Baru-baru ini Presiden Emmanuel Macron mengatakan jika Paris akan mentransfer jet tempur Mirage 2000-5F ke Ukraina, jumlah pesawat yang akan diberikan ke Kyiv masih belum disebutkan, tapi Macron mengatakan jika Prancis bersedia mengirim pesawat tempur tersebut. Mengutip media lokal Pranis, yakni France 24, dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV di Cane pada Kamis (06/06/2024), Macron mengatakan dia akan menawarkan Mirage kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ketika keduanya bertemu untuk melakukan pembicaraan di Istana Elysee di Paris pada hari Jumat bahwa; para pilot Ukraina akan dilatih mulai musim panas ini.

Macron mengatakan jika pelatihan pilot akan berlangsung di Prancis, diperkirakan butuh waktu 5 - 6 bulan untuk menghasilkan pilot Mirage 2000. Artinya di akhir tahun 2024, pilot Ukraina dipastikan sudah menyelesaikan latihannya. Ukraina juga meminta sekutu Barat untuk mengirim instruktur militer untuk melatih pasukannya guna menghadapi tantangan yang semakin besar untuk menambah jumlah pasukan.

Terkait masalah tersebut, Macron mengatakan jika Prancis bersedia melatih 4.500 orang tentara Ukraina. Tapi, belum ditentukan kapan waktu pelatihan itu dimulai. Di sisi lain, sebelumnya pada akhir Mei kemarin, Swedia juga telah mengkonfirmasi akan mendonasikan dua pesawat radar (airborne early warning and control/AEW&C) Saab 340 kepada Ukraina. Pengiriman dua pesawat itu untuk membantu operasional F-16 yang akan segera diterima Ukraina dalam waktu dekat.



Nah, menarik untuk membahas Mirage 2000-5F Gan, pesawat ini berbeda dengan varian Mirage 2000-5 yang diekspor oleh Prancis ke negara lain. 2000-5F merupakan versi peningkatan dari varian Mirage 2000-5 yang lebih tua, pesawat tempur ini punya sistem defensive countermeasureyang berbeda dengan Mirage versi standar. Prancis masih menerbangkan sekitar 30 unit Mirage 2000-5F, yang rencananya akan dipensiunkan pada awal 2030-an.

Versi 2000-5F memakai radar RDY yang sama dengan varian 2000-5, RDY adalah tipe radar pulse-doppler yang dipindai secara mekanis dengan kemampuan look-down/shoot-down. RDY menawarkan kemampuan tambahan yang penting dibandingkan radar RDI dan RDM yang digunakan pada versi sebelumnya dari Mirage 2000. RDY juga dibekali kemampuan tambahan yang penting dibandingkan radar RDI dan RDM yang digunakan pada versi sebelumnya dari Mirage 2000, termasuk kemampuan untuk melacak lebih banyak target secara bersamaan dan meningkatkan fungsionalitas serangan udara ke darat.

Sebenarnya varian 2000-5F dioptimalkan untuk melakukan pertarungan udara ke udara, untuk mendukung tugas tersebut pesawat dilengkapi rudal udara ke udara jarak jauh Mica. Meski dioptimalkan untuk misi udara ke udara, tetapi varian ini juga masih punya kemampuan untuk melakukan misi serangan udara ke darat. Untuk misi serangan ke darat Mirage 2000-5F bisa membawa rudal jelajah SCALP-EG dan bom pintar Hammer. Dua senjata yang saat ini sudah diterima Ukraina.

Prancis mungkin memiliki cadangan Mirage 2000-5F yang dapat dikirim ke Ukraina, mengingat pesawat yang dimaksud masih ditugaskan untuk menjaga ruang udara Prancis. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan apakah pihak berwenang Perancis mungkin mengambil Mirage 2000-5 dari negara lain untuk ditransfer ke Ukraina ? Awal tahun ini, Yunani mengumumkan kemungkinan menjual Mirage 2000-5 sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk merasionalisasi armada tempur negaranya. Ada diskusi selama bertahun-tahun tentang Taiwan yang mungkin akan memensiunkan sebagian atau seluruh armada Mirage 2000-5 miliknya. Ada kemungkinan Mirage milik kedua negara ini akan dikirim ke Ukraina.



Di sisi lain, selain Mirage, Gripen juga sedang dipertimbangkan untuk dikirim ke Ukraina. Tetapi, pihak berwenang Swedia mengatakan akhir bulan Mei kemarin jika pengiriman Gripen akan ditunda. Mereka ingin Ukraina menyelesaikan pelatihan pilot F-16 serta menerima pengiriman pesawat tersebut terlebih dahulu. Sebagai ganti Gripen, Swedia siap memberi pesawat radar Saab 340. Dikirimnya Mirage ke Ukraina berpotensi membuka pintu bagi negara Eropa lain untuk mentransfer jet tempurnya, semisal Inggris yang terus digosipkan akan memberikan Eurofighter Typhoon ke Ukraina.

Beberapa bulan terakhir, Macron memang sangat bersemangat memberikan donasi ke Ukraina dan secara terang-terangan menantang Putin dengan mengatakan kemungkinan pengiriman pasukan Prancis ke Ukraina, sebuah wacana yang membuat Kremlin murka. Dukungan jor-joran dari Macron diduga kuat akibat dikalahkannya pasukan Prancis oleh tentara Wagner dalam konflik yang terjadi di beberapa negara di Afrika, yang membuat pengaruh Prancis terus melemah di beberapa negara di benua tersebut.






Referensi Tulisan: France 24
Sumber Foto: sudah tertera