Kudus: Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meluas. Bila kemarin tercatat ada 15 desa yang teredam banjir, kini bertambah menjadi 20 desa. Jumlah warga yang terdampak pun semakin banyak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan banjir meluas lantaran hujan deras disertai angin sejak awal pekan ini. Serta meningkatnya debit air sungai Piji, Dawe, JU 1, Gelis dan Wulan.

"Seperti di Mejobo, hari ini tambah Desa Payaman. Di sana ada 700 jiwa warga terdampak. Kemudian area persawahan 100 hekatare. Ketinggian air mulai 20 sampai 70 sentimeter," kata Mundir, Jumat, 15 Maret 2024.

Baca:
8 Kecamatan di Pati Terendam Banjir

Tak hanya di Kecamatan Mejobo, banjir di Kecamatan Kaliwungu juga meluas. Bila kemarin hanya satu desa, hari ini bertambah dua menjadi tiga desa yang terendam banjir. Yaitu, Desa Setroklangan, Banget, dan Kedungdowo. Tercatat ada 3.242 warga yang terdampak di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara ini.

“Rumah yang tergenang lebih dari 200 rumah dan akses jalan menuju tiga desa itu tidka bisa dilewati karena tingginya air,” jelas Mundir.

Kondisi yang tak jauh berbeda juga terjadi di Kecamatan Jekulo. Jika kemarin hanya satu desa yang terendam banjir, hari ini bertambah tiga menjadi empat desa yang terendam banjir. Yaitu Desa Desa Pladen, Bulungcangkring, dan Bulung Kulon

“Ketinggian air di Desa Bulung Kulon mulai 20 sampai 40 sentimeter,” ungkap Mundir.

Kemudian banjir di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan juga meluas. Bila kemarin hanya ada 850 jiwa warga yang terdampak, hari ini bertambah menjadi 950 jiwa. Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mulai 20 sampai 40 sentimeter.

https://www.medcom.id/nasional/daera...erendam-banjir

jawa tengah adalah atlantis