Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Kesaksian Saksi Kasus Vina Soal Pegi Kembali Dibantah, Keterangan Aep Lemah?
Kesaksian Saksi Kasus Vina Soal Pegi Kembali Dibantah, Keterangan Aep Lemah?

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kesaksian saksi kasus Vina Cirebon, Aep terus dibantah oleh beberapa orang.

Pasalnya, bekas tukang cuci mobil itu menguak keberadaan Pegi Setiawan yang kini menjadi tersangka terakhir kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya, Muhamad Rizky Rudiana (Eky).

Aep bersaksi jika melihat Pegi lantaran bengkel cuci mobilnya berada di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Ia yang saat berada di warung dekat bengkelnya melihat langsung detik-detik pelemparan batu kepada Vina dan Eky. Dimana sebelumnya kedua korban sempat dikejar oleh delapan orang dengan empat sepeda motor.

Meski tak mengenali identitas sosok pelaku, namun ia mengetahui wajah para pelaku.

Bahkan ia hafal wajah Pegi meski kejadian tersebut berlangsung 8 tahun lalu. Ia yakin jika Pegi Setiawan alias Perong DPO yang ditangkap adalah pelaku asli ditengah bantahan berbagai pihak.

Pegi Setiawan sendiri membantah keterlibatannya dalam kasus ini. Ia mengatakan penetapannya sebagai tersangka adalah fitnah dan ia rela mati.

Bantahannya juga didukung oleh pengakuan rekan sesama kulinya sewaktu di Bandung.

Ibnu, salah satu kuli mengaku tengah bersama Pegi saat peristiwa 2016 itu terjadi.

Pegi juga kembali untuk tidur di bedeng usai mengantarkan rekan sesama kulinya mendapatkan transportasi untuk kembali ke Cirebon gegara tak kuat bekerja.

Kemudian, warga sekitar, Fery juga meragukan kesaksian Aep soal Pegi.

Fery awalnya bersuara ketika bertemu dengan Dedi Mulyadi yang saat itu sedang menelusuri jejak-jejak sebelum tragedi pembunuhan di sekitar TKP.

Ia kemudian menyampaikan sejumlah kejanggalan yang dirasakannya soal kesaksian Aep kepada eks Bupati Purwakarta tersebut.

Aep yang mengaku sedang membeli rokok di warung sebelum melihat aksi pelemparan batu ini dipertanyakan olehnya.

Fery bertanya-tanya di mana letak persisnya warung tempat Aep membeli rokok tersebut.

Ia menyebut bahwa tidak ada warung di samping SMPN 11 Cirebon pada tahun 2016.

Warung yang berada di samping sekolah itu baru ada pada tahun 2022.

Terbaru, pernyataan Fery ini bersambut dengan kemunculan penjual nasi, Sauri.

Penjual nasi itu, satu-satunya warung yang berada di sekitar lokasi kejadian pembunuhan.

Sauri pun membeberkan keterangannya kepada Dedi Mulyadi, Youtuber sekaligus politikus tersebut.

Pria berusia 58 tahun itu mengatakan mengenal sosok Dede dan Aep yang menjadi saksi persidangan kasus Vina pada 2016 silam.

Sauri menyebut Aep sering makan di warung nasinya saat masih bekerja di tempat cuci mobil.

Kepada Dedi ia mengakui jika keduanya adalah langganannya.

Sauri blak-blakan membantah bahwa Aep membeli rokok di warungnya. Sebab, warung nasi Sauri tak pernah menjual rokok.

Apalagi, Sauri hanya membuka warungnya dari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB.

"Enggak ada yang jualan rokok pak. jaminan saya," katanya yakin.

Sauri mengetahui bahwa ada warung Madura yang sudah ada sejak lama. Sayangnya, jarak warung tersebut sangat lah jauh dari TKP pelemparan batu ke korban Vina dan Eky.

"Enggak akan kelihatan kalau dari warung Madura ke arah gang. jauh banget pak, jauh," kata Sauri.

Eks Kabareskrim Polri, Susno Duaji pun merespons kasus ini.

Ia sependapat dengan bantahan dari warga sekitar, Fery.

Menurutnya, bukti-bukti penetapan Pegi sebagai tersangka belum cukup kuat.

"Kalau saya menilai apa yang nampak dari luar, tidak kuat," ujarnya seperti dilansir TV One pada Kamis (31/5/2024) lalu.

Ia beralasan saksi dari para terpidana sudah menarik keterangannya soal Pegi.

Ditambah kesaksian Aep di lokasi kejadian juga sangat lemah. Bahkan, Susno menyebut kesaksian Aep bisa saja bohong.

"Saksi Aep ini sangat lemah. Dia menceritakan peristiwa 8 tahun yang lalu berjarak 100 meter saat tengah malam. Itu orangnya. Padahal orang itu tidak dikenal sama dia. Kebenarannya mungkin hanya 10 persen, walaupun benar hanya dia sendiri," jelasnya.

Kecuali, lanjut Susno, penetapan tersangka Pegi didukung oleh proses scientific crime investigation seperti hasil dari sidik jari, DNA, hasil laboratorium, CCTV dan pembicaraan di telepon baru kuat.

"Baru yang ngomong itu bukan saksi, bukan terdakwa atau tersangka tapi yang ngomong benda-benda itu baru yes, kuat. Tapi seandainya karena ngejar waktu 24 jam ini kalau tidak cukup bukti harus dilepaskan, kan hukum kita gitu, akhirnya semacam dipaksakan ini jadi masalah," ujarnya.

tribunnews.com
beeSide
koploplondo972
koploplondo972 dan beeSide memberi reputasi
2
861
45
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.5KThread46.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.