Sumber Gambar

Pentol, makanan yang populer di Pulau Jawa, juga mendapatkan tempat di hati masyarakat Kalimantan. Namun, belakangan ini ada kontroversi yang muncul terkait kebiasaan makan pentol di Kalimantan yang dianggap tidak higienis.
Hal ini bermula di mana video di TikTok viral usai memperlihatkan cara makan pentol di Kalimantan yang ditusuk kemudian dicelup ke sambelnya dan langsung makan. Video yang ditonton 1,6 juta ini kemudian sampai ke X. Banyak netizen yang menyebut cara makan seperti itu disebut jorok dan tidak higienis.

Salah satu alasan mengapa kebiasaan makan pentol di Kalimantan dikritik adalah karena cara penyajiannya. Pembeli dapat mencelupkan pentol ke dalam saus menggunakan tusukan yang sama berkali-kali. Bagian tusukan yang telah dimasukkan ke dalam mulut kemudian dimasukkan lagi ke dalam wadah saus, sehingga dianggap kurang higienis oleh beberapa orang.

Namun, pentol sebenarnya adalah makanan yang populer dan digemari di berbagai daerah di Indonesia. Pentol memiliki tekstur kenyal dan rasanya yang lezat. Di Pulau Jawa, pentol sering dijadikan jajanan kaki lima dan biasanya disajikan dengan bumbu kacang, kecap manis, dan saus sambal. Di Kalimantan, pentol juga menjadi jajanan gerobakan yang populer karena harganya yang terjangkau.

Meskipun ada sebagian netizen yang mengkritik kebiasaan makan pentol di Kalimantan, ada juga yang membela dan menganggapnya sebagai hal yang normal. Mereka berpendapat bahwa cara makan pentol dicocol langsung ke dalam saus adalah hal yang umum dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Dalam konteks kebiasaan makan pentol di Kalimantan ini, ada perbedaan budaya yang mungkin menjadi penyebab perbedaan pandangan. Masyarakat memiliki preferensi dan kebiasaan makan yang berbeda-beda, dan ini harus dihormati. Jika ada yang tidak menyukai cara makan pentol di Kalimantan, sebaiknya menghindari makanan tersebut dan mencari alternatif yang sesuai dengan preferensi mereka.

Secara keseluruhan, kebiasaan makan pentol di Kalimantan yang dikritik beberapa netizen tidak bisa dijadikan generalisasi untuk seluruh masyarakat. Setiap orang memiliki pandangan dan preferensi makan yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk menghormati perbedaan tersebut dan tidak menghakimi kebiasaan makan orang lain. Jika memang merasa tidak higienis ada baiknya untuk bicara baik-baik dan menolak cara makan yang seperti itu.


Sumber: Link Referensi