Lagi Berduka! Konser Bondan Prakoso di Lhokseumawe Dibatalkan dan Diganti Tahlilan untuk Tu Sop




Dalam kaidah yang berlaku, memang seharusnya kita sebagai masyarakat mempunyai penghormatan untuk oara tokoh-tokoh yang berjasa ya gansist. Seperti kala presiden semisal pak Harto atau Gus Dur meninggal dunia, maka hampir di seluruh penjuru Indonesia tempat-tempat pada mengibarkan bendera merah putih setengah tiang. Hal yang sama pun akan terjadi di beberapa tokoh daerah, semisal yang terjadi baru saja di provinsi Aceh. Salah satu kabupatennya padahal sudah mempersiapkan konser band atau penyanyi papan atas di tanah air itu semenjak dua hari lamanya, namun akibat adanya peristiwa kehilangan yang tsk terduga, akhirnya konsernya pun dibatalkan dengan diganti yang semestinya.

Konser musisi Bondan Prakoso yang rencananya digelar di Lapangan Sudirmaan Kota Lhokseumawe pada Sabtu, 7 September 2024, akhirnya dibatalkan dan diganti dengan acara tahlilan. Pembatalan ini dilakukan oleh Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, sebagai bentuk penghormatan atas meninggalnya ulama kharismatik Aceh, Teungku H Muhammad Yusuf Abdul Wahab atau Tu Sop. Meskipun seluruh tenda dan persiapan konser telah dipasang sejak dua hari sebelumnya, keputusan tersebut diambil untuk menyesuaikan dengan suasana duka yang sedang dirasakan masyarakat Aceh.




Ali Imran juga mempersilahkan untuk pengunjung yang datang ke lapangan Sudirman Lhokseumawe untuk berpakaian yang sopan, mengingat ini adalah acara tahlilan. Beliau juga mengungkapkan sekaligus minta maaf ke para penggemar musik di daerah tersebut, agar semuanya bisa memahami keadaan ini, sesuatu yang seharusnya lebih dulu diutamakan. Sedangkan tentang konsernya, nanti pihak mereka bakal mengumumkan tanggal gantinya.

Penyanyi Bondan Prakoso turut serta dalam acara tahlilan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Tu Sop yang juga ikut jadi bakal calon Wakil Gubernur Aceh di pilkada mendatang. Dalam pidatonya di hadapan jamaah tahlilan, Bondan menyampaikan rasa dukanya yang mendalam atas kepergian tokoh ulama besar Aceh tersebut. Keputusan Danrem 011/Lilawangsa untuk membatalkan konser dan mengubahnya menjadi tahlilan disambut dengan penghormatan dan rasa bangga oleh Bondan Prakoso.

Meskipun konser tersebut harus dibatalkan, keputusan tersebut menunjukkan sikap penghormatan dan kesopanan dalam menghargai kepergian almarhum Tu Sop. Hal ini juga menunjukkan betapa besar pengaruh dan rasa hormat yang dimiliki oleh almarhum di masyarakat Aceh. Semoga acara tahlilan ini dapat memberikan ketenangan dan penghormatan terakhir yang layak bagi Tu Sop, serta semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi kepergian beliau.


Sumber Tulisan dan Gambar

Kompas

Ftnews