Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mbiaAvatar border
TS
mbia
Penyebab Luhut Pandjaitan Diangkat Jadi Profesor di China Walau Hanya Tamatan S2
Penyebab Luhut Pandjaitan Diangkat Jadi Profesor di China Walau Hanya Tamatan S2

Setelah mendapatkan gelar jenderal kehormatan, Luhut Binsar Pandjaitan kini mendapatkan gelar profesor kehormatan.

Gelar untuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu didapatkan dari Tsinghua University.

Pemberian gelar berlangsung di Beijing, Tiongkok, Kamis (13/6/2024).

Pihak Tsinghua University mengamanatkan gelar ini kepada Luhut karena kontribusinya yang signifikan dalam mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok yang dianggap telah membawa keuntungan bagi kedua negara dan juga kawasan.

Tsinghua University merupakan perguruan tinggi terbaik ke-12 di dunia berdasarkan pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Rankings yang dilansir pada tahun 2023 lalu.

Universitas Tsinghua telah menghasilkan banyak lulusan terkemuka, terutama di bidang politik, akademik dan industri.

Majalah Forbes pernah menyebut Tsinghua sebagai "pabrik tenaga" Tiongkok, karena telah banyak menghasilkan politikus senior Tiongkok.

Alumni terkemuka yang pernah dan sedang menjabat posisi senior dalam politik Tiongkok termasuk Sekretaris Jenderal PKT dan Presiden Tiongkok saat ini, Xi Jinping, mantan Sekretaris Jenderal PKT dan Presiden Tiongkok Hu Jintao, mantan Ketua Kongres Rakyat Nasional Wu Bangguo, mantan Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji, serta mantan Wakil Perdana Menteri Pertama Huang Ju.


Termasuk juga para politikus seperti Wu Guanzheng, Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Zhou Xiaochuan, mantan Menteri Keuangan Tiongkok Lou Jiwei, Jenderal Sun Li-jen, Liang Qichao, dan masih banyak lagi.

Sejak tahun 2016, alumni Tsinghua lebih banyak menempati posisi di bidang politik ketimbang alumni universitas terkenal lainnya.

Alumnus Yang Chen-Ning, peraih Penghargaan Nobel Fisika atas karyanya "paritas nonkonservasi interaksi lemah" bersama dengan Tsung-Dao Lee, kemudian ada Shiing-Shen Chern, pemenang Penghargaan Wolf dalam bidang matematika, ahli biologi Min Chueh Chang, fisikawan teoretis Zhou Peiyuan, astronom Zhang Yuzhe, Leslie Ying yang menjadi profesor di Universitas Negeri New York di Buffalo sekaligus sebagai Ketua Editor di IEEE.

Qingyan Chen, Profesor James G Dwyer di bidang Teknik Mesin, Zhang Yajin, arsitek dan Direktur Umum ISA Internationales Stadtbauatelier (wadah pemikir dan ahli tata kota) cabang Beijing, Jianhua Lu, fellow IEEE dan menjadi profesor fakultas Teknik Elektro Universitas Tsinghua, antropolog Fei Xiaotong, sosiolog dan etnolog Wu Wenzao, ilmuwan politik K. C. Hsiao, serta sosiolog dan ahli eugenika Pan Guangdan.

Selain itu, Tsinghua juga dikenal telah mendidik miliarder paling banyak daripada universitas mana pun di Tiongkok dan memiliki 152 miliarder per tahun 2017, di antaranya: Sun Hongbin (bisnis lahan yasan), Ketua Goertek Inc Jiang Bin (bisnis komponen elektro-akustik), Xu Hang (bisnis peralatan medis), dan Zhang Zetian (perdagangan elektronik),

Alumnus terkenal di bidang seni dan puisi, antara lain: Qian Zhongshu, penyair nasionalis Wen Yiduo, sejarawan dan penyair Wang Guowei serta Chen Yinke.

Dalam sambutannya saat penganugerahan gelar profesor, Luhut yang hanya menempuh pendidikan tinggi hingga Masters in Public Administration, di George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat, mengenang perjalanan hidupnya dan nilai-nilai kerja keras yang diwariskan oleh ayahnya Bonar Pandjaitan, seorang mantan sopir bus AKAP di Sibualbuali.

"Kerja keras dan sikap pantang menyerah itulah yang mengubah jalan hidupnya, menjadikannya orang pertama di Indonesia yang pernah belajar di Cornell University. Sikap tersebut juga yang saya teladani untuk menjadi seorang profesional, di manapun saya bekerja," ujar Luhut dalam siaran pers Kemenko Marves.

Luhut menyampaikan bahwa kabar mengenai penganugerahan gelar ini langsung dilaporkannya kepada Presiden Joko Widodo.

"Presiden berkeinginan agar saya dapat menerimanya. Saya juga sempat bertanya kepada pihak Tsinghua apa sebab mereka mengamanatkan gelar ini. Mereka berkata bahwa saya berkontribusi atas terjalinnya hubungan persahabatan yang begitu erat antara Indonesia dan Tiongkok," kata Luhut.

Luhut menambahkan bahwa selama ini ia beberapa kali mendapatkan tawaran penghargaan serupa dari universitas lain, namun selalu menolak.

"Bagaimana bisa? Lulusan Akademi Militer yang hanya mengerti kata siap dan laksanakan, tak pernah menyukai pelajaran aljabar dan matematika, mendapatkan gelar terhormat dari salah satu cabang ilmu pengetahuan. Apalagi gelar tersebut datang dari kampus nomor 1 di Asia dan 12 terbaik dunia," tambahnya mengatakan.

Luhut mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Tiongkok atas rasa persahabatan dan saling percaya yang terjalin erat selama ini. Ia berharap bahwa persahabatan kedua negara akan terus terjalin dan semakin kokoh.

"Amanat ini akan saya dedikasikan sebagai komitmen untuk terus melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara, dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia yang unggul dan berdaya saing demi mempersiapkan era Indonesia Emas 2045," kata Luhut.

Jenderal kehormatan

Sebelumnya, Luhut mendapatkan gelar jenderal kehormatan pada 1 November 2000.

Merujuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, tanda kehormatan merupakan penghargaan negara yang diberikan presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi.

Pemberian penghargaan tersebut didasari atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.

Sementara itu, dalam jenjang karier TNI Angkatan Darat (TNI AD), Jenderal adalah pangkat tertinggi dengan tanda bintang empat.

Perwira yang menyandang pangkat jenderal lazimnya hanya menduduki posisi Panglima TNI atau Kepala Staf Angkatan Darat.

Di luar posisi tersebut, ada pula segelintir orang yang menerima pangkat Jenderal (HOR) atas dasar penghormatan karena prestasi maupun dedikasi yang dinilai sangat baik.

Sebelum Prabowo, gelar Jenderal Kehormatan atau Jenderal (HOR) lebih dulu disematkan kepada setidaknya tujuh orang.

Penyematan gelar kepada tujuh orang tersebut didasarkan pada alasan yang berbeda-beda, tetapi masih merupakan bentuk dedikasi dan pengabdian luar biasa kepada Tanah Air.(*)

https://makassar.tribunnews.com/amp/...-s2-di-amerika

Congrats
bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
1
434
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.