kutarominami69Avatar border
TS
kutarominami69
PINTI DKI Jakarta Usung Tema Perempuan Berdaya Berkarya Tak Kenal Usia
Peringati Hari Kartini, PINTI DKI Jakarta Usung Tema Perempuan Berdaya Berkarya Tak Kenal Usia



Pengurus dan anggota PINTI berfoto bersama perwakilan Komnas Perempuan, Soka Gakai, PERKHIN Dialita dan Wanojabinangkit serta Angklung Paguyuban Meizhou Indonesia.

JAKARTA—Pengurus PINTI (Perempuan Indonesia Tionghoa) DKI Jakarta kembali mengadakan Peringatan Hari Kartini yang digelar Sabtu (20/4), di kantor Sekretariat INTI Pusat, Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.

          Acara yang mengusung tema “Perempuan Berdarya Berkarya Tak Kenal Usia” tersebut dihadiri oleh Komnas Perempuan yang  diwakili oleh Dewi Kanti, Christina Yulita dan Elsa.



Pengurus dan anggota PINTI berfoto bersama.

         Kemudian Perwakilan dari Soka Gakai, Perwakilan dari PERKHIN (Perempuan Khonghucu Indonesia), Pendiri serta Pembina PINTI Nancy Wijaya, perwakilan dari Dialita dan Wanojabinangkit serta perwakilan dari tim Angklung Paguyuban Meizhou Indonesia.



Nancy Wijaya memberikan nasi tumpeng ke Nani.



dr Widya memberikan nasi tumpeng ke Dewi Kanti.

         Acara  diawali dengan Pembacaan Puisi oleh Lindawaty (Humas PINTI Pusat). Dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua panitia sekaligus Ketua PINTI DKI Jakarta dr Widya yang  berharap perjuangan Kartini bisa menjadi sumber inspirasi perempuan dalam memperjuangkan  kesetaraan gender, berdaya dan berkarya terus – menerus tanpa kenal usia. 



Pemberian buku tragedi Mei 98 kepada perwakilan Komnas perempuan.



Pemberian buku tragedi Mei 98 kepada perwakilan PERKHIN.

         Menurutnya kesataraan gender merupakan hak asasi setiap perempuan. Dan untuk mewujudkannya, maka diperlukan sosialisasi yang terus – menerus bahwa perempuan juga mempunyai hak untuk berkedudukan yang setara dengan laki – laki.

         “Inilah cita – cita mulia ibu Kartini. Mari kita teruskan semangat juang Kartini lewat karya – karya yang nyata,” ujar dr Widya.



Pemberian buku tragedi Mei 98 kepada perwakilan Soka Gakai.



Pemberian buku tragedi Mei 98 kepada perwakilan Angklung Paguyuban Meizhou Indonesia.

         Nancy Wijaya selaku Pendiri sekaligus Pembina PINTI dalam kata sambutannya berharap agar PINTI dapat selalu bersinergi serta  berjuang bersama dengan Komnas Perempuan.

“Selalu berjuang untuk semua Perempuan agar mendapatkan hak kesetaraan gender,” imbuhnya.

         Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan Paduan Suara dari Ibu – ibu Wanojabinangkit dan Dialita. Mereka tampil sangat indah  merdu .

         Dewi Kanti, perwakilan dari Komnas Perempuan yang juga menyampaikan kata sambutan, menyampaikan  sudah  lama  kenal dan selalu berkolabolasi  dengan PINTI. Pasalnya, Komnas maupun PINTI  mempunyai cita – cita yang sama dalam kesetaraan gender untuk perempuan Indonesia yang hebat.



Penampilan Paduan Suara dari Ibu – ibu Wanojabinangkit.

         Sementara perwakilan dari Wonojabinangkit, Nani, mengatakan bahwa hidup adalah perjuangan. Dari muda sampai saat ini walau diusianya yang sudah sangat senior tetap semangat memperjuangkan haknya.

         Di penghujung acara, dilakukan prosesi pemotongan nasi tumpeng serta  pemberian buku tragedi Mei 98 oleh Nancy Wijaya kepada Dewi Kanti,  perwakilan dari Komnas perempuan. ***

https://internationalmedia.co.id/per...ak-kenal-usia/

Mantap sekali acara nya
0
58
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.3KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.