• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Mungkin dan Biasa Saja, Rusia Sebut 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Untuk Ukraina

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mungkin dan Biasa Saja, Rusia Sebut 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Untuk Ukraina
Quote:


Seminggu terakhir media nasional sibuk membahas gosip seputar 10 WNI (Warga Negara Indonesia) yang disebut telah menjadi tentara bayaran Ukraina, sejauh ini belum bisa dikonformasi kebenaran terkait informasi tersebut. Informasi yang menyebut keterlibatan WNI dalam perang Ukraina pertama kali disampaikan Kemnterian Luar Negeri Rusia pada Kamis, 14 Maret 2024 melalui akun X dan Telegram. Postingan itu memperlihatkan tabel daftar orang-orang yang menjadi tentara bayaran untuk Ukraina.

Sehari kemudian (15/03/2024), Kedutaan Besar Rusia di Jakarta memposting ulang informasi tersebut di X. Akan tetapi, postingan tersebut segera dihapus dengan alasan karena terlalu banyak mendapat tanggapan. Dalam tabel berwarna hijau, Rusia menyebut ada 77 orang dari Australia dan Oceania yang jadi tentara bayaran. Dalam tabel ini ada Australia, Selandia Baru dan Indonesia. Dari 77 orang itu, 35 diantaranya telah meninggal dunia. Total ada 60 orang dari Australia, 7 orang dari Selandia Baru dan 10 orang dari Indonesia, 4 diantara WNI ini dilaporkan telah gugur.

Namun, pihak Rusia tidak memberi bukti foto atau identitas untuk memperkuat data mereka. Sehingga banyak pihak yang meragukan data tersebut. Mengutip laporan CNN Indonesia, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan jika data Rusia perlu diselidiki kebenarannya, dia membantah ada WNI yang jadi tentara bayaran untuk Ukraina. Masih dari artikel yang sama, TNI telah membantah jika ada anggotanya yang jadi tentara bayaran. TNI menyebut gosip tentara bayaran tidak ada kaitannya dengan institusi tersebut.

Quote:


CNN Indonesiamenyebutkan, saat ini ada 55 WNI yang ada di Ukraina. Mereka terdiri dari staf KBRI beserta keluarganya, WNI yang bekerja di organisasi internasional serta mereka yang menikah dengan orang Ukraina. Sudah banyak media Indonesia yang menanyakan informasi terkait 10 WNI tersebut ke Kedubes Rusia di Jakarta, tapi mereka masih belum memberi jawaban sampai saat ini.

Dan yang bikin penulis heran, banyak media nasional yang mendadak heboh terkait isu WNI jadi tentara bayaran Gan, sebenarnya ini bukan hal yang menghebohkan. Seperti judul tulisan ini, keterlibatan WNI di Ukraina biasa dan mungkin. Mengingat baik Ukraina dan Rusia juga telah membuka pendaftaran legiun asing untuk berperang.

Di Ukraina sendiri juga telah muncul kelompok sukarelawan (volunteer) untuk perang, sama seperti legiun asing, para sukarelawan ini datang dari berbagai penjuru dunia. Mereka datang dengan berbagai alasan mulai dari ekonomi sampai ideologi. Perlu digarisbawahi, kalau memang ada WNI yang jadi tentara bayaran Ukraina, bukan berarti mereka menjadi wakil atau simbol negara dalam perang tersebut.


Jejak Tentara Bayaran dan Sukarelawan di Ukraina


Kalau soal tentara bayaran, Rusia paling masif menggunakannya, pada 2014 ketika mereka menganeksasi Krimea, Rusia membentuk kelompok milisi di Donetsk dan Luhansk untuk melawan Ukraina. Tentara Swasta PMC Wagner telah terlibat setelah Krimea berhasil dianeksasi, mereka ikut melatih dan bertempur bersama milisi Donetsk dan Luhansk. Tapi, waktu itu keberadaan mereka terkesan disembunyikan, dan seolah-olah Ukraina diberitakan hanya melawan kelompok milisi; tapi faktanya tidak demikian.

Kiprah Wagner terus berlanjut sampai invasi skala penuh dimulai pada 2022, disini Wagner mulai eksis dan tidak ragu menyebut identitas asli mereka. Prigozhin sebagai pemimpin Wagner sering tampil di media sosial dan memberi kritik terkait operasi militer Rusia yang berantakan. Dia bahkan sempat memimpin pasukannya untuk mengkudeta Putin, tapi hal itu berhasil digagalkan. Prigozhin akhirnya dibunuh dalam skenario kecelakaan pesawat pada 23 Agustus 2023.

Sejak kematian Prigozhin, Wagner ditarik dari garis depan. Mereka juga mengembalikan persenjataan mereka ke Kementerian Pertahanan Rusia, peran mereka digantikan pasukan reguler, pasukan dari hasil mobilisasi umum, legiun asing sampai tentara swasta Redut. Yang terkahir diduga dikelola oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Menurut [url=https://www.google.com/amp/s/www.businessinsider.com/african-fighters-ukraine-allegedly-abandoned-russianS E N S O Rmanders-2022-12%3famp]businessinsider.com[/url], semasa masih dipimpin Prigozhin, Wagner Group telah merekrut 100-an orang pemberontak dari Republik Afrika Tengah untuk bertempur di Donbass. Selain itu, ada laporan Rusia telah merekrut tentara asing dari Serbia dan Nepal.

