Pada Rabu (21/02/2024) jet tempur Kaan sukses terbang untuk pertama kalinya, ini tentu menjadi pencapaian yang luar biasa bagi Turkiye di bidang industri kedirgantaraan. Dalam penerbangan tersebut, Kaan ditemani F-16D milik Angkatan Udara Turkiye. Mengutip informasi SavunmaSanayiST.com, Kaan terbang selama 13 menit dan berhasil mencapai ketinggian 2.438 meter, sementara kecepatan terbangnya adalah 426 km per jam. Saat mendarat, ratusan orang yang menyaksikan penerbangan Kaan berlari berhamburan menghampiri jet tempur tersebut, mereka tampak bahagia atas keberhasilan tersebut.

Pilot uji dari Turkish Aerospace Industreis (TAI) bernama Barbaros Demirbaş berada di kokpit prototype Kaan ketika melakukan penerbangan perdananya pada Rabu pagi. Kanopi domestik produksi Volo Composite digunakan jet tempur Kaan yang melakukan penerbangan perdana. Ini menjadi bukti kesiapan Turkiye dalam membuat jet tempur.

Tetapi, untuk urusan mesin, Kaan masih menggunakan buatan AS. Kaan ditenagai oleh mesin turbofan General Electric F110 yang dipasok AS dengan nozzle knalpot standar (tidak tersembunyi). Bagian belakang pesawat juga didominasi oleh tail boom yang menonjol di mana stabilisator horizontal dipasang, dan tampaknya memberikan volume internal yang lebih besar.



Meski digadang-gadang akan menjadi pesawat tempur generasi kelima (siluman), namun tanda-tanda pesawat siluman belum terlihat pada pesawat tempur Kaan. Terutama dari sisi mesin, yang tidak tersembunyi. Sebagai pengingat bagi Agan, pesawat Kaan melakukan uji taxii pada 16 Maret 2023, di mana pesawat bergerak maju di landasan pacu dengan mesinnya sendiri untuk beberapa saat. Pada 18 Maret 2023 dilakukan acara roll-out, di mana untuk pertama kalinya prototype pertama Kaan keluar dari hanggar dan ditampilkan ke publik serta awak media. Pada 1 Mei 2023, pesawat resmi berganti nama menjadi Kaan.

Rencana awal, pihak Turkish Aerospace Industreis (TAI) akan membuat 6 prototype Kaan. Pada 2023 mereka mengatakan penerbangan perdana akan dilangsungkan pada 2025 atau 2026. Kemudian jadwal tersebut dipercepat dengan penerbangan awal pada 27 Desember 2023. Namun, pada akhirnya baru bisa terlaksana 21 Februari 2024.

Pada artikel sebelumnya yang bisa Agan baca disini, Turkiye disebut ngos-ngosan membiayai pengembangan jet tempur Kaan akibat utang luar negeri yang meroket. Pakistan dan Azerbaijan dilaporkan akan ikut dalam program Kaan serta memberi dukungan keuangan. Tapi, keikutsertaan kedua negara ini masih belum bisa dipastikan sampai saat ini. Dan juga, tidak diketahui bagaimana cara Turkiye membiayai program Kaan kedepannya ?



Pihak Turkish Aerospace Industreis (TAI) mengatakan pada Maret 2023, harga 1 unit Kaan diperkirakan sekitar US$100 juta. Harga itu bisa turun jika ada pesanan dalam jumlah besar. Total 20 pesawat Kaan Block 10 akan diserahkan ke Angkatan Udara Turkiye pada tahun 2028. Sementara wacana untuk tahun 2029, TAI berencana untuk memproduksi dua pesawat tempur TF-X per bulan, menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US$2,4 miliar.

Kelak Kaan akan menggantikan F-4 Phantom serta F-16 yang sudah semakin menua, yang diwacanakan segera diganti tentu F-4. Sementara F-16 akan berdinas sedikit lebih lama lagi. Kabarnya Turkiye juga akan membeli F-16 Block 70/72 yang disebut sebagai Viper serta kit modernisasi untuk F-16 yang ada saat ini.

Meski mereka telah meratifikasi keanggotaan NATO untuk Swedia, anggota Kongres AS masih memblokir penjualan F-16 beserta kit modernisasi ke Turkiye, padahal Mbah Biden sudah memerintahkan untuk segera memenuhi pesanan Turkiye. Di sisi lain, uang adalah kendala terbesar dalam program pembuatan pesawat tempur, hal yang sama juga dialami Boramae buatan Korea Selatan. Dan tentu menarik untuk melihat, kira-kira kapan Kaan akan bisa masuk jalur produksi ? Sementara itu, saingannya yakni Boramae sudah siap masuk tahap produksi pada tahun ini.







Referensi Tulisan: SavunmaSanayiST.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas