Liputan6.com, Jakarta - Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus melesat. Pada perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) per 2 Maret 2024, perolehan suara PSI mencapai 2.390.480 atau 3,12 persen. Dari total suara yang masuk pagi ini yakni sebesar 65,73 persen.

Sementara itu, suara PPP justru mengalami penurunan. Pekan lalu suaranya masih berada di atas 4 persen, dan data terkini PPP hanya meraih 3.040.869 atau 3,97 persen suara.

Sementara parpol lain, PDIP masih memimpin dengan meraih 12.581.497 juta suara atau 16,41 persen sementara Partai Golkar meraih 11.555.967 suara atau 15,07 persen.

Posisi ketiga adalah Partai Gerindra dengan raihan sebanyak 10.207.576 juta suara atau 13,31 persen dan posisi keempat diraih PKB dengan jumlah 8.863.992 juta suara atau 11,56 persen sementara keima, Partai NasDem meriah 7.227.556 suara 9,43 persen.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dianggap membawa pengaruh terhadap suara partai tersebut di Pemilu 2024.

Ketua DPW PSI Maluku Ronald Kneefel mengklaim, sebagai bukti suara partainya mengalami peningkatan. Di mana diprediksi meraih kursi DPRD lebih banyak dari Pemilu 2019.

"2019 PSI Maluku hanya memperoleh 1 kursi yaitu di Kabupaten Maluku Tengah. 2024 perolehan kita meningkat," klaim Ronald dalam keterangannya, Jumat (1/3/2024).

Dia menuturkan, pengaruh Kaesang karena melihat karakter dari putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini.

"Mas Kaesang adalah sosok anak muda yang memberikan teladan dengan sikap santun dan kesederhaannya yang khas. Karakter pemimpin seperti inilah yang membuat rakyat maluku makin makin terpukau dan menyukai PSI," ungkap Ronald.

https://www.liputan6.com/pemilu/read...ini-312-persen

Komen TS : Ini kader PSI knp sih bikin gaduh dengan sensasi ga jelas, udahlah terima aja periode ini ga lolos senayan. Apa mau gue ajarin hitung2annya? Yuk kita bahas :

- Sekarang suara PSI 3,12%, suara masuk 65% dari keseluruhan.
- Yang luput dr orang2 matematika lemah adalah, suara PSI saat ini jika dibandingkan dengan suara keseluruhan hanya 3,12 x 65% = sekitar 2% suara nasional.
- Maka jika perolehan suara stabil, maksimal cuma dpt 3% suara nasional ketika nanti perhitungan sudah 100%. Karena sisa suara yg blm masuk (35%) lebih kecil dari yang sudah masuk (65%) alias hampir setengahnya.
- Kalau pada akhirnya suara PSI mencapai lebih dari 4% artinya terjadi lonjakan yang anomali, mengingat kalau suara sudah masuk 65% biasanya penambahan suara akan cenderung stabil.
- Maka wajar kalau akhirnya ada pihak yang menolak hasil pelaksanaan pemilu kali ini, walaupun jumlahnya mungkin minoritas dibanding yang menerima hasil pemilu kali ini

Nb. TS masih tim 02, tapi tidak menghalangi TS utk tetap kritis pada partai pendukung 02.