Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Berharap Kunjungan Paus Membawa Perdamaian di Tanah Papua

Berharap Kunjungan Paus Membawa Perdamaian di Tanah Papua
5 April 2024 12:30 PM

Thomas Ch. Syufi (foto:Karel/Cepos)
JAYAPURA–Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Umat Katolik di dunia, rencananya akan berkunjung ke Indonesia, pada September 2024 mendatang. Direktur Eksekutif Papuan Observatori for Human Rights Thomas Ch. Syufi mengharapkan kunjungan Paus Fransiskus ini membawa perdamaian untuk tanah Papua.

  “Kami mengharapkan Paus dapat berkunjung ke Papua, sebab  umat Katolik di tanah Papua cukup banyak,” kata Thomas, Rabu (3/4).

  Dikatakan dengan melihat berbagai persoalan yang terjadi di tanah Papua saat ini, maka kunjungan Paus menjadi moment penting untuk membangun perdamaian di Indonesia, terlebih khusus di Tanah Papua.

  Apalagi Vatikan sebagai negara kedua di dunia dan negara Eropa pertama yg mengakui kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Hal itu menjadi tolok ukur, sebab Paus Fransiskus memiliki atensi yang tinggi terhadap persoalan umat yang terjadi di dunia,  baik hak asasi manusia maupun persoalan lain di dunia, khusunya di Indonesia.

  “Masyarakat Papua sangat rindu adanya seruan perdamaian, untuk itulah kami sangat mengharapkan kunjungan Paus Fransiskus membawa perdamaian di Tanah Papua,” ucapnya.

  Apalagi Paus Fransiskus kata dia sangat konsitensi terhadap perosalan hak asasi manusia. Dengan kondisi Papua saat ini, dimana persoalan HAM masih menjadi perosalan serius, tentunya membutuhkan dukungan penuh Paus Fransiskus untuk menyuarakan perdamaian.

  “Selama ini Puas memiliki konsen menyerukan perdamaian di dunia, kami harap kunjungannya ini juga menyerukan perdaiaman di atas tanah Papua,” tandasnya.

  Dikatakan Gereja Katholik telah memberikan bukti dalam hal menyelesaikan persoalan HAM di dunia, sebagaimana yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebabnya persoalan HAM di Papua ini juga perlu diperhatikan secara serius oleh Vatikan. “Kami harap masalah Papua saat ini menjadi prhatian serius Gereja Katholik, demi perdamaian di Tanah Papua,” pungkasnya. (rel/tri)
https://cenderawasihpos.jawapos.com/...i-tanah-papua/
Semoga bisa, tapi bukannya mayoritas KKB protestan ya ?
semoga aja mampir ke Papua selain di Jakarta atau Larantuka



Kekerasan, Memori Kolektif, dan Upaya Membangun Papua
Berharap Kunjungan Paus Membawa Perdamaian di Tanah Papua
Dialog dengan masyarakat Papua perlu ditingkatkan untuk mencegah meluasnya memori kolektif masyarakat tentang kekerasan.

YOHANES MEGA HENDARTO
5 April 2024 13:11 WIB

Isu tentang konflik Papua selalu timbul dan tenggelam, tanpa ada kejelasan resolusi penyelesaian yang melahirkan perdamaian.

Secara subtil, masyarakat dihadapkan pada perkara pembelaan hak asasi manusia dan kesatuan negara meskipun substansi kedua hal tersebut mengandaikan satu sama lain. Sebelum terburu-buru mencari solusi, masyarakat masih perlu memahami kompleksitas konflik di tanah Papua.

Tersebarnya video aksi penembakan yang dilakukan oleh anggota separatis terhadap personel TNI di Papua memantik kembali perbincangan warganet tentang eksistensi Orang Asli Papua selama ini.

Keadaan menjadi memanas ketika video tertangkapnya anggota separatis oleh anggota TNI juga tersebar di media sosial menyusul aksi penembakan sebelumnya. Adu narasi pun terjadi dan kini terjadi saling adu tantang antara personel TNI dan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Sebelumnya, pada pengujung 2023, tanah Papua juga mengalami gejolak ketika acara penjemputan jenazah bekas Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, 28 Desember 2023.[/b\

Kerumunan orang yang membanjiri di sepanjang jalan Bandara Udara Sentani menuju ke lapangan Sekolah Teologi Atas dan Kejuruan Injili (Stakin) Sentani akhirnya bentrok dengan aparat keamanan. Beruntung, kerusuhan akhir tahun itu tidak merembet hingga perpecahan sipil yang ditunggangi isu separatisme.
Berharap Kunjungan Paus Membawa Perdamaian di Tanah Papua
TNI meminta maaf kepada masyarakat Papua atas insiden kekerasan yang terjadi di Ilaga dalam konferensi pers, Senin (25/3/2024).

Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) beralasan bahwa kebijakan pemekaran Papua dinilai sebagai upaya yang dipaksakan untuk cumiarkan Papua dan tidak berdasarkan aspirasi rakyat Papua.

Nicholaas Jouwe, Wakil Ketua Dewan Nugini, adalah tokoh yang mendesain bendera yang terdiri dari sebuah bintang berlatar merah menyala di sebelah kiri tersebut. Di sisi kanan terdapat tujuh garis biru dan enam garis putih. Garis biru menyimbolkan tujuh suku besar, sedangkan garis putih merujuk gagasan enam provinsi yang bakal dibentuk setelah kemerdekaan.

