Si Doel Anak Sekolahan adalah salah satu sinetron terbaik sampai saat ini, karena menyajikan cerita yang menarik dan tidak membosankan. Terutama bagi para pecinta dunia otomotif, sinetron ini menjadi menarik karena menghadirkan mobil-mobil yang bisa dibilang keren pada masanya. Mobil tersebut biasanya dipakai Non Sarah.

Selain memakai sedan 4 pintu Mitsubishi Lancer GLXi, Non Sarah juga memakai SUV 7-seater Mitsubishi Pajero. Mobil ini bahkan bisa dengan mudah diidentifikasi di sinetron Si Doel tersebut Gan. Di sinetron tersebut, Pajero hadir memakai warna abu-abu. Ada dua versi yang muncul. Versi pertama, mobil muncul tanpa bumper besi tambahan. Mobil dipakai untuk mengajak keluarga Bang Doel ke Anyer.

Sementara versi kedua, Pajero hadir dengan aksesoris bumper besi tambahan di bagian depan. Mobil ini muncul saat Non Sarah pergi ke rumah Bang Doel berselang beberapa hari setelah Babe Sabeni meninggal. Nah, untuk cuplikan kemunculan Pajero bisa dilihat dibawah ini.



Cara mengetahui generasi Pajero ini cukup mudah Gan, pasalnya generasi Pajero yang pertama kali dijual di Indonesia adalah generasi ke-2. Untuk generasi pertama tidak dijual disini. Masuknya generasi kedua ini pada awal 1990-an, bertepatan dengan ditayangkannya sinetron Si Doel. Perlu diingat, Pajero yang kita bahas ini beda dengan Pajero Sport yang suka bikin darah tinggi itu ya. Pajero di sinetron Si Doel disebut sebagai full size SUVsementara Pajero Sport dikenal sebagai medium SUV.

Pajero dikembangkan pada dekade 1980-an di Jepang. Karena waktu itu orang Jepang lagi suka SUV 4x4 yang bisa dibuat hobi atau liburan bersama keluarga. Rivalnya waktu itu adalah Toyota Land Cruiser dan Nissan Patrol. Mitsubishi sebenarnya terlambat 30 tahun dalam merancang Pajero, di mana dua rivalnya sudah eksis lebih dulu sejak 1950-an.

Keikutsertaan Pajero di event Dakar Rally dan akhirnya bisa beberapa kali juara di event tersebut, telah membuat reputasi Pajero semakin meroket. Generasi pertama hadir pada 1981 dengan konfigurasi 3 pintu, pada 1983 muncul konfigurasi 5 pintu.

Generasi kedua muncul pada 1991, hadir dengan teknologi Superselect 4WD, untuk mengatur penggerak roda 4x4-nya. Pengaturan penggerak roda 4x4 ini diatur melalui tuas kecil yang posisinya di dekat tuas perseneling. Generasi ketiga muncul pada 1999, bodi lebih rendah dan lebar, sudah memakai teknologi Superselect 4WD II. Untuk mengatur fitur 4x4 kini sudah elektronik dan memakai tombol untuk pengaturannya.

Generasi terakhir hadir di tahun 2006 dan produksinya berakhir pada 2021. Menjadi generasi Pajero yang paling lama dijual. Selain dilakukan facelift, fitur-fitur baru yang menyangkut keselamatan sudah banyak ditambahkan pada varian terakhir ini.



Gnerasi 1 dan 2 dari Pajero dari luar sekilas tidak berbeda Gan. Perbedaannya cuma kecil. Di generasi kedua ditambahkan lampu sein tambahan di samping bodi, di dekat roda depan. Lampu ini tidak ada di generasi pertama. Sementara di belakang, desain lampunya berbentuk vertikal, yang memanjang ke bawah dengan sedikit sentuhan garnis chrome. Oh ya, ada ban cadangan juga yang menempel di pintu belakang. Untuk velg ban memakai ukuran 15 inci.

Sebagai SUV 7-seater, ada 3 baris bangku di mobil ini, tapi di baris ketiga alias paling belakang posisi duduknya jongkok; karena lantainya yang tinggi. Di baris terakhir ini ada 2 bangku. Bangku ini dilengkapi engsel agar bisa dilipat ke atas. Setelah dilipat, bangku bisa dikaitkan pada bagian hand gripdi atas jendela. Saat kedua bangku dilipat ke atas, ruang bagasi jadi lega. Jika tidak dilipat, ruang bagasi sangat terbatas. Jendela di baris belakang ini bisa dibuka dengan cara digeser, sebuah hal yang tidak lagi ditemui di SUV zaman sekarang.

Generasi kedua paling banyak populasinya di Indonesia Gan, yang terkenal memakai mesin V6 3.0L SOHC 12 Valve. Nama mesin ini pun juga ditempel pada bagian belakang bodi Pajero. Menurut informasi autofun.co.id, tenaga mesin V6 ini adalah 150 HP pada 5.000 rpm dan torsi 236 Nm di 4.000 rpm. Tenaga disalurkam ke seluruh roda melalui transmisi manual 5-speed.

Untuk versi produksi 1996 ke atas, mesin memakai V6 SOHC 24 Valve dengan tenaga 178 HP dan torsi 255 Nm. Masih ada varian diesel dengan tipe 2.5 TD, berkubikasi 2.477 cc inline 4 dengan transmisi manual 5-speed. Dengan tenaga 99 HP pada 4.300 rpm dan torsi sebesar 240 Nm di 2.000 rpm. Selain manual, ada opsi transmisi otomatis 4-speed.



Untuk interior tidak istimewa Gan, karena mobil 90-an head unit hanya bisa dipakai untuk radio dan putar kaset/CD. Di sisi lain, mesin V6 bensin generasi awal, yaitu produksi 1996 ke bawah dikenal boros dan tenaganya kurang. Kalau boros tapi tenaganya gede, masih ok ya. Tapi, kalau boros tapi tenaganya kecil, orang-orang jadi ragu buat meminangnya. Poin plusnya, mesin V6 bensin ini termasuk bandel dan tidak rewel. Untuk suku cadang pun masih mudah dicari.

Dimensi Pajero generasi 2 yakni punya panjang 4.719 mm, lebar 1.781 mm, tinggi 1.869 mm serta wheelbase 2.720 mm. Meski termasuk mobil tua, harga bekasnya masih cukup tinggi Gan. Yakni di kisaran Rp 140 juta, tentu saja harga ini bergantung pada kondisi mobil. Untuk pajaknya sekitar satu jutaan.

Sekian ulasan kali ini, jika Agan pernah punya kenangan dengan Pajero generasi 2 ini jangan malu-malu untuk berkomentar dibawah. Sampai jumpa






Referensi Tulisan: autofun.co.id
Sumber Foto: sudah tertera