Unik atau Kontroversial? Jusuf Hamka Ungkap Jargon Pilgub DKI: Ka'bah, Kaesang-Babah

Beranda

...

Citizen Journalism
Unik atau Kontroversial? Jusuf Hamka Ungkap Jargon Pilgub DKI: Ka'bah, Kaesang-Babah

amekachi

13-07-2024 09:30

Unik atau Kontroversial? Jusuf Hamka Ungkap Jargon Pilgub DKI: Ka'bah, Kaesang-Babah

Unik, Keren atau Malah Kontroversi? Jusuf Hamka Ungkap Jargon untuk Pilgub Jakarta: Ka'bah, Kaesang-Babah

Yang namanya seseorang secara individu atau partai jika berpolitik memang kebiasaan membuat nama-nama unik untuk ide yang diusungnya ya gansist, beberapa waktu lalu di pemilu pilpres Indonesia 2024 ada jargon politik 'Koalisi Perubahan'. Yang mungkin dari nama tersebut ingin memperlihatkan tujuan ke masyarakat, bahwa kubu ini menyatakan akan merubah kondisi Indonesia jauh lebih baik dari saat itu.

Kini ada lagi nih gansist, dari acara pilkada DKI Jakarta yang sebentar lagi akan digelar. Dikabarkan pebisnis Jusuf Hamka mengumumkan nama jargonnya jika dipasangkan sebagai kandidat peserta pemilu mendampingi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep. Yakni, Ka'bah alias Kaesang-Babah, sedangkan jargon ini menurut Jusuf Hamka diperkenankan atas usulan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Quote:

Jargon politik adalah istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam dunia politik. Istilah-istilah ini bisa berasal dari bahasa asing, singkatan, atau frasa yang memiliki makna spesifik dalam konteks politik. Penggunaan jargon politik bisa membuat komunikasi dalam dunia politik menjadi lebih efisien, namun seringkali juga membuat masyarakat awam merasa bingung atau tidak mengerti.

Dalam berbagai diskusi politik, jargon politik seperti "demokrasi representatif", "parlemen", "otoritarianisme", atau "oposisi" sering muncul. Penggunaan jargon politik ini memberikan kejelasan mengenai isu-isu politik tertentu kepada mereka yang memahaminya, namun bagi orang awam, jargon-jargon tersebut bisa menjadi hambatan dalam memahami substansi pembicaraan.

Penting bagi setiap orang yang terlibat dalam politik untuk tidak terlalu banyak menggunakan jargon politik ketika berkomunikasi dengan masyarakat luas. Keterbukaan dan kemudahan dalam dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat adalah kunci dalam memperkuat partisipasi politik yang sehat.

Masyarakat juga perlu lebih memahami jargon politik yang digunakan, baik melalui edukasi maupun penjelasan yang mudah dipahami. Dengan demikian, kesenjangan pemahaman antara elit politik dan masyarakat dapat diperkecil, sehingga partisipasi politik dari berbagai lapisan masyarakat dapat terwujud secara lebih merata. Jadi, penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan bijak dalam menggunakan serta memahami jargon politik dalam setiap diskusi politik yang dilakukan.

Sebuah jargon politik yang keren atau kontroversial nih gansist menurut kalian, apa nggak ya nama Ka'bah justru identik dengan kata sakral bagi salah satu pemeluk agama di Indonesia?

Sumber Tulisan dan Gambar