Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
PPP Akui Tak Dapat Manfaat Efek Ekor Jas Usung Ganjar-Mahfud di Pilpres
PPP Akui Tak Dapat Manfaat Efek Ekor Jas Usung Ganjar-Mahfud di Pilpres

Denpasar - PPP Bali mengaku tak dalam manfaat coattail effect atau efek ekor jas saat mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024. Harapan suara terkerek, partai berlambang Kakbah malah tak lolos ambang batas parlemen.

"Memang ada faktor karena pemilu pilpres dan pileg bersamaan kan ada coattail effect, yang berimplikasi pada parpol (partai politik) pengusung capres. Nah, coattail effect itu, ya namanya efek bisa positif bisa negatif. Bagi PPP terus terang belum positif," ungkap Pelaksana Tugas Ketua DPW PPP Bali Idy Muzayyad kepada detikBali, Sabtu (23/3/2024).

Dia melihat beberapa partai yang mengusung capres lain mendapat efek ekor jas yang positif.

"Dukung capres 01, partai pengusungnya naik. Ini memang tidak terjadi di kami," ungkapnya.

Ketua DPP PPP Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Wilayah III, itu menyampaikan hal tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi di pemilu ke depan.

"Misal kalau memang (pemilu) masih bebarengan ya kami harus pilih usungan capres-cawapres yang memang kira-kira bisa memiliki efek positif ke kami," ucapnya.

Idy membeberkan beberapa provinsi yang tidak mendapatkan suara yang maksimal, seperti Aceh, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Padahal, provinsi tersebut merupakan basis dari partai Kakbah.

"Itu nyata terjadi di lapangan," imbuhnya.

Faktor lainnya, lanjut Idy, situasi politik di 2024 ini lebih pragmatis terkhusus pada masyarakat pemilih. Ia berpendapat partai dan caleg yang logistiknya lebih besar bakal berimplikasi pada peluang keterpilihannya.

"Terus terang PPP kondisinya belum memenuhi atau mengimbangi pragmatisme politik itu, karena logistik kita tidak lebih besar dari partai lain," ungkapnya.

Pun demikian, Idy juga mengatakan partai akan melakukan evaluasi terkait penguatan secara internal.

"Kami juga memang perlu melakukan evaluasi secara internal, terkait kebijakan partai ke dalam yang perlu kemudian dilakukan muhasabah, misalnya konsolidasi atau sebagainya," tandas Idy.

Khusus Bali, PPP hanya mendapatkan dua kursi di DPRD Kabupaten Jembrana. Yang mana, jumlah kursi tersebut meningkat dibandingkan Pileg 2019 yang hanya mendapatkan satu kursi di DPRD Jembrana.

Sebelumnya, dilansir dari detikNews, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengaku terkejut lantaran PPP gagal memenuhi ambang batas untuk melaju ke Senayan. Awiek menyebut hasil rekapitulasi KPU berbeda dengan hasil internal PPP.

"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai berbeda dengan data internal kami," kata Awiek di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).

detik.com

0
706
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.