Agan yang menjadi military enthusiastpasti tak asing dengan Super Hornet, apalagi beberapa tahun lalu, pesawat ini ikut bermain di film Top Gun "Maverick." Rupanya tak hanya jago main di film, dalam operasi tempur yang nyata pesawat ini sukses menembak jatuh drone Houthi saat Paman Sam melakukan kampanye di Laut Merah. Foto kill marks alias tato drone Houthi pertama kali diposting oleh media pemberitaan militer AS, yakni dvidshub.net.

Dalam keterangan video yang diunggah media tersebut, F/A-18E Super Hornet yang memiliki dua tato drone Houthi beroperasi dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower (CVN 69). Pesawat tersebut bertugas bersama Strike Fighter Squadron (VFA) 131. Foto diambil pada 12 Maret 2024 saat pesawat melakukan penerbangan rutin di Laut Merah.

Tidak diketahui kapan Super Hornet menembak drone Houthi, dilihat dari gambar yang ada di sisi kiri kokpit, tampak ada gambar dua drone. Artinya ada dua drone yang ditembak jatuh. Ini merupakan pertama kalinya Super Hornet tembak jatuh drone Houthi. Selain drone, terdapat juga gambar 11 bom yang melambangkan keberhasilan misi serangan udara ke darat.



Menurut keterangan dari The War Zone, drone yang ditembak Super Hornet diduga merupakan varian drone kamikaze dari keluarga Sammad. Mengutip artikel Conflict Armament Research, drone kamikaze Sammad pertama kali diperkenalkan Houthi pada pertengahan 2018. Menurut beberapa informasi yang ada saat itu, drone ini hadir dalam 3 varian.

Dari sisi desain luar, drone ini punya kemiripan desain dan cat dengan drone kamikaze Qasef-1 yang dikirim dalam jumlah banyak oleh Iran kepada Houthi. Varian Sammad diklaim punya mesin yang lebih bertenaga, membuat drone bisa terbang dengan jangkauan maksimal 1.500 km. Selain itu, Sammad juga dilengkapi hulu ledak yang lebih besar.

Jangkauan Sammad sejalan dengan pasukan Houthi bahwa, mereka mempertahankan kemampuan  untuk menyerang sasaran di luar Yaman. Sammad memiliki corak eksterior dan warna cat yang sama dengan Qasef-1 yang diimpor. Pada bulan Juni 2018, drone Sammad dilaporkan telah ditangkap oleh pasukan UEA di pantai barat Yaman pada. Beberapa komponen pada drone ini mirip dengan Qasef-1, tetapi dengan beberapa perbedaan mencolok.

Ciri khas yang paling signifikan dari Sammad adalah bentuk dan mesinnya. Drone menggunakan mesin 3W-110i B2, diproduksi oleh 3W-Modellmotoren Weinhold GmbH di Hanau, Jerman. Menurut informasi Conflict Armament Research, 21 mesin diekspor perusahaan Jerman 3W ke Eurowings Aviation and Consultancy  di Athena, Yunani, pada bulan Juni 2015. Mesin tersebut kemudian dipasok kembali ke perusahaan yang berbasis di Iran, pengiriman mesin tersebut sebenarnya telah melanggar hukum Jerman. Yang melarang pengiriman komponen mesin ke Iran.

Sementara pihak 3W mengatakan karena kekurangnan informasi, perusahaan tidak dapat memastikan rantai pasokan mesin tersebut. Sementara saat tiba di Iran, sebagian tanda/kode mesin sengaja digerinda untuk menghilangkan jejak.



Di sisi lain, Iran telah menjadi pemasok utama bagi para kelompok milisi di Timur Tengah. Tingkat produksi drone mereka tak kaleng-kaleng, karena sekali produksi massal bisa mencapai ribuan unit. Selain produksi massal di Iran, sebagian drone tersebut juga dikirim dalam bentuk mentahan untuk dirakit oleh proksi mereka. Houthi adalah salah satu proksi yang telah merakit drone buatan Iran.

Mengenai senjata apa yang digunakan F/A-18E Super Hornet untuk menjatuhkan drone Houthi tersebut, rudal AIM-120 diduga telah dipakai, rudal ini terbukti paling sukses dalam sejarah melawan drone Houthi, namun rudal lain seperti AIM-9X juga dapat digunakan untuk menjatuhkan drone Houthi. Sementara itu, kapal destroyer AS pada Februari lalu dikabarkan telah menembakkan sekitar 100 rudal Standard Missile (SM) yang berharga mulai dari setengah juta dollar hingga jutaan dollar untuk varian terbaru. Sementara harga drone Houthi diperkirakan hanya berharga ribuan dollar.

Angkatan Laut AS sekarang meminta Kongres untuk menyediakan dana yang dibutuhkan guna memasok kembali semua senjata yang telah digunakan melawan serangan gencar Houthi dalam bentuk inisiatif belanja tambahan. Sejauh ini dana yang diminta masih belum disetujui.



USS Dwight D. Eisenhower sudah beroperasi selama 5 bulan di sekitar kawasan Laut Merah, kapal mulai berangkat dari Norfolk pada 14 Oktober 2023. Belum diketahui kapan kapal induk ini akan pulang kampung ke Amerika. Biasanya kapal induk AS ditugaskan paling lama 6 bulan. Dengan penugasan di Laut Merah yang terus bergejolak, kemungkinan kapal induk ini akan melaut lebih lama dari biasanya.





Referensi Tulisan: The War Zone, dvidshub.net& Conflict Armament Research
Sumber Foto: sudah tertera