Helikopter serbu Ka-29 Helix-Bdilaporkan di tembak jatuh di sekitar kota Anapa di kawasan Laut Hitam, tidak jelas kapan kejadian tersebut terjadi, tapi akun Telegram Ukraina dan Rusia sepakat bahwa helikopter tersebut jatuh. Namun, masing-masing akun Telegram tersebut memberi keterangan berbeda tentang bagaimana cara jatuhnya. Helikopter jatuh saat serangan drone besar-besaran Ukraina pada Kamis sampai Jumat (20 - 21Juni 2024).

Menurut saluran Telegram Thirteenth yang dikelola tentara Rusia dan blogger militer Egor Guzenko, Helix ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Pantsir milik Rusia saat hendak mencari drone kapal Ukraina di Laut Hitam. Helikopter iti ditembak karena sistem identifikasi teman atau lawan milik personel di darat tidak berfungsi. Dilaporkan bahwa 4 kru Helix meninggal dunia. Ini juga merupakan pertama kalinya Ka-29 jadi tumbal selama 2 tahun perang.

Sementara banyak akun Telegram Ukraina mengatakan jika Helix ditembak oleh rudal udara ke udara jarak pendek R-73 (AA-11 Archer) berpemandu inframerah yang dibawa drone kapal (perahu) milik Ukraina. Saat kejadian, Helix hanya berjarak 3 km dari drone kapal Ukraina. Namun, belum ada bukti kuat terkait dua klaim terkait penyebab jatuhnya Helix tersebut.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, serangan drone Ukraina yang dimulai Kamis malam menyasar wilayah Krimea dan Krasnodar. Menurut akun Telegram Rusia, 30 personel militer meninggal dalam serangan di kedua wilayah tersebut. Sementara Rusia mengkalaim menghancurkan 70 drone di Krimea dan 43 drone di Krasnodar.



Saluran Telegram Fighterbomber yang berafiliasi dengan Angkatan Udara Rusia mengatakan bahwa, Ukraina memakai taktik baru dengan menggunakan drone udara yang dikombinasikan dengan drone laut dalam serangan yang kompleks dan berlapis. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk membingungkan pertahanan Rusia. Untuk menghancurkan dua tipe drone tersebut, salah satunya dengan memakai helikopter Helix. Diduga karena saking banyaknya drone yang diluncurkan membuat operator sistem pertahanan udara panik, sehingga menembak teman sendiri (helikopter Ka-29).

Dalam keterangan kepada The War Zone, Krylo Budanov yang menjabat sebagai kepala Dinas Intelijen Ukraina mengatakan, benar bahwa Ukraina telah memakai taktik baru dengan kombinasi drone udara dan laut. Tapi, dia mengatakan taktik ini baru sebatas eksperimental.

Jika klaim Ukraina benar, maka ini akan jadi keberhasilan pertama dari rudal R-73 yang diluncurkan dari drone perahu. Pada Mei 2024, drone perahu yang dilengkapi rudal R-73 menampakkan diri di sekitar Laut Hitam dan dikejar oleh Ka-29. Di sisi lain, saluran Telegram Kremlin Snuff Box mengatakan skala serangan drone pada Kamis dan Jumat malam terlalu besar, saluran ini mengatakan serangan drone berhasil menembus pertahanan Rusia dengan efektiv. Hal ini menunjukkan jika senjata yang berharga murah tersebut telah menjadi ancaman serius bagi sistem pertahanan Rusia.





Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera