Pemilu di Kabupaten Blitar menjadi saksi dari insiden memalukan yang melibatkan seorang Caleg DRPD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) berinisial MU (41) dari partai berlogo Ka’bah. Di tengah hiruk-pikuk kampanye, MU terlibat skandal perselingkuhan dengan seorang perempuan berinisial ES (40), yang membuatnya terjebak dalam kasus perzinahan.

Kisah ini bermula ketika MU tertangkap basah bersama ES di rumah perempuan tersebut di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, sedang bercumbu larut malam. Mereka langsung digerebek oleh warga dan aparat desa, lalu dibawa ke Polres Blitar Kota. Sang istri, yang merasa terhina dan terluka, membuat laporan polisi terkait kasus perzinahan ini.

Namun, ketika polisi melakukan pemeriksaan lebih lanjut, terkuak pula fakta bahwa MU juga terlibat dalam pemalsuan buku nikah siri. Hal ini dilakukan agar ia bisa leluasa berselingkuh dengan ES. "Alibi dia sudah menikah siri dibuktikan dengan surat keterangan dari kyai dan menunjukkan pula akte nikah, ternyata akte nikahnya itu palsu," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo.

Pemalsuan tersebut terungkap saat pihak kepolisian melakukan pemeriksaan detail, di mana ditemukan ketidaksesuaian antara tanggal akad nikah dan tanda tangan di buku nikah. Meskipun tertulis bahwa akad nikah dilakukan pada bulan Juni, namun di buku nikah tertera bulan Desember. Hal ini menegaskan bahwa buku nikah tersebut palsu.

MU akhirnya mengaku telah membeli buku nikah palsu tersebut dari Cianjur, Jawa Barat. Kini, sebagai konsekuensi dari perbuatannya, MU menghadapi ancaman hukuman penjara. "Maka itu dibuktikan ada pemalsuan dokumen akta otentik atas keterangan dia. Itu dikenakan pasal 266 KUHP dengan ancaman 7 tahun," tambah AKP Hendro Utaryo.

Dari pengakuan keduanya, diketahui bahwa mereka telah menjalani hubungan terlarang selama 2 tahun terakhir. Skandal ini telah mengguncang Kabupaten Blitar dan menimbulkan sorotan publik atas perilaku tidak pantas seorang Caleg yang seharusnya menjadi teladan masyarakat.


Info lengkapnya DI SINI