Kulit Aziz bagus
Hari itu adalah hari Minggu pagi. Jarum jam menunjukkan tepat pukul 6 pagi. Di saat yang bersamaan, Aziz tampak sedang menunggu menu sarapan. Dilla dan Milla masih tertidur pulas di dalam kamar tidurnya. Rina tampak sedang sibuk memasak tumis sawi caisim untuk menu sarapan Aziz. Sedangkan Cilla tampak sedang sibuk membantu Rina memasak.
Lima menit kemudian, setelah Rina selesai memasak tumis sawi caisim tersebut, Rina pun membawa sebuah mangkuk besar yang berisi tumis sawi caisim ke dalam ruang makan dan menaruhnya di atas meja makan.
"Honey, here is your breakfast" kata Rina sambil membawa sepiring tumis sawi caisim untuk Aziz
Saat Rina menatap wajah Aziz, seketika ekspresi wajah Rina berubah menjadi keheranan. Rupanya, Rina melihat adanya keanehan pada wajah ganteng Aziz.
"Aziz, your skin is much better than usual" kata Rina
"What's happened with my skin?" tanya Aziz
Rina tidak menjawab pertanyaan Aziz.
"Did you apply any cream or serum?" tanya Rina
"I did not apply any cream or serum, really. What's happened with my skin, honey?" tanya Aziz
Rina tidak kunjung menjawab pertanyaan Aziz. Alih-alih menjawab, Rina malah giliran bertanya ke Cilla, anak sulungnya, untuk memastikan bahwa Cilla juga sependapat dengan ibunya.
"My beloved Cilla, Daddy's skin is much better than usual, alright?" tanya Rina ke Cilla
"Yes, your skin is very good, Daddy" jawab Cilla
"What's happened with my skin? I am curious" tanya Aziz dengan nada agak keras
"Your face is very smooth and pink-colored, a little bit reddish" kata Rina
"Really, honey?" tanya Aziz dengan bersemangat
"Really, Daddy. Your face is pink-colored" kata Cilla
"Honey, what kind of product did you apply onto your face?" tanya Rina
"When I was taking a bath, I rubbed some face scrub onto my face, and then I let it sit for about two minutes, honey" jawab Aziz
"Oh, no wonder" kata Rina
Tak lama kemudian, Rina dan Cilla pun berjalan meninggalkan Aziz. Aziz pun langsung menyantap tumis sawi caisim buatan Rina bersama nasi putih dan menghabiskannya hingga benar-benar habis tanpa sisa.
Bersambung