Agar Tak jadi Polemik di Tengah Masyarakat! Roti Aoka dan Okko Diduga Mengandung Pengawet Kosmetik, DPR: BPOM harus segera beri Klarifikasi!

Roti Aoka, produk roti yang tengah ramai diperbincangkan atau viral karena dugaan penggunaan bahan pengawet kosmetik, yaitu sodium dehydroacetate. Dugaan tersebut membuat kekhawatiran di kalangan masyarakat terutama yang sering mengonsumsi roti tersebut. Meski produsen, PT Abadi Rasa Food, telah memberikan klarifikasi bahwa roti Aoka mereka tidak mengandung bahan pengawet kosmetik tersebut. Menurut Head Legal PT IBT Kemas Ahmad Yani, roti Aoka telah melewati pengujian oleh BPOM dan mendapatkan izin edar untuk seluruh varian produknya.

Kemarin sebenarnya sudah menulis tentang masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan yang memproduksi roti Aoka, hanya sekedar pengalaman pribadi saja karena di tempat tinggal banyak sekali yang menyukai roti yang tergolong baru beken ini. Saat banyak komentar, di media sosial lainnya pun juga banyak yang menggunggah konten senada. Ternyata kegelisahan netizen itu hampir sama, yakni masa kadaluarsa roti tersebut cukup lama dibandingkan roti yang lain yang sejenis.







Yang diungkapkan oleh Edy Wuryanto sepertinya memang penting sekali ya gansist, karena ini memang terkait masalah kesehatan di masyarakat. Apalagi Edy pun menganggap jika BPOM terkesan lambat dalam merespon aduan permasalahan ini, baik dari warganet ataupun pemberitaan media.

Dalam masalah ini ternyata ada dua merek roti yang diduga bermasalah ya gansist, yaitu roti Aoka dan Okko. Yang Okko kurang mengerti, bahkan saya nggak pernah melihatnya secara langsung, kalau Aoka mah di warung kelontong seperti warung Madura bahkan biasanya terpampang paling depan.

Di unggahan pertama tentang masalah roti Aoka ini ditulis judul fitnah keji, sebenarnya judulnya terlalu terburu-buru. Bisa jadi ini memang masyarakat yang curiga bukan soal intrik persaingan para pengusaha roti. Tentang itu kecurigaan netizen atau intrik nakal perusahaan, sebenarnya bakal bisa diselesaikan jika pihak yang berwenang, dalam hal ini BPOM bisa segera memberikan klarifikasi. Agar bisa bisa dipastikan jika dua roti tersebut layak dikonsumsi atau tidak.

Mencuatnya kasus ini pun diapresiasi oleh Edy Wuryanto, menurutnya itu menandakan masyarakat telah begitu memperhatikan apa yang mereka konsumsi. Sedangkan untuk selanjutnya, ya tinggal tugas pihak-pihak terkait untuk menjelaskan, apakah yang jadi wacana itu benar atau tidak, hingga nggak bikin masyarakat terus bingung dan berprasangka yang tidak baik.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Tempo