Denpasar - Pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sejauh ini baru mengumpulkan suara 30.085 atau 3,19 persen di Bali. Hal tersebut berdasarkan data yang masuk di website pemilu2024.kpu.go.id Provinsi Bali sebesar 53,61 persen pada pukul 13.00 Wita, Sabtu (17/2/2024).

Juru Kampanye Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN Bali Ahmad Baraas mengakui salah satu faktor minimnya suara AMIN di Bali disebabkan kurang disiplinnya para saksi saat proses perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

"Kalau di Bali karena kami kesulitan pada saksinya, memang kami akui saksi kurang disiplin, ya. Sebagian itu mungkin kecapekan," ujar Baraas saat dihubungi detikBali, Sabtu (17/2/2024).

Meski begitu, ia tetap menargetkan suara AMIN di Bali mendapatkan minimal 10 persen.

"Kalau segitu (3 persen) jauh di bawah, kalau dari real count Insya Allah kami di atas 10 persen, kira-kira seperti itu," terang mantan jurnalis itu.

Selain itu, Baraas juga mendapati adanya kejanggalan ketika pemilih yang tidak dapat menggunakan hak suaranya, lantaran tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Dia tinggal di Lombok, KTP-nya Denpasar, dia pulang ke sini (Denpasar) alasannya tidak terdaftar di DPT di Denpasar. Tapi, ya itu kami terlambat menangani, ada seperti itu tapi tidak banyak," tandas Baraas.

Komen TS

Betul itu. Para saksi harus ikut liqo' lagi. Mereka kurang istiqomah dalam memperjuangkan suara AMIN.

Padahal menurut terawangan gw, minimal AMIN mendapatkan 30% suara di Bali. Dipelosok Papua aja ada yang 100%, masak cuma di Bali nggak mampu mendapatkan suara 30%?

Bisa jadi para saksi telah disogok atau mungkin suara AMIN disabotase (diakui) oleh Paslon 02. Atau, jangan-jangan itu perintah langsung dari Jokowi. Umat harus segera bergerak dan bertindak atas kecurangan Paslon 02 dan Jokowi.