Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amekachiAvatar border
TS
amekachi
All Eyes on Rafah! Dunia Murka ke Israel Bom Kamp Pengungsi, 45 Orang Tewas











All Eyes on Rafah! Dunia Murka ke Israel Bom Kamp Pengungsi, 45 Orang Tewas
All Eyes on Rafah! Dunia Kompak Murka ke Israel yang Bombardir Kamp Pengungsi yang Menyebabkan 45 Orang Tewas

Jika terjadi sebuah konflik di suatu negara atau wilayah, apalagi yang berupa peperangan antar dua pihak yang bersengketa tentu data-data korban yang tewas akan simpang siur ya gansist. Pihak yang satu menyimpulkan jumlah segini dan yang lainnya berlainan jumlah, itu mungkin sebuah keniscayaan terjadi di manapun.

Inipun terjadi dalam konflik terbaru antara Israel dengan militan yang menguasai Jalur Gaza, Hamas. Untuk pihak ketiga, mungkin dalam hal ini sebagai pihak penengah dan menginginkan konflik tersebut segera selesai, yaitu PBB. Minggu lalu memberikan data jumlah korban di Gaza melalui kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau OCHA, yang ternyata data itu terlihat sangat berbeda dan sangat signifikan perbedaan 10 ribu korban lebih dengan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza.


Quote:




All Eyes on Rafah! Dunia Murka ke Israel Bom Kamp Pengungsi, 45 Orang Tewas
Laporan PBB ini mencatat angka korban tewas yang sangat tinggi dalam konflik yang berkecamuk di Jalur Gaza. Data ini menyoroti eskalasi kekerasan yang terus berlanjut di wilayah tersebut. Namun, Israel mengkritik laporan ini, menyebut bahwa jumlah korban yang dilaporkan tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.

“Israel telah berulang kali menyatakan bahwa angka-angka yang keluar dari Gaza, yang digaungkan oleh badan-badan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), telah dimanipulasi oleh organisasi teroris Hamas,” kata Oren Marmorstein, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, pekan lalu.

Sedangkan dari pihak Israel sendiri mengungkapkan, dikutip dari voaindonesia.comtertanggal 22 Mei 2024. Pemerintah negara tersebut merilis perkiraan jumlah korban dalam operasi, yaitu militer Israel telah membunuh 14 ribu teroris dan 16 ribu warga sipil, atau 'mengidentifikasi keseluruhannya' dengan angka hampir 25 ribu korban tewas.


Quote:




All Eyes on Rafah! Dunia Murka ke Israel Bom Kamp Pengungsi, 45 Orang Tewas
Semoga konflik di Timur Tengah ini secepatnya bisa berhenti ya gansist, dan juga berbagai konflik di dunia ini seperti di Ukraina dan tentunya yang di kawasan bagian paling timur Indonesia. Untuk di peperangan di Jalur Gaza dan perbatasan Israel, apapun datanya tapi faktanya adalah sudah puluhan ribu rakyat sipil yang tak berdosa jadi korban.

Hanya berdasarkan keterangan media VOA Indonesia, walaupun tetap saja adalah sesuatu yang bikin miris. Israel menegaskan kalau 16 ribu korban diantaranya yang tewas di Gaza adalah warga sipil, itu merupakan kejahatan perang sama sebagaimana Hamas melakukannya. Kalaupun betul Israel menggunakan taktik operasi Hannibal, ikut membunuh semua yang ditawan musuhnya walau warga mereka sendiri. Namun banyak sekali bukti-bukti dari foto ataupun video yang menjelaskan jika korban semisal Shani Louk, tewas akibat serangan dari Hamas.

Setidaknya untuk bisa berdamai segera karena pihak yang paling sengsara tentunya adalah rakyat sipil atau para pengungsi, apalagi dunia sekarang telah menyerukan berbagai suara. Seperti ungkapan All Eyes on Rafah, ini terjadi setelah serangan membabi buta militer Israel pada hari Minggu, 26 Mei 2024 dalam membombardir kamp pengungsi yang mengakibatkan 45 orang tewas.

Sangat kejam tentunya dengan hanya berdasarkan atas balas dendam atau membela diri sampai membom tempat pengungsian, karena tidak ada satu alasan pun yang dapat dibenarkan untuk hal itu. Hamas mungkin saja selain bersembunyi di terowongan bawah tanah juga ada di rumah-rumah penduduk yang ditinggalkan warga Gaza mengungsi, tapi apa masuk akal jika mereka juga bersembunyi bersama para pengungsi tersebut?

Bahkan Amerika Serikat sendiri melalui Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby menyatakan ketidakpercayaannya jika Israel telah melakukan operasi skala penuh, yang mana itu sama saja melanggar batas garis merah yang ditetapkan oleh Joe Biden.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

algaming
linoleum1998
penyukabiru
penyukabiru dan 19 lainnya memberi reputasi
20
3.1K
133
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.9KThread5.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.