Kegembiraan nampak terlihat di raut muka Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, setelah melakukan panen tembakau di Desa Bediwetan, Kecamatan Bungkal, Kamis (5/10/2023). Raut bahagianya bukan tanpa alasan. Para petani dan buruh petani yang hadir dalam tasyakuran panen tembakau itu juga nampak senang lantaran hasil panen tembakau mereka mengalami peningkatan.

Menurut Bupati Sugiri, lahan tembakau di Ponorogo mengalami peningkatan, dari 1.500 hektare di tahun 2022, menjadi 2.000 hektare di tahun 2023.

“Capaian produksi tembakau sebesar 15.284 ton daun basah tembakau,” jelas Bupati Sugiri.

Bupati Sugiri juga menjelaskan, tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan di wilayah Ponorogo selatan dan barat. Dari tembakau memberikan banyak keuntungan bagi para petani. Ia menyebut, dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) di Ponorogo mencapai Rp34 miliar.

Sebanyak 40 persen dari DBHCHT itu dikembalikan kepada petani. Sementara sisanya untuk keperluan sarana prasarana, sumur dalam, bantuan langsung tunai (BLT), dan BPJS Ketenagakerjaan.

“Dari tembakau ini menghidupi efek yang luar biasa. Mulai dari petani, penjual rokok, pabrik rokok, karyawannya, hidup dari tembakau,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Cabang Ponorogo, Tarekat, merasa bangga dan mengapresiasi pemerintah daerah yang telah mendukung berkembangnya tembakau di Ponorogo.

“Berkat dukungan Pak Bupati, petani tembakau mengalami peningkatan produksi yang luar biasa. Didukung cuaca yang bagus, harga juga bagus,” ujar Tarekat.

Menurut Tarekat, bentuk dukungan itu termasuk penambahan area lahan tembakau, dibangunnya sumur dalam serta tercovernya jaminan BPJS Ketenagakerjaan untuk petani dan buruh. Juga pemberian BLT kepada 4.272 buruh tani tembakau.

“Kami berharap kepada Pemda tetap support kepada petani tembakau, hingga makin hari makin banyak luas areanya,” pungkas Tarekat.

Pada kesempatan itu, juga hadir anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Johan Budi Sapto Pribowo, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Bambang Yuwono, dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ponorogo, Teguh Pujianto.