POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Gara-gara mabuk moke minuman tradisional di Kabupaten Sikka), AA (41) yang tinggal di Dusun Dalo Detut, Desa Hewokloang, Kecamatan Kewapante tega merudapaksa anak kandung sendiri sebut saja Melati (15).

AA merudapaksa anak kandung itu di sebuah pondok kebun milik warga di Dusun Habijanang, Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Kamis (7/8/2014) pukul 13.00 wita.

Atas kejadian ini, Melati terpaksa melaporkan sang ayahnya ke Kantor Polsek Kewapante, Kamis (12/2/2015) pagi. Selanjutnya, laporan tersebut diserahkan ke Polsek Waigete karena tempat kejadian perkara berada di wilayah hukum Polsek Waigete.
Polisi sudah memeriksa korban dan melakukan penahanan kepada AA, sang ayah yang berprofesi sebagai petani.

Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, SIK, kepada Pos Kupang, Sabtu (14/2/2015) pagi menjelaskan, dugaan pemerkosaan yang menimpa Melati berawal dari pelaku mengajak korban ke pasar untuk membeli pakaian.

Namun dalam perjalanan pelaku bukannya membawa korban ke pasar tapi membelokkan sepeda motornya ke arah Waigete.

"Pelaku lalu memasuk ke sebuah pondok kebun lalu melakukan rudapaksaan dengan cara menarik paksa anaknya masuk ke dalam pondok. Korban pun tak berdaya dan menuruti keinginan bapaknya. Korban pun dirudapaksa. Apalagi saat itu, pelaku dalam keadaan mabuk moke," ujar Hermawan.

Hermawan mengatakan, pihak polisi usai menerima laporan telah memeriksa saksi-saksi dan melakukan tindakan penahanan.
"Pelaku telah kami tahan di sel Mapolsek Waigete karena kasus tersebut di wilayah hukum Polsek Waigete. Pewnyidik pun telah saya perintah mempercepat kasusnya agar pelaku segera disidangkan. Di mana dalam kasus ini pelaku dijerat dengan UU Perlindungan Anak karena korbannya masih dibawah umur," tegas Hermawan.*

http://kupang.tribunnews.com/2015/02...un-dirudapaksa

hancur dah masa depan anaknya sendiri