Quote:


Di sisi lain, untuk legiun asing/volunteer di pihak Ukraina tidak sulit untuk melacaknya Gan. Karena sebagian dari mereka telah membuat saluran Youube sendiri. Mereka terkadang membagikan video saat bertugas di medan perang. Selain itu, sebagian dari mereka juga memperjual belikan video saat berperang di Ukraina untuk pemasukan tambahan atau membeli drone sipil yang digunakan dalam perang.

Salah satu volunteerUkraina yang paling terkenal adalah seseorang dengan nama samaran Civ Div, dengan subscriber mencapai 950 ribu. Dia merupakan mantan personel Korps Marinir AS (USMC), usianya baru 27 tahun. Setelah pensiun dari USMC, dia sempat bekerja untuk beberapa tentara bayaran. Dia terlibat di Ukraina sejak awal perang.

Selain video pribadi, dia juga membagikan video milik rekannya di saluran Youtube. Karena video mentah tentang perang Ukraina tidak mendapat monetisasi Youtube, Civ Div biasanya meminta dukungan berupa donasi melalui platform Buy Me a Coffee. Civ Div merupakan salah satu sukarelawan yang sangat aktif di media sosial, dia secara terbuka memperlihatkan wajah dan kegiatan yang dilakukan. Meski tidak menyebutkan nama aslinya.

Di sisi lain, banyak legiun asing atau sukarelawan Ukraina mengunggah video mentah terkait perang untuk mendapatkan dukungan finansial dari masyarakat dunia yang bersimpati dengan Ukraina. Rata-rata mereka sudah membawa kamera GoPro untuk merekam pertempuran di garis depan, lalu mempostingnya ketika mendapat giliran istirahat.

Quote:


Kalau Civ Div dikelola perseorangan, ada yang lebih niat lagi nih Gan dalam membuat saluran Youtube. Nama salurannya adalah International Legion for the Defence of Ukraine. Subscribernya memang baru 10 ribu, tapi kontennya dikerjakan secara profesional. Saluran ini berisi cerita para legiun asing yang bertempur di Ukraina. Mereka juga membuat website dengan nama www.ildu.com.ua.

Dilihat dari gestur tubuh, cara bicara dan pengetahuan tentang situasi, mereka bukan warga sipil biasa. Kuat dugaan mereka adalah veteran/mantan tentara dari beberapa negara Eropa dan Amerika. Di beberapa video yang menunjkkan operasi mereka, legiun asing ini sangat cakap dalam penggunaan senjata serta memiliki koordinasi yang bagus.

Tidak sulit mencari keberadaan tentara asing yang membela Ukraina, karena secara terbuka mereka mengakuinya. Sementara di kubu Rusia, sangat sulit sekali penulis mencari data tentang siapa saja yang terlibat jadi sukarelawan bagi Moskow. Hanya Wagner saja kelompok tentara swasta yang secara terbuka telah mengakui berperang untuk Rusia.

Quote:


Sementara itu, jejak keterlibatan perang WNI di luar negeri sudah ada sejak dulu Gan. Sewaktu Afghanistan melawan Soviet, ada WNI yang dikabarkan menjadi bagian kelompok Mujahidin untuk melawan negara komunis tersebut. Sementara di Filipina, juga ada laporan WNI terlibat dalam konflik disana. Jadi, jika ada kabar keterlibatan WNI di Ukraina, hal itu mungkin dan biasa saja. Tapi, mengapa beberapa media begitu heboh ?

Sementara itu, Kedutaan Besar RI di Kyiv dan Moskow sedang mendalami dan menyelidiki keterlibatan WNI tersebut. Di sisi lain, menjadi tentara bayaran adalah pilihan pribadi, entah karena faktor ekonomi atau ideologi. Mereka sudah tahu risiko terbesarnya, yaitu kematian. Risiko lainnya adalah ditangkap dan jadi tawanan perang sampai alami cacat pada anggota tubuhnya karena terkena efek pecahan peluru artileri atau senjata yang lainnya.

Saat ini kita hanya harus menunggu hasil penyelidikan Kementerian Luar Negeri, jika laporan Rusia benar, pemerintah harus meminta bukti entah foto atau video dari Moskow. Isu 10 WNI yang ikut perang ini sudah jadi bahan gorengan, dan beberapa media pro-Rusia di dalam negeri seperti Tribun sudah membuat berita itu sebagai bahan gorengan utamamereka. Agar tidak menimbulkan kegaduhan, ada baiknya memang pemerintah meminta konfirmasi dari Rusia. Meski bukan berita yang luar biasa, terkadang berita yang biasa saja bisa jadi luar biasa di wajan penggorengan media dalam negeri.


-----------------




Referensi Tulisan: CNN Indonesia& [url=https://www.google.com/amp/s/www.businessinsider.com/african-fighters-ukraine-allegedly-abandoned-russianS E N S O Rmanders-2022-12%3famp]businessinsider.com[/url]
Sumber Foto & Ilustrasi: sudah tertera
abdullahnawa399
itkgid
sukakuda
sukakuda dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.5K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread6.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.