daerah. Dengan elemen arsitektur yang terinspirasi dari simbol negara seperti Garuda, bangunan ini menambah dimensi baru pada bagaimana kita melihat peran arsitektur dalam membentuk identitas lokal dan nasional. Tantangannya adalah memastikan bahwa desain yang mengedepankan estetika tetap sejalan dengan fungsi utama bangunan tersebut, agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!