arif.pambudi13Avatar border
TS
arif.pambudi13
Bahas Kratom Dan Gejala Penarikan Obat.
Halo ketemu lagi bareng ane, Arif Pambudi

emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Pasti banyak dari kalian yang sudah dengar istilah no pain, no gain. Bahkan sudah menjadi pernyataan basi bagi setiap orang. Setiap rasa sakit membuat kita berkembang, setiap patah hati membuat kita lebih kuat, bla bla bla... Bahkan Friedrich Nietzsche pun pernah berkata; Apa yang tidak membunuhmu membuatmu menjadi lebih kuat.
Tapi yang jadi pertanyaan, apakah semua rasa sakit membuat kita semakin berkembang? Bagiamana dengan rasa sakit gejala penarikan obat?


Buat yang belum tahu atau asing dengan istilah gejala penarikan obat. Itu merupakan gejala yang melibatkan fisik dan mental seseorang setelah menghentikan asupan zat tertentu. Seperti psikotropika atau zat aktif lainnya. Istilah umumnya sakau. Tentunya ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan bisa menjadi sangat berbahaya untuk beberapa kasus.


Ilustrasi orang yang suka konsumsi obat-obatan.


Mekanisme adaptasi manusia terhadap lingkungan dan keadaan itu sangat unik. Ketika manusia mengalami sebuah cobaan hal itu akan membangun sebuah karakter. Tapi itu tidak berlaku untuk sakau. Rasa sakau itu menurutku lebih dari sekedar rasa sakit. Itu benar-benar kacau. Tidak peduli sakau pertama kali atau yang kedua kalinya atau yang ketiga rasanya akan tetap sama. Itu tidak menguatkan apa pun atau membangun apa pun. Yang ada hanyalah rasa sakit dan penderitaan. Ini mirip seperti lingkaran setan. Setidaknya begitulah yang saya alami selama menjadi pengguna aktif kratom selama 3 tahun.


Buat yang belum tahu apa itu Kratom. Kratom adalah daun yang biasa diolah menjadi kapsul atau bubuk yang efektif untuk memperbaiki mood dan menghilangkan rasa sakit. Kebanyakan tumbuh subur di Kalimantan. dokumen pribadi


Sebenarnya konsumsi Kratom itu sama halnya kita menkonsumsi kopi atau rokok atau alkohol atau apa pun itu yang bisa menyebabkan ketergantungan. Dan itu sebenarnya adalah reaksi yang wajar. Tapi menurutku tetap aja rasa gejala penarikan obat dari zat Kratom itu rasanya cukup bikin menderita. Berbeda dengan kopi yang cuma menyebabkan sakit kepala. Kratom jika berhenti dikonsumsi sacara mendakak, tubuh rasanya sangat tidak nyaman. Hidung berair, mata berair dan badan sakit semua terutama pada bagian kaki dan itu terjadi setelah 24 jam berhenti pakai dan akan memuncak di hari kedua dan ketiga kemudian efeknya akan menurun di hari keempat sampai satu Minggu. Menurutku karena Kratom ini herbal makanya efek sakaunya lebih singkat dan tidak terlalu parah seperti jenis zat lainnya. Setiap orang mengalami gejala yang berbeda ya. Ini perlu digaris bawahi. Kebetulan yang saya rasakan itu seperti itu.
Alasan saya berhenti pakai karena saya punya batasan dosis. Jika misal sudah menyentuh dosis 15 gram tapi sudah tidak berefek ke tubuh maka saya akan berhenti pakai selama 2 bulan untuk mereset dosis pemakaian. Fase menderita mungkin sampai 3-7 hari kemudian akan normal lagi. Setalah 2 bulan berjalan saya akan konsumsi lagi dengan dosis awal pakai. Begitu terus dan ini sudah yang ketiga kalinya reset dosis.

Oh ya, tentu saja Kratom ini legal dan agan-agan bisa dapat secara bebas di pasar online. Sebenarnya kratom itu tidak boleh dikonsumsi secara rutin agar tidak menyebabkan ketergantungan tapi saya pribadi lebih suka mengonsumsi secara rutin. Kratom sangat membantu untuk melepas stress setelah seharian bekerja. Dan selama 3 tahun mengonsumsi rasanya aman-aman saja. Tidak ada gejala yang signifikan pada tubuh. Hanya saja rasa sakaunya ketika berhenti digunakan secara mendadak yang sebelumnya dikonsumsi rutin itu sangat menganggu. Sangat membuat tidak nyaman terutama pada fisik. Kalau secara mental sepertinya tidak berpengaruh.


Saya pikir saya akan terbiasa dengan gejala penarikan obat setelah mengalami yang ketiga kalinya tapi ternyata tidak dan ini tentu saja menjadi hal yang menarik untuk saya bagikan di Kaskus. Semoga kisah cinta dan benci saya dengan kratom dapat memberi manfaat dan pelajaran bagi agan dan sista. Tentunya apa pun yang kita konsumsi secara berlebihan tentu saja tidak baik. Contohnya saja gula. Gula itu legal dan mudah didapat tapi justru sangat berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering. Terimakasih.
emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal
GIF
Jangan lupa cendolnya gan
emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)


0
60
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.