Halo gan, gimana kabar hari ini semoga sehat selalu dan bahagia di tengah dunia yang sedang tak baik-baik saja.

Dunia saat ini banyak sekali bertebaran kaum pelangi yang merambah hingga dunia hiburan, baik itu film maupun game. Yah, tak jarang juga beberapa negara sudah melegalkan hubungan sesama jenis melalui pernikahan.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Untung saja hal itu belum terjadi, tetapi mereka yang orientasinya seperti itu juga tak bisa kita bilang sedikit.

Tak jarang korbannya adalah kaum remaja atau anak dibawah umur, seperti berita yang akan kita bahas kali ini.



Maraknya remaja yang bebas diberikan ponsel serta uang jajan yang banyak hasilnya ternyata bisa berdampak negatif, seperti salah satu remaja yang menjadi korban di sebuah aplikasi mi chat.

Aplikasi hijau, kerap dianggap applikasi negatif karena bisa memudahkan transaksi bisnis esek2 dengan bantuan digital. Semakin mudah, murah dan cepat dalam negoisasi dan beriklan menawarkan jasa.

Menariknya ada salah satu remaja yang masih berusia muda sekitar 17 tahun, akibat mi chat lelaki itu sukses menjadi korban keganasan kaum pecinta sesama jenis. Kejadian itu terjadi Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur.

Sedikit kisahnya akan ane jabarkan, jadi pada suatu waktu tepatnya 12 Juli 2024 remaja ini ingin merasakan kenikmatan sesaat yang memang sudah naluri alami dari manusia untuk melakukan pembuahan agar bisa beranak pinak.

Dibukalah applikasi hijau yang sudah terkenal untuk melakukan transaksi secara online, maka setelah itu si remaja menargetkan Ajeng sebagai pasangan kencannya.
Profil Ajeng pun wanita tulen, jadi si remaja tidak ada curiga sama sekali, kemudian mereka pun janjian untuk bertemu.

Namun si remaja ditemui oleh pria yang mengaku sebagai utusan dari Ajeng, dengan inisial RP. Menariknya si remaja ini akhirnya mengikuti apa yang disuruh oleh sang utusan tersebut, agar ikut bersamanya dengan alasan akan mengantar remaja tadi ke sebuah perumahan tempat Ajeng berada.

Setelah itu sang utusan yang ternyata adalah pelaku pencabulan segera berganti baju wanita dengan memakai wig, lalu menemui korbannya di ruang tamu.

Lalu mengajak si remaja untuk brerkencan di sebuah kamar, namun naas pucuk dicinta batangan yang tiba, hancur sudah hati si remaja ketika melihat si wanita ternyata berkelamin pria.

Saat itu ia pun mau pulang namun diancam dengan gunting, pelaku pun menyekap korban dan mencabuli dirinya. Habis sudah keperawanan silit yang sudah dijaga dari bayi, entah trauma apa yang diderita sang korban.

Untungnya korban dapat melarikan diri dari tempat terkutuk tersebut, dan memberanikan diri untuk melapor ke polisi.

Sang pelaku pun ditangkap di tempat kediamannya, Tersangka dijerat dengan Pasal 82 ayat 1 juncto pasal 76 e Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Dari kisah diatas apa hikmah yang pembaca dapatkan?



Waspadalah, karena setiap niat buruk tidak akan semuanya berakhir dengan kebaikan. Karena akhir yang banyak terjadi, keburukan akan berakhir dengan keburukan.

Dan hal itu selalu berulang walau sudah ada kejadian yang terungkap dan beredar di medsos, tetapi terkadang manusia lebih buruk dari keledai karena sering jatuh pada lubang yang sama.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2024
referensi : klik
Pic : google