Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antaranews.Avatar border
TS
antaranews.
Diolok-olok! Warga Geruduk Ibadah Jemaat Gereja Gegara di Permukiman Islam


VIVA - Viral video pembubaran ibadah umat Kristen yang dialami jemaat Gereja Tesalonika di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Satu di antaranya dibagikan akun Instagram @fakta.indo. Terekam momen jemaat diminta keluar oleh warga.

https://www.viva.co.id/video/1735629...rmukiman-islam

Tambahan berita

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Polisi mengungkapkan pembubaran ibadah jemaat Gereja Tesalonika di Tangerang adalah peristiwa tiga bulan lalu.

Ibadah tersebut dilaksanakan di rumah jemaat. Pembubaran tersebut diunggah akun instagram @unexplnd pada Selasa (23/7/2024).

Ibadah tersebut dilaksanakan di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Banten.

"Ini kejadian lama, tiga bulan yang lalu," kata Kapolsek Teluk Naga AKP Wahyu Hidayat.

Meski kembali viral di media sosial, namun Wahyu memastikan jika peristiwa tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak.

"Sudah di pertemukan kedua belah pihak. Sudah aman," ungkapnya. 

Warga bubarkan ibadah

Sebelumnya, dalam video terlihat sejumlah orang dengan pakaian khas membubarkan ibadah jemaat Gereja Tesalonika di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Banten.

Ibadah tersebut dilaksanakan di rumah. Warga kemudian menggeruduk dan meminta jemaat agar menghentikan ibadah.

Jemaat diolok-olok warga ketika menyampaikan alasan harus beribadah di rumah.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terekam momen jemaat Gereja Tesalonika diminta keluar rumah oleh warga.

Puluhan warga yang mengenakan baju koko dan kopiah itu melarang jemaah Gereja Tesalonika beribadah.

Seorang warga menyampaikan alasan warga Kampung Melayu Timur menghentikan ibadah mereka.

Satu di antaranya adalah ibadah dilakukan di tengah permukiman warga yang mayoritas umat muslim.

"Mengadakannya (ibadah), mengadakannya ya di (permukiman) mayoritas agama Islam!" tegas pria itu dengan nada tinggi.

"Di sini Islam semua!" ujarnya setengah berteriak.

Pernyataan pria itu pun mengundang riuh warga yang hadir.

Warga bersorak mendukung pernyataan yang disampaikan.

Seorang warga pun terdengar meneriakan takbir, 'Allahuakbar!'.

Meski ketegangan semakin terasa, seorang perwakilan dari jemaat Gereja Tesalonika dengan tenang menyampaikan alasan mereka beribadah di rumah.

"Gini pak, kasihanilah kita ini pak, kita kan masa kita nggak bisa berdoa gitu? masa kita nggak bisa berdoa?" ungkap seorang perwakilan dari jemaah  Gereja  Tesalonika.

Pertanyaan itu pun mengundang reaksi keras dari warga.

Seorang pria berbaju koko dan berkopiah putih lainnya pun menimpali dengan menyatakan jemaah Gereja Tesalonika seharusnya beribadah di gereja, bukan di rumah

"Kenapa abang nggak berdoa di Puri (gereja) aja di sana, jelas?" ungkap pria itu disambut riuh warga.

Menjawab pernyataan tersebut, perwakilan jemaah Gereja Tesalonika menyampaikan ibadah di Gereja Tesalonika yang sebelumnya berada di Komplek Puri naga Indah sudah habis masa kontraknya.

"Di Puri itu kami sudah habis kontraknya," ungkap perwakilan jemaat Gereja Tesalonika.

Jawaban itu pun kembali disambut riuh warga.

Seorang pria lainnya kemudian mengolok-olok jemaah Gereja  Tesalonika  lantaran Gereja Tesalonika  sudah habis masa kontrak. 

"Kalo kamu berdoa di sana ngontrak, kok berdoa ngontrak sih?" ungkap seorang pria.

Pertanyaan itu pun disambut tawa semua warga yang hadir.

tribunnews.com

https://www.viva.co.id/video/1735629...rmukiman-islam
Diubah oleh antaranews. 24-07-2024 12:52
Bandittk
Bandittk memberi reputasi
-1
662
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
675.7KThread43.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.