Perkenalkan nama ane Vina. Kali ini ane mau cerita tentang kisah cinta dan patah hati pertama ane dengan seseorang bernama S. Yang hanya berlangsung 66 hari dari awal jadian sampai berpisah. Kejadiannya ini berlangsung di tahun 2006 (semester 2 ane kuliah). Lupa tanggal pastinya berapa, cuma ingat endingnya ketika lagi musim piala dunia 2006 di bulan Juni.


Perkenalan

Awal mula ane kenal S melalui mutualan teman kuliah ane M (almh, ). Si M ini dulu pas SMA ada teman dekat (cowok, bukan pacar, cuma teman) E. Kami semua kuliah di salah satu universitas negeri di Medan, sebut saja USU. Hanya saja berbeda fakultas. Jadi waktu itu si E ini mainlah ke kampus kami bareng si S. Disitulah kami kenalannya. Saat kenalan sih biasa aja, ga ada sesuatulah. Dan lupa juga sih waktu itu siapa yang sms duluan. 


Jadian

Yang ane ingat waktu itu sore-sore ane sms S ngajak ketemuan, karena ane mau minta tolong sesuatu sama dia. (ini setelah kami beberapa kali ketemuan tapi ga pernah berdua, selalu berempat). Dan jadilah kami ketemuan di perpustakaan universitas, di tamannya.

S : "Ada apa ajak ketemuan?"

V : "Aku mau minta tolong sama kamu" sambil nyodorin hp ane nunjukin sms dari cowok bernama R. (Si R adalah teman kuliah satu stambuk tapi beda kelas, ane kelas A dia kelas B)

V : "Dia itu bilang suka sama aku, cuma aku nggak suka sama dia, nah aku mau nolak dia dengan bilang aku udah punya pacar. Kamu mau nggak pura-puranya jadi pacar aku?"

(Kalo dipikir-pikir kenapa jugalah ya ane bilang gitu ke si S. Kesannya kok kayak ane cewek kegatalan, wkwkwk)

S : "Kenapa mesti pura-pura? Beneran juga boleh."

(Lha. Kok jadi gini? bingung ane mau jawab apa. Wkwkwk. Maklum waktu itu ane belum pernah pacaran sama sekali. Memang sih udah ada rasa sama dia, tapi hanya sebatas naksir.)


Singkat cerita jadian lha kami, dalam rentang waktu 66 hari itu kami ketemu ga sampe 10 kali. Soalnya waktu itu masing-masing sibuk dengan kuliah dan praktikum. Pernah juga dia anterin ane pulang. Tapi nggak ane kasih sampe depan rumah. Jadi ane turun depan gang. (Ane ga dikasih pacaran sebelum tamat kuliah waktu itu )

Komunikasi pun cuma sebatas sms. Kalo telepon jaranglah, itupun cuma bilang kalo dia udah di depan kampus ane misalnya mau pergi jalan. Jadi tidak pernah yang sleepcall-an.


Putus

Apa yang dimulai di perpustakaan harus berakhir di perpustakaan. (apaan sih )

Kami ketemu lagi di perpustakaan universitas. Tapi kali ini di dalamnya, bukan di taman.

Waktu itu dia yang ajak ane ketemuan. Dan ane kira cuma pertemuan biasa. Tidak menyangka itu akan menjadi patah hati pertama ane.

S : "Kayaknya kita break aja ya dulu."

Gitulah kira-kira perkataannya yang ane ingat. Selebihnya ane lupa, soalnya ane bingung break itu maksudnya apa. Sampai ane tanya ke teman cowok ane kalo cowok ngomong gitu maksudnya apa. Terus teman ane bilang itu artinya putus.

Dalam perjalanan pulang ke rumah udah nggak enak perasaan ane. Sampe rumah makan pun nggak selera. Makanan terasa hambar. Sumpah. Sampe orang rumah pun ikut heran, yang biasanya ane makannya banyak tumben nggak mau makan. 

Berhari-hari ane larut dalam kesedihan. Teman cowok ane yang lain ikut menghibur waktu itu dengan ngirimin ane NSP Nidji - Hapus Aku. (kenapalah coba mesti lagu ini )

Berhari-hari ane dengarin lagi mellow mulu kayak Flanella - Aku Bisa.

Tentu saja itu tidak membantu sama sekali.

Terdengar klise tapi emang benar, "Ternyata waktu akan menyembuhkan". Akhirnya ane bisa move on, nggak kepikiran dia lagi.


Epilog

Dua tahun sejak pertemuan terakhir kami ane ketemu lagi sama S. Dan ane tanya apa alasan dia minta "break" waktu itu.
Dia bilang "Aku ingin tahu kamu beneran sayang atau tidak. Kalo sayang, kamu akan ngajak balikan. Tapi aku tungguin kamu nggak ada hubungi aku."

Dasar cowok gemini.