Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi
Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi
Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Perwakilan Papua menilai tindakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan pembunuhan dan pembakaran warga sipil di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, sebagai bentuk kekerasan yang tidak manusiawi serta melanggar nilai-nilai serta prinsip hak asasi manusia. Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan tindakan tersebut juga mendapat kecaman secara nasional dan internasional sehingga pihaknya memberi perhatian pada kasus tersebut.

"Untuk itu kami berharap kepolisian daerah (Polda) Papua untuk melakukan proses penegakan hukum secara cepat tepat jujur dan terbuka serta adil sesuai prinsip HAM," kata Ramandey dikutip dari Antara, Kamis, 13 Juni 2024.

Menurut Ramandey, para pelaku harus ditangkap dan diadili sesuai mekanisme hukum yang berlaku guna menjawab keresahan masyarakat serta memberikan rasa adil kepada keluarga korban. "Kami memberikan apresiasi kepada Satgas Damai Cartenz dan Brimob Batalyon C Polda Papua yang telah melakukan respon cepat dengan mendatangi tempat kejadian dan mengevakuasi korban," ujarnya

Dia menjelaskan pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan instansi TNI-Polri di daerah itu untuk memberikan jaminan keamanan dan ketertiban bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Paniai. "Dan tetap mengupayakan pendekatan humanis guna memitigasi kekerasan di masa mendatang," katanya.

Komnas HAM Papua juga mendesak OPM di seluruh wilayah tanah Papua agar menghormati nilai-nilai dan prinsip hak asasi manusia dengan tidak melakukan kekerasan. "Selain itu melakukan intimidasi dan provokasi dalam berbagai bentuk yang dapat menimbulkan korban jiwa serta mengganggu kondisi keamanan di wilayah itu," ujarnya.
https://metro.tempo.co/read/1879893/...idak-manusiawi




Komnas HAM Papua tidak selidiki kasus pembunuhan di Paniai
Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi
June 14, 2024 in Polhukam, Tanah Papua
0
Penulis: Theo Kelen - Editor: Aryo Wisanggeni G
Wilayah Konflik
Kepala Kantor Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Papua, Frits Ramandey di kantornya, Jalan Soa Siu, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/2/2024).

Jayapura, Jubi – Kantor Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Papua tidak melakukan penyelidikan peristiwa pembunuhan dan pembakaran yang terjadi di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Penyelidikan kasus pembunuhan dan pembakaran yang terjadi di Paniai pada Senin (10/6/2024) itu ditumpukan kepada polisi.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey di Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (13/6/2024). “Peristiwa itu tindakan kriminal jadi polisilah yang tangani kasus tersebut,” ujarnya.

Pada 10 Juni 2024, TPNPB membunuh dan membakar seorang warga bernama Rusli (40 tahun) di Kampung Kopo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Kepala Satuan Tugas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan korban merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai sopir angkot. Pada 11 Juni 2024, Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom mengatakan TPNPB melakukan pembunuhan karena korban merupakan anggota militer.

Setelah peristiwa pembunuhan dan pembakaran itu beredar flyer atau selebaran digital yang menyebut status korban sebagai terduga anggota TNI. Foto itu beredar di sejumlah grup media sosial WhatsApp.


Ramandey mengatakan pihaknya tidak akan menyelidiki status korban dan kliam TPNPB bahwa korban adalah anggota TNI. Ramandey menyatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi ke Komando Daerah Militer atau Kodam XVII/Cenderawasih, dan telah menerima keterangan dari Kodam XVII/Cenderawasih yang menyatakan korban adalah warga sipil, bukan anggota TNI.

Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi
“Bahwa ada flayer yang beredar, kami juga mengkonfirmasi ke pihak Kodam. [Sudah] ada klarifikasi [dari Kodam], [korban] itu warga sipil,” katanya.


https://jubi.id/polhukam/2024/komnas...han-di-paniai/


Sejak kapan bakar orang manusiawi emoticon-Hammer2
dragunov762mm
maniacok99
maniacok99 dan dragunov762mm memberi reputasi
2
302
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.