Di bulan agustus gini banyak banget giat warga menyemarakkan hari kemerdekaan. Mulai dari lomba antar warga, antar RT sampe kegiatan pentas seni. Tapi gegap gempita itu sekarang mulai bergeser, kalau dulu pawai budaya terasa begitu megah dengan segala kreatifitas kini menjadi ajang adu horeg antar sound system. Budaya hanya ditampilkan sebagai tempelan karena sound yg jadi pemain utama.

Sebenernya ane gak masalah kalau ada yg suka sound horeg asal tau situasi. Kegiatan seperti itu harusnya diadakan di lokasi yg jauh dari pemukiman biar gak mengganggu lingkungan, bukan malah diarak keliling kampung. Kasihan mereka yg udah sepuh atau bayi yg dipaksa ngungsi biar acara sound tetap berlangsung. Itu belum perusakan asset di kampung-kampung demi truck sound bisa melintas. Okelah kalau diganti biaya, tapi kenapa sesuatu yg udah bener harua dihancurkan? Lalu masalah kesehatan yg timbul gimana pertanggungjawabannya? Karena di wilayah malang raya udah ada laporan warga meninggal dunia karena suara sound yg berlebihan itu, untungnya di wilayah kota malang udah ada pelarangan acara sound horeg. Tapi di wilayah kabupaten budaya india selatan ini masih jadi primadona.

Ane harap pemerintah turun tangan menengahi dengan aturan jelas agar lebih teratur. Kalo menurut agan-agan gimana?