Presiden FIFA, Gianni Infantino ‘haramkan’ gagasan penggunaan kartu biru dalam sepak bola elit.

Ya, Gianni Infantino terang-terangan menolak proposal International Football Association Board (IFAB) terkait regulasi kartu biru disahkan untuk kompetisi sepak bola resmi.

Hal tersebut disampaikan orang nomor satu FIFA saat tiba di pertemuan IFAB di Skotlandia, Sabtu (02/03/2024).

“Tidak akan ada kartu biru yang digunakan di tingkat elite. Ini adalah topik yang tidak ada bagi kami,” kata Infantino.

Sahabat karib Ketum PSSI Erick Thohir ini bahkan lantang menyebut FIFA tak sedikitpun menyukai gagasan kartu biru sebab dinilai merusak tradisi sepak bola profesional.

“FIFA sepenuhnya menentang kartu biru. Saya (sebagai Presiden FIFA) tidak mengetahui topik ini (esensi penggunaan kartu biru). Saya pikir FIFA mempunyai suara di IFAB.” Terang Gianni Infantino.

Meski begitu bukan berarti FIFA tertutup dengan usulan dan inovasi. Pria kelahiran Swiss itu menekankan agar setiap usulan yang disampaikan diharapkan tidak merusak tatanan sepak bola yang sudah baku.

“Kami selalu terbuka untuk melihat ide dan usulan. Tapi begitu Anda melihat peluang, Anda juga harus menjaga esensi dan tradisi permainan. Tidak ada kartu biru,” imbuhnya lagi.

Kartu biru merupakan terobosan baru. Yang mana wasit diperkenankan memberi pemain kartu biru, selain merah dan kuning, dalam sebuah pertandingan resmi.

Nantinya kartu biru diberikan jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang disengaja atau melakukan protes berlebih.

Berbeda dengan kartu merah, pemain yang diganjar kartu biru hanya keluar lapangan selama 10 menit. Setelah 10 menit, pemain tersebut diperbolehkan lagi terlibat dalam permainan.

Sebatas info, kartu biru merupakan bagian dari percobaan sin bin atau pemberhentian sementara bagi pemain di tengah pertandingan.

Sin bin merupakan aturan yang memungkinkan pemain dikeluarkan dari lapangan selama 10 menit saat bertanding.

Dua kartu biru akan membuat pemain mendapat kartu merah dan diusir dari lapangan secara permanen.

Sin bin saat ini hanya digunakan di tingkat bawah sepak bola akar rumput, dengan pemain dikeluarkan selama 10 menit karena protes.


Sumber: Link Referensi

Baca Juga: Profil Cyrus Margono, Calon Kiper Timnas Indonesia Bukan Pemain Naturalisasi

Baca Juga: Bergaji Rp 1,3 Miliar, Ginanjar Wahyu Dibandingkan dengan Rafael Struick