- Beranda
- Berita dan Politik
Polisi Bakal Cari Solusi Masalah Festival Kuliner Nonhalal di Solo
...
TS
mnotorious19150
Polisi Bakal Cari Solusi Masalah Festival Kuliner Nonhalal di Solo
Solo -
Pihak kepolisian akan mencari jalan tengah terkait masalah festival kuliner nonhalal yang diadakan di Solo Paragon Mal. Pasalnya, acara itu menuai protes dari elemen masyarakat seperti Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, mengatakan pihaknya akan membicarakan hal tersebut dengan pihak penyelenggara kegiatan.
"Terkait kegiatan yang diselenggarakan oleh salah satu vendor di Solo Paragon Mall, yaitu festival makanan nonhalal, kita akan coba bicarakan dengan penyelenggara. Sekaligus nanti kita carikan solusinya seperti apa, mengingat ada masyarakat yang menyatakan keberatan," kata Iwan saat ditemui di Stadion Manahan Solo, Rabu (3/7/2024).
Iwan mengatakan, pihak kepolisian hanya sebagai mediator dalam masalah tersebut. Dan siap membantu mencarikan jalan keluar.
"Nanti konteksnya seperti apa, akan kita wadai semuanya. Kita akan mencari formulasi yang tepat agar bisa diterima masyarakat, agar kegiatan itu bisa berjalan tapi tidak ada potensi-potensi yang mengarah kepada gangguan masyarakat," ucapnya.
Iwan sendiri belum bisa membeberkan formula yang akan digunakan seperti apa. Sebab, hal itu akan ditentukan saat duduk bersama.
"Kita akan bicarakan juga dengan pihak-pihak yang lainnya, stakeholder yang lainnya, untuk mencari formulasi yang tepat. Sehingga kegiatan apapun yang ada di Solo bisa berjalan dengan lancar, aman, dan tidak ada hal-hal yang sifatnya menjadi potensi gangguan masyarakat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Humas DSKS Endro Sudarsono pihaknya mengimbau umat Islam untuk tidak tidak ikut dalam festival tersebut. Pihaknya sendiri menyoroti soal spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar. Selain itu, Endro menyebut seharusnya terbatas dan tidak terlalu vulgar.
"Karena warga masyarakat resah, karena terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang makanan dari yang nonmuslim juga kita hargai. Karena tidak boleh memaksakan kehendak maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap," katanya ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (3/7/2024).
Kedatangannya itu pun sebagai bentuk imbauan kepada masyarakat Muslim untuk tidak ikut dalam festival kuliner nonhalal tersebut. Selain itu, juga meminta kepada Pemkot Solo agar lebih selektif memberikan izin.
"Pernyataan sikap kami tujukan pada pemkot dan Polres supaya selektif di dalam pemberian izin terkait dengan kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang keumatan, dalam hal ini adalah masalah makanan nonhalal," ungkapnya.
Pihaknya meminta agar event tersebut tidak digelar secara vulgar. Ia mencontohkan event serupa yang pernah digelar di Solo Baru, Sukoharjo.
"Ya mestinya terbatas dan tidak terlalu vulgar. Di Sukoharjo atau di mana ada juga kegiatan dan tidak begitu vulgar. Walaupun ada di media cetak. Kami juga tidak tahu sehingga tidak ada masalah apa-apa," bebernya.
Sementara itu, Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall, Veronica Lahji, mengatakan untuk sementara event tersebut dihentikan sementara. Kini pihaknya tengah menunggu arahan apakah event tersebut kembali dilanjutkan atau tidak.
"Sekarang ini, sedang kami komunikasikan dengan beberapa pihak. Sekarang posisi kami menunggu arahan yang terbaik untuk kami dan saudara kami. Serta untuk penyelenggara, peserta yang memang dari luar kota yang telah mengeluarkan effort. Sementara ini nonaktif, tadi sempat display," katanya dihubungi awak media.
detik.com
Quote:
Quote:
indra.blora dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.3K
142
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680KThread•48.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya