- Beranda
- Berita dan Politik
Fakta-Fakta Santri Tewas di Kediri, Sempat Minta Dijemput Pulang
...
TS
anthonydavis
Fakta-Fakta Santri Tewas di Kediri, Sempat Minta Dijemput Pulang
CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2024 06:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang santri Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah di Mojo, Kediri, Jawa Timur bernama Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh rekannya.
Santri asal Kampunganyar, Kendenglembu, Karangharjo, Glenmore, Banyuwangi ini dipulangkan kepada keluarganya dalam keadaan tak bernyawa dan tubuhnya penuh lebam serta luka robek.
1. Ceceran Darah
Mia Nur Khasanah (22) selaku kakak korban menyebut pihak pondok pesantren pertama kali menyebut sang adik meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi.
"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi," kata Mia, saat dikonfirmasi Senin (26/2).
Namun, kecurigaan muncul setelah ada ceceran darah yang keluar dari keranda saat jenazah korban dibawa. Melihat hal itu, pihak keluarga lantas meminta agar kain kafan dibuka.
Permintaan keluarga itu sempat ditolak oleh FTH yang juga masih merupakan sepupu korban. Diketahui, FTHbersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.
"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi enggak perlu dibuka [kain kafan] itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ucap Mia.
Namun, keluarga terus mendesak hingga akhirnya kain kafan pun dibuka. Mia mengungkapkan pihak keluarga langsung histeris melihat kondisi jenazahalmarhum.
"Saya bilang Astaghfirullah. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," tambah Mia.
Selain itu, Mia menyebut di tubuh korban juga ditemukan luka sundukan rokok pada bagian kaki serta satu luka menganga pada dada.
Namun, kecurigaan muncul setelah ada ceceran darah yang keluar dari keranda saat jenazah korban dibawa. Melihat hal itu, pihak keluarga lantas meminta agar kain kafan dibuka.
Permintaan keluarga itu sempat ditolak oleh FTH yang juga masih merupakan sepupu korban. Diketahui, FTHbersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.
"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi enggak perlu dibuka [kain kafan] itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ucap Mia.
Namun, keluarga terus mendesak hingga akhirnya kain kafan pun dibuka. Mia mengungkapkan pihak keluarga langsung histeris melihat kondisi jenazahalmarhum.
"Saya bilang Astaghfirullah. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," tambah Mia.
Selain itu, Mia menyebut di tubuh korban juga ditemukan luka sundukan rokok pada bagian kaki serta satu luka menganga pada dada.
SUMBER:
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ijemput-pulang
KOMENG: DANA ABADI PESANTREN HARUS DITAMBAH
Selasa, 27 Feb 2024 06:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang santri Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah di Mojo, Kediri, Jawa Timur bernama Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh rekannya.
Santri asal Kampunganyar, Kendenglembu, Karangharjo, Glenmore, Banyuwangi ini dipulangkan kepada keluarganya dalam keadaan tak bernyawa dan tubuhnya penuh lebam serta luka robek.
1. Ceceran Darah
Mia Nur Khasanah (22) selaku kakak korban menyebut pihak pondok pesantren pertama kali menyebut sang adik meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi.
"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi," kata Mia, saat dikonfirmasi Senin (26/2).
Namun, kecurigaan muncul setelah ada ceceran darah yang keluar dari keranda saat jenazah korban dibawa. Melihat hal itu, pihak keluarga lantas meminta agar kain kafan dibuka.
Permintaan keluarga itu sempat ditolak oleh FTH yang juga masih merupakan sepupu korban. Diketahui, FTHbersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.
"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi enggak perlu dibuka [kain kafan] itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ucap Mia.
Namun, keluarga terus mendesak hingga akhirnya kain kafan pun dibuka. Mia mengungkapkan pihak keluarga langsung histeris melihat kondisi jenazahalmarhum.
"Saya bilang Astaghfirullah. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," tambah Mia.
Selain itu, Mia menyebut di tubuh korban juga ditemukan luka sundukan rokok pada bagian kaki serta satu luka menganga pada dada.
Namun, kecurigaan muncul setelah ada ceceran darah yang keluar dari keranda saat jenazah korban dibawa. Melihat hal itu, pihak keluarga lantas meminta agar kain kafan dibuka.
Permintaan keluarga itu sempat ditolak oleh FTH yang juga masih merupakan sepupu korban. Diketahui, FTHbersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.
"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi enggak perlu dibuka [kain kafan] itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ucap Mia.
Namun, keluarga terus mendesak hingga akhirnya kain kafan pun dibuka. Mia mengungkapkan pihak keluarga langsung histeris melihat kondisi jenazahalmarhum.
"Saya bilang Astaghfirullah. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," tambah Mia.
Selain itu, Mia menyebut di tubuh korban juga ditemukan luka sundukan rokok pada bagian kaki serta satu luka menganga pada dada.
SUMBER:
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ijemput-pulang
KOMENG: DANA ABADI PESANTREN HARUS DITAMBAH
hudazone dan 4 lainnya memberi reputasi
5
515
32
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.2KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya