Pembunuhan Wanita Cantik di Jambi
Berkelahi di WC Usai Ditolak Tambah Jatah Ranjang, Doni Berusaha Rudapaksa Ina, Berujung Pembunuhan




Doni, tersangka pembunuhan wanita cantik bernama Ina di Kota Jambi


TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pembunuhan wanita cantik di Kota Jambi bernama Ina, ternyata terjadi di WC kamar kost SB di Paal V, Kota Jambi.
Hal itu berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Polresta Jambi dan Polsek Kota Baru. Pembunuhan terjadi pada 8 Juni 2024 sekira 21.30 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Indar Wahyudi menjelaskan, tersangka bernama Doni melakukan tindakan menghabisi nyawa Ina berawal dari cekcok di antara keduanya.

Cekcok itu, ungkapnya, terjadi karena Doni merasa korban yang merupakan teman kencan singkatnya, mengingkari kesepakatan.
Mereka dipertemukan sebuah aplikasi kencan. Ina setuju untuk kencan sidang dengan pemuda asal Pematang Gajah Muarojambi itu dengan bayaran Rp 400 ribu, dan durasi satu jam.





Doni kemudian datang ke tempat yang disampaikan Ina kepadanya yakni kamar kost Sinar Berkah nomor 13.
Mereka berdua melakukan hubungan di atas ranjang satu kali di kamar kost tersebut.
Selanjutnya pria berusia 19 tahun itu meminta diulangi lagi, karena waktu yang dihabiskan belum sampai satu jam.

Ternyata Ina menolak. Wanita itu mau melakukannya, dengan syarat tamu harus menambah Rp 100 ribu lagi.

Doni tidak menyanggupi. Kemudian perempuan yang berasal dari Tanjung Jabung Barat itu masuk ke WC.

Ternyata pelanggan itu datang menyusul. Dia langsung peluk Ina, dan bermaksud melampiaskan nafsu bejatnya secara paksa.

Perempuan yang di KTP berstatus sebagai mahasiswi tersebut tidak terima. Ia melakukan perlawanan, bahkan sempat teriak.

Di WC itu, Doni yang merupakan pekerja harian lepas di sebuah tempat wisata di Kota Jambi, sempat terjatuh saat mendapatkan perlawanan.

Seketika dilihatnya ada pecahan keramik di dalam kamar mandi itu.

Dia mengambil, kemudian melakukan tindakan penganiayaan pada korban, dengna cara mencekiknya.

Pria itu lalu berkali-kali menyabetkan pecahan keramik itu, hingga akhirnya Ina tewas di tempat.

Usai menghabisi nyawa teman kencannya, Doni membersihkan diri sebelum pergi meninggalkan TKP.



Dia kabur dari sana, yang disertai tindakan mengambil barang korban berupa satu unit handphone.

Selanjutnya pada hari pada 9 Juni 2024 sore, ia masih bisa nongkrong bersama teman-temannya di tempat tongkrongannya.

Pelaku menghancurkan HP korban pakai palu. Kartu sim korban sempat diaktifkan melalui HP temannya untuk mengetahui keadaan korban.

Setelah tahu korban meninggal, SIM Card tersebut dipatahkan pria tersebut.

Mengetahui kasus ini ramai, pelaku kemudian berusaha kabur dari Jambi.

Dia pergi ke wilayah Kotoboyo, Kabupaten Batanghari, sembunyi di rumah saudara tirinya.

Polisi menangkapnya satu minggu kemudian di Kotoboyo, sekitar pukul 04.00.

Tak ada perlawanan, mengingat pelaku saat itu sedang tidur lelap.


Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Indar Wahyudi mengungkap, Doni adalah pelaku yang menganiaya hingga menyebabkan Ina meninggal dunia.

"Pelaku diamankan anggota di rumah ibu tirinya di Koto Boyo, kabupaten Batanghari," ungkap Indar, Minggu (16/6/2024).

Dia menjelaskan, unit Reskrim Polsek Kotabaru dan Jatanras Polresta Jambi di back up Unit Resmob Polda Jambi melakukan penyelidikan terkait informasi keberadaan pelaku.

Sampai pada hari Sabtu tanggal 15 Juni 2024 sekira pukul 04.00 Wib tim gabungan mendapat info keberadaan pelaku.

"Mendapatkan info tersebut kemudian tim gabungan langsung mengejar pelaku ke Kotoboyo dan disana pelaku berhasil di amankan tanpa adanya perlawanan," jelasnya.

Usai diamankan, pelaku di bawa ke Polsek kota baru Jambi guna proses lebih lanjut.



Kompol Indar Wahyudi menerangkan, peristiwa penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa Ina, bermula pada 8 Juni 2024 sekitar pukul 19.30 WIB.

Korban dan temannya ke tempat kost temannya setelah mencari makan di luar.

Sesampainya di kamar, korban langsung makan ayam geprek yang sebelumnya di beli.

Dia meminta tolong ke temennya bernama S untuk dicarikan tamu kencan, karena sedang butuh uang.

"Permintaan korban dipenuhi temennya melalui akun Michat yang dibuatnya sesaat itu," ungkap Indar, Minggu (16/6/2024).


Dia menjelaskan, selanjutnya mendapatkan tamu dengan tarif Rp 400 ribu satu jam.

Tamunya datang ke tempat kost nomor 13. Mereka ditinggalkan berduaan di dalam, hingga akhirnya terjadi pembunuhan itu. (*)




Sumber