Hingga kini, desain bendera Bintang Kejora dimaknai berbeda oleh berbagai kalangan. Markus Wonggor Kaisiepo, tokoh kemerdekaan Papua Barat, menilai bahwa warna merah, putih, dan biru merujuk pada Koreri (kepercayaan dalam mitologi Biak). Ketiganya menyimbolkan keyakinan, kedamaian, dan keberanian. Sejumlah sejarawan lainnya menilai bendera Bintang Kejora adalah bendera tanah atau budaya (Landsvlag).

Pada 2007 terbit Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah. Dalam Pasal 6 Ayat 4 dan penjelasan aturan tersebut dinyatakan bahwa aksi pengibaran bendera Bintang Kejora melanggar ketentuan hukum di Indonesia. Lebih lanjut, bendera Bintang Kejora dan logo burung Mambruk bukan lambang daerah, melainkan lambang gerakan separatis di Provinsi Papua.

Ketentuan ini juga ditegaskan dalam UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua. Pasal 1 dan 2 ketentuan tersebut menyebutkan Provinsi Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan Sang Merah Putih sebagai bendera negara. Provinsi Papua dapat memiliki lambang daerah sebagai panji kebesaran dan simbol kultural bentuk bendera daerah yang tidak diposisikan sebagai simbol kedaulatan.

Berharap Kunjungan Paus Membawa Perdamaian di Tanah Papua
Seiring perkembangan, lambang Bintang Kejora kini telah menjadi simbol bersama yang menyatukan Orang Asli Papua pro-kemerdekaan yang terbagi dalam banyak kelompok suku. Entah dimulai sejak kapan, lambang berwarna putih serta burung Mambruk tersebut telah beralih media dan terserap dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua.

Lambang tersebut dimodifikasi dalam motif baju, kain, noken, dan atribut lainnya. Gaya modis lambang-lambang tersebut dalam aktivitas sehari-hari merupakan peristiwa yang menguatkan eksistensi pergerakan separatisme dalam ruang publik.

Modifikasi simbol-simbol melalui medium baru yang bisa digunakan ini menggambarkan sikap aparat keamanan yang mewakili Pemerintah Indonesia masih permisif dan masih menyediakan ruang ekspresi bagi Orang Asli Papua yang pro-kemerdekaan Papua.

Lambang tersebut baru dinilai melanggar hukum jika termanifestasi dalam bentuk bendera dan dikibarkan di wilayah Republik Indonesia. Hal ini seperti terlihat saat polisi menangkap 13 orang yang terlibat dalam pengibaran Bintang Kejora di Lapangan Theys Hiyo Eluai, Sentani, Jayapura, pada 1 Mei 2012 dan delapan mahasiswa pengibar bendera Bintang Kejora di GOR Cenderawasih, Jayapura, pada 1 Desember 2021.

Terlebih, dari berbagai kasus yang ada, tindak kekerasan dan kerusuhan yang terjadi dalam aksi pengibaran bendera tersebut justru dipicu oleh serangan oknum yang mengibarkan kepada aparat keamanan.

Baca juga: Dinilai Langgar Perikemanusiaan, Usut Tuntas Dugaan Penganiayaan Warga di Papua

Membangun Papua
Berbagai isu negatif dan kekerasan, baik seputar kericuhan pengibaran bendera bintang kejora maupun kericuhan lain yang terjadi di tanah Papua, turut memberikan stigma negatif terhadap Orang Asli Papua.

Berbagai isu kekerasan tersebut telah mengesankan daerah Papua selalu dalam keadaan rawan konflik. Aksi-aksi kekerasan juga kerap disebutkan diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata atau gerakan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka.

Kasus-kasus kekerasan tersebut masih terjadi hingga saat ini. Dalam catatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, sepanjang Januari-Agustus 2023 sedikitnya terjadi 54 kasus kekerasan di wilayah Papua.

Terakhir, terjadi kontak tembak antara polisi dan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (22/11/2023). Seorang anggota Brimob gugur dalam kontak senjata tersebut.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat untuk merangkul masyarakat Papua. Pendekatan nonkekerasan terus diupayakan oleh pemerintah pusat agar Orang Asli Papua seutuhnya merasa menjadi bagian dari NKRI.

Berharap Kunjungan Paus Membawa Perdamaian di Tanah Papua
Poster aksi mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua ketika menggelar aksi di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Pemerintah memberikan kebijakan otonomi khusus Papua yang sudah berlangsung sejak 2001 dengan diikuti dukungan dana otonomi sebesar Rp 104 triliun sepanjang 2001-2021.

Undang-undang otonomi khusus tersebut juga mensyaratkan mereka yang dapat dipilih menjadi gubernur dan wakil gubernur ialah orang asli Papua. Pemekaran Provinsi Papua pun diupayakan dalam rangka percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.

Di tanah Cenderawasih kini, bapa-bapa Papua masih berjuang mencari uang dan makanan untuk keluarganya. Sementara sebagian mama-mama Papua merajut noken motif Bintang Kejora dan orang muda makin berani berhadapan dengan aparat keamanan.

Karena itu, pemerintah perlu lebih meningkatkan keseriusan dalam berdialog dengan warga Papua, mencegah korupsi, dan memeratakan pembangunan. Segenap upaya ini dilakukan untuk mencegah meluasnya memori kelam kolektif Orang Asli Papua. (LITBANG KOMPAS)


https://www.kompas.id/baca/riset/202...embangun-papua
ulasan Kompas soal Papua

dragunov762mm
dragunov762mm memberi reputasi
1
191
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.