Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • First Look: Pertama Kali Kopasgat Terlihat Berlatih Memakai Roket Anti-Tank M79 Osa

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
First Look: Pertama Kali Kopasgat Terlihat Berlatih Memakai Roket Anti-Tank M79 Osa
Quote:


Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dari TNI AU pada akhir bulan Mei 2024 lalu melakukan sebuah latihan di Sulawesi Selatan, yang terlibat dalam latihan tersebut adalah Batalyon 466. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, personel Kopasgat tampak berlarih menembakkan senjata anti-tank M79 Osa. Yang menarik, ini adalah pertama kalinya pasukan dari matra udara tersebut terlihat berlatih dengan senjata tersebut.

Konfirmasi penggunaan M79 Osa pertama kali dilaporkan akun Jatosint via X pada 2 Juni 2024 lalu, akun tersebut mengatakan latihan di Sulawesi Selatan baru-baru ini adalah untuk pertama kalinya sistem senjata tersebut dipakai/terlihat digunakan di Indonesia. Osa merupakan peluncur roket anti-tank kaliber 90 mm, yang dikategorikan sebagai Light Anti-Tank Weapon (LAW).

Senjata ini dulu dibuat oleh Yugoslavia pada dekade 1970 sampai 1980-an, sejauh ini tidak diketahui kapan Kopasgat mulai menerima senjata tersebut serta ada berapa total keseluruhan yang dimilki. TS sempat mencari artikel terkait M79 Osa di beberapa website militer di Indonesia, namun belum ada pembahasan mengenai senjata tersebut. Jadi, informasi Jatosint yang menyebut bahwa Osa baru pertama kali digunakan kemungkinan adalah benar.

Quote:


Mengutip informasi artikel Spec Ops Magazine, M79 Osa dibuat pada akhir dekade 1970-an di Yugoslavia, dan memasuki layanan militer Yugoslavia pada 1979. Selama perang di Yugoslavia pada 1990-an, senjata ini juga jadi andalan untuk melumpuhkan kendaraan tempur lawan. Setelah perang usai dan Yugoslavia pecah menjadi berbagai negara, produksi Osa dilanjutkan oleh beberapa negara seperti Serbia, Kroasia dan Macedonia.

Peluncur roket M79 Osa dilengkapi dengan sistem penglihatan CN-6 dengan perbesaran 3,5x. Alat penglihatan ini dilengkapi dengan filter anti-laser, guna mencegah sistem laser yang tidak bersahabat merusak penglihatan penembak. CN-6 memiliki jangkauan bidik 600 m. Dengan memakai CN-6, M79 Osa memiliki jangkauan efektiv hingga 350 m terhadap kendaraan lapis baja dan hingga 600 m terhadap bangunan. Sementara armor setebal 400 mm bisa ditembus oleh roket yang diluncurkan Osa.

Jika Agan melihat foto ilustrasinya, senjata ini terlihat sangat panjang. Total panjang tabung peluncur roket adalah 1,2 meter (kondisi kosong tanpa amunisi). Jika roket dimasukkan ke dalam tabung peluncur, panjangnya melar jadi 1,9 meter. Dalam kondisi kosongan, Osa punya bobot 6,2 kg, sementara jika sudah diisi roket bobotnya menjadi 11,2 kg. Untuk berat roketnya sekitar 3,5 kg. Dalam 1 menit, tabung peluncur Osa bisa menembakkan 6 roket.

M79 Osa adalah peluncur roket reuseable, artinya setelah roket diluncurkan, tabung peluncur masih bisa digunakan kembali. Untuk roket dimasukkan ke tabung peluncur dari belakang. Ada dua operator untuk mengoperasikan senjata ini, yakni penembak dan pemuat amunisi (loader) yang sekaligus bertugas melindungi penembak. Banyak yang salah mengira M79 yang dipasok kepada pemberontak di Suriah dan kelompok ISIS di Irak adalah peluncur roket RPG-29 buatan Rusia, pasalnya senjata yang dimaksud juga digunakan kedua kelompok tersebut.

Quote:


M79 Osa juga telah dikembangkan lebih lanjut menjadi RL90 M95, varian ini diproduksi oleh Kroasia. Di masa lalu, Yugoslavia juga membuat senjata roket anti-tank yang lebih ringan, namanya adalah M80 Zolja. Keduanya juga digunakan selama pertempuran pecah di Yugoslavia. Untuk varian M80 Zolja sampai saat ini masih diproduksi oleh Serbia dan Macedonia.

Dibandingkan Osa, Zolja punya desain yang lebih ringkas. Maklum saja Gan, Zolja adalah tipe senjata disposable (sekali pakai).Artinya setelah roket ditembakkan, tabung peluncur roket milik Zolja harus dibuang, karena tidak bisa dipakai menembakkan roket lagi. Yang menarik, selain M79 Osa, Kopasgat juga punya koleksi M80 Zolja, tidak diketahui bagaiamana cara satuan ini bisa mendapatkan dua senjata racikan Yugoslavia tersebut. Untuk M80 Zolja terlihat digunakan Kopasgat dalam latihan pada Maret 2021 di Langkat, Sumatera Utara.




--------------




Referensi Tulisan: Spec Ops Magazine
Sumber Foto: sudah tertera
itkgid
4l3x4ndr4
69banditos
69banditos dan 5 lainnya memberi reputasi
6
773
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.