Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Presiden Zelensky Klaim Hentikan Kemajuan Rusia di Ukraina
Presiden Zelensky Klaim Hentikan Kemajuan Rusia di Ukraina

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (11/3/2024) menyatakan bahwa situasi pasukannya mulai membaik.
Bahkan, pihaknya mengeklaim telah menghentikan kemajuan Rusia di garis depan, ketika Ukraina menolak saran Paus Fransiskus untuk bernegosiasi dengan Rusia.
Sejak lebih dari dua tahun invasi Rusia, Ukraina menghadapi tekanan yang semakin besar di garis depan dalam beberapa bulan terakhir.

Apalagi dengan terhambatnya bantuan Barat menjadikan Ukraina kalah bersaing dengan Rusia terkait persenjataan.
Namun, pada Senin kemarin, Presiden Zelensky mengatakan kepada stasiun televisi Perancis BFM TV bahwa kemajuan Rusia telah terhenti.
"Komando kami, militer kami telah menghentikan kemajuan Rusia di Ukraina timur," katanya, dikutip dari AFP pada Selasa (12/3/2024).
Komentarnya menyusul kemarahannya atas saran Paus Fransiskus pada akhir pekan bahwa yang terkuat adalah mereka yang dapat melihat situasi, memikirkan rakyatnya dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi.
Komentar Paus kepada stasiun televisi Swiss RTS memicu kehebohan dan mendapat kritik tajam dari Jerman, serta Ukraina.
Pada Senin, Kementerian Luar Negeri Ukraina memanggil utusan Vatikan, Visvaldas Kulbodas, sebagai tanggapan atas pernyataan bahwa Ukraina kecewa dengan kata-kata Paus.
Kementerian tersebut mengatakan, kata-kata pemimpin Katolik itu mendorong mereka (Rusia) untuk lebih mengabaikan hukum internasional.
Pemimpin Ukraina itu juga mengatakan bahwa pasukannya sedang dalam proses membangun benteng sepanjang lebih dari 1.000 kilometer.
"Ketika kita berbicara tentang benteng, kita berbicara tentang proses yang sedang berlangsung," kata Zelensky.

"Kami tidak berbicara tentang beberapa kilometer, atau ratusan kilometer, tetapi pembangunan lebih dari 1.000 kilometer. Ini tugas yang rumit," terang Zelensky.

Dikatakan bahwa benteng pertahanan itu harus kokoh dan tahan terhadap perubahan iklim, tetapi juga tahan terhadap serangan militer yang digunakan untuk melawan garis pertahanan tersebut.

sumber
0
43
